Setelah dibekap mulutnya, Joshua ditarik agar menjauh dari tempat itu. Dirasa aman dia menjauhkan tangannya dari mulut suci Joshua.
"Bangsat!" Umpat Joshua, baru aja dibilang mulut suci.
"Sstt nanti kita ketahuan!" Ucapnya.
"Lo ngapain anjing! Mau bunuh gue? Mau jual organ gue juga? Mau mutilasi gue?" Joshua menghujani orang itu dengan pertanyaan.
"Lo diem dulu bisa ga sih." ucapnya yang sudah mulai kesal.
"Gimana gue bisa diem, sekarang nyawa gue terancam!" Joshua menjauhkan dirinya dari orang itu.
"Tenang, lo aman sama gue." ia masih memperhatikan sekitar.
"Aman apaan setan! Kalo ginjal gue mungkin aman tapi nyawa gue ga aman."
"Lo, kalo ngomong terus, beneran gue mutilasi tau gak."
"Bob elah jahat amat lo!"
"Diem makanya, udah tau kita lagi dikejar."
Joshua celingukan memperhatikan sekitar. Lalu menatap kearah Bobi. Yup!. Orang yang tadi membekap dan menyeret Joshua adalah Bobi.
"Gue mau tanya sama lo, ini serius tolong lihat gue Bob." ucap Joshua, membuat Bobi menatapnya.
"Anjir takut baper gue Bob, kalo ditatap gitu" ucapan Joshua berhasil membuat Bobi jijik. KATA SIAPA JOSHUA KALEM?
"Najis banget anjir, gue kira lo anaknya kalem." ucap Bobi santai.
"Gue anaknya kalem? Bukan. Gue mah anaknya pak Wahyu sama Bu Winda Bob." karena pegal berdiri Joshua akhirnya jongkok, diikuti oleh Bobi.
"Sumpah ya lama-lama gue mutilasi lo!" Bobi menggambar abstrak di lantai menggunakan tangan, layaknya anaknya kecil.
"Amal gue belum bejibun Bob, jadi nanti aja ya nunggu amal gue banyak." Joshua jadi ikutan menggambar di lantai.
Oke, jadi Joshua lupa kalo nyawanya terancam apa gimana nih. Ko malah santai begitu.
"Gue serius Bob!"
"Hmm"
"Lo cosplay Nisa sabyan?"
"Gue nonis." Bobi menatap datar Joshua.
"Astaghfirullah.. yuk bisa yu ashaduala.." Joshua menuntun Bobi.
"Toleransinya tolong ya." ucap Bobi.
"Oke sorry kita skip itu. Gue waktu itu liat lo masuk kamar bawah." Joshua tiba tiba serius.
"Terus?" Bobi menaikkan satu alisnya.
"Ya terus ini sekarang kita dimana? Lo ngapain masuk sana? Lo mau bunuh gue ya? Dan si Yoga sama Sandi.."
"Bukan gue yang bunuh." Bobi memotong ucapan Joshua.
"Gue gabisa percaya gitu aja Bob, gue udah liat video lo sama sekawanan lo bawa Yoga, dan tadi gue liat di layar. Yoga udah ga bernyawa dengan tubuh yang.. huh!" Joshua tak melanjutkan ucapannya.
"Gue emang ada di video itu tapi gue bukan bagian dari mereka." Bobi membuat Joshua bingung.
"Gimana dah, to the point aja Bob otak gue rada lemot soalnya, kapasitasnya cuma satu MB."
Bobi merogoh saku nya mengambil dompet, belum saja Bobi bicara apa apa, Joshua sudah ribut.
"Bob, kalo lo mau nyuap gue ga bakal mempan, duit gue udah banyak Bob, walau ga sebanyak duit si Surya."
"Sinting!" Tolong Bobi sudah kesal dengan Joshua saat ini. Tingkat kesabaran nya sudah sangat menipis.
Bobi mengeluarkan sebuah kartu tanda penduduk. BUKAN!. Bobi mengeluarkan sebuah id card. Dia perlihatkan kartu itu pada Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah 95; 95L
Mystery / ThrillerTentang keseharian dan kegabutan para bujang penghuni kamar sampai akhirnya semua berubah setelah kedatangan penghuni baru. Sebagian sifat asli penghuni rumah terlihat, ada yang saling menuduh ada juga yang saling membunuh Cast : 95L 📌📌📌 -Harsh W...