Pagi ini semuanya di sibukkan dengan kesibukan masing-masing memang tidak akan pernah ada kata damai di rumah ini.
Contohnya sekarang ini Naka yang sedang berlarian mencari kamar mandi yang kosong, karena memang setiap kamar tidak ada toiletnya dan toilet hanya tersedia di beberapa tempat di lantai atas dua dan lantai bawah dua.
Naka berlari menuju toilet yang berada di lantai bawah karena yang di atas sudah diisi oleh teman temannya.
"Anjing aing mau ngadu ke Busuk supaya bikin kamar mandi di kamar gue!" gumam Naka yang sedang menuruni tangga.
"Tiati kaki lo kepelintir berabe urusan" Vino memperingati Naka.
Naka tidak menjawab peringatan dari Vino karena ia sedang buru buru,Vino yang sudah selesai dengan ritual mandi dan dandan pun menghampiri Toni dan Yoga yang sedang memasak. Disitu sudah ada Surya yang sedang mengerjakan tugas karena ia lupa kemarin dan baru ingat sekarang.
"Pagi pagi dah pacaran sama laptop aja nih" Vino menarik kursi di samping Surya lalu duduk dan mengintip apa yang Surya sedang kerjakan.
"Anjirr blur" ucap Vino sambil mengalihkan pandangannya karena yang ia lihat adalah deretan angka yang berada didalam tabel, entahlah Vino juga tidak tau dan tidak mau tau.
"Mommy Daddy lagi masak apa nih?" Vino mode jail on.
Perkataan Vino berhasil mendapat tatapan tajam dari dua insan yang sedang memasak, bagaiman dengan Surya? Ahh dia tidak ada waktu untuk menanggapi perkataan Vino karena yang paling penting sekarang adalah TUGAS!.
"Wihh dah kaya orang kantoran lo masih pagi udah otak atik laptop" Johnny datang-datang langsung mengejek Surya.
Sepertinya pagi ini Surya memang akan mendapat beberapa ejekan dan sindiran dari mulut laknat teman temannya.
Yoga membawa makanan yang sudah siap ke meja makan "Selamat menikmati wahai para beban" ucap Yoga santai karena menurut Yoga mereka ini memang beban jika pagi hari, karena dengan enaknya mereka duduk manis menunggu dirinya dan Toni memasak. Tapi tidak hanya pagi setiap menit mereka memang beban.
Toni menyusul teman temannya yang sudah berada di meja makan, semuanya terdiam menatap nasi goreng yang disajikan oleh Yoga dan Toni,bukan tidak mau memakannya justru mereka ingin cepat cepat memakannya.
"MORNING PARA BEBAN" teriak Sandi sambil berlari. Lihatlah dia dengan bangganya berteriak seperti itu, padahal semua orang yang berada di meja makan mati matian menahan tangannya agar tidak menyentuh nasi goreng sebelum semuanya kumpul,dan Sandi lah orang yang terlambat datang ke meja makan jadi SIAPA YANG BEBAN?.
Sudah jadi kebiasaan memang jika pagi hari mereka akan sarapan. Dan harus menunggu semuanya kumpul kalo kata Joshua "biar rame aja kalo makan ada temennya plus mempererat tali kekeluargaan". Begitu katanya walau mereka bukan keluarga, tapi siapa tau dengan cara seperti itu mereka bisa merasakan kekeluargaan layaknya keluarga di rumah. Mungkin? Entah jika nanti.
Karena semuanya sudah lelah dan lapar, mereka tidak menjawab sapaan dari Sandi semuanya sibuk memakan nasi goreng. Seperti biasa masakan Toni dan Yoga tidak pernah gagal. Walau tidak seenak masakan ibu warteg di pengkolan depan.
Setelah selesai sebagian orang yang punya kelas pagi berangkat,dan yang tidak memiliki kelas pagi mencuci piring dirumah. Hanya tersisa Johan,Yoga,Sandi,dan Jimmi.
Nang ning ning nang oy
Suara bel berhasil membuat semuanya saling tatap, seolah berkata "lo aja yang bukain". Setelah bertatap ria saling bertukar omongan lewat telepati. Akhirnya sandi lah yang membuka pintu.
"Ada apa ya mas?." Tanya Sandi saat sudah membuka pintu.
"Bener ya rumah ini di sewakan?" Tanya seorang laki laki yang dipanggil mas oleh Sandi.
"Engga mas kata siapa?" Jawab Sandi seadanya.
"Loh katanya di sewain" mas mas nya terlihat bingung.
"Kalo kamarnya emang disewain mas kalo rumahnya sih engga" jawab Sandi santai.
Pria yang sedang berbincang dengan Sandi ini ingin sekali mengubur Sandi hidup hidup, entah perkataannya yang salah atau otak Sandi yang salah pokonya dia kesal.
"Iya maksud saya KAMAR NYA" ucap pria itu menekan kan kata 'kamarnya'.
"Ya mas ga bilang kamar nya, tadi mas nanya nya rumah bukan kamar" ucap Sandi tanpa menyuruh duduk atau mempersilahkan pria itu masuk.
"Saya yang mau nyewa salah satu kamar disini" ucap pria itu masih berusaha sabar menghadapi Sandi.
"Ada buktinya mas?" Tanya Sandi. Karena memang kalo tidak ada bukti siapapun tidak akan bisa menyewa disini.
"Ini" pria itu menyodorkan ponselnya memperlihatkan percakapannya dengan Busuk.
Karena Sandi masih belum percaya akhirnya dia menelpon Busuk "hallo bu" sapa Sandi saat telponnya sudah tersambung dengan Busuk.
"Iya kenapa san?" Tanya Busuk di seberang sana.
"Ini ada orang yang ngaku ngaku mau nyewa kamar disini bu" ucap Sandi, membuat pria yang daritadi menahan kesal mengerut kan keningnya, apa maksudnya ngaku ngaku buat apa juga dia ngaku ngaku. Mungkin itu yang ada di pikiran pria itu.
"Maksudnya?" Tanya Busuk.
"Iya ada yang bilang orang yang mau nyewa kamar disini" ucap Sandi . Matanya memperhatikan penampilan pria itu.
"Coba tanya siapa namanya?" Suruh Busuk.
Sandi pun bertanya kepada pria yang tadi mengobrol dengannya "mas nama nya siapa ya?" Tanya Sandi.
"Bobi" pria tadi memberitahu namanya.
Sandi mengangguk lalu kembali bicara pada Busuk "namanya Bobi,bu".
"Itu mah bukan orang yang ngaku ngaku emang dia yang mau nyewa kamar disana!" ucap Busuk sedikit meninggikan nada suaranya.
"Ohh saya kira orang yang ngaku ngaku maaf ganggu waktu ibu" ucap Sandi diakhiri dengan cengiran.
Tut...
Busuk mematikan telponnya, tanpa memberi sepatah atau dua patah kata pada Sandi.
"Maaf mas ehh tadi siapa namanya? Bobi ya?" Tanya Sandi dan direspon anggukan oleh Bobi.
"Yaudah mas Bobi ayo masuk" ajak Sandi sambil membuka pintu.
"Panggil Bobi aja kayanya kita seumuran" ucap Bobi sambil berjalan mengikuti Sandi.
"O-oh kirain lo lebih tua dari gue" Sandi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Bobi tidak menjawab ia terlalu malas berkomunikasi dengan Sandi yang menurutnya tidak jelas.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah 95; 95L
Mystery / ThrillerTentang keseharian dan kegabutan para bujang penghuni kamar sampai akhirnya semua berubah setelah kedatangan penghuni baru. Sebagian sifat asli penghuni rumah terlihat, ada yang saling menuduh ada juga yang saling membunuh Cast : 95L 📌📌📌 -Harsh W...