🤖12🦁

4.8K 493 71
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Setelah melewatkan sarapan yang cukup ribut, akhirnya pasangan itu bisa lepas dari riweuhnya orang rumah. Orangtua jaehyuk masih dirumah, katanya nginep semalem lagi.

Asahi berangkat bareng papah mertuanya dan jaehyuk pake motor, untung nya jaehyuk ngasih alibi yang kuat jadi mereka gak perlu berangkat bareng. Bisa jadi gosip gila kalo ketahuan bareng, apalagi sekolah mereka adalah kandangnya para biang gosip.

Jaehyuk sampai lebih dulu disekolah, dia berjalan santai dikoridor menuju kelasnya. Tak sedikit yang menyapa lelaki tampan itu, jaehyuk juga tak lelah untuk membalas sapaan itu.

"Monning monning." Sapa seseorang yang langsung memeluk bahu jaehyuk.

"Kusut bener tuh muka, ngapa lu?"
"Gakpapa, kurang tidur aja kali."
"Lo udah pinter jadi gak usah ambis, jangan serakah jadi orang. Udah ganteng, famous, kayak, pinter plus punya pacar bohay."

Jaehyuk berdecak mendengar ucapan teman sebangkunya itu.
"Ngaca doy, lo lebih dari gue." Balas jaehyuk, membuat orang itu tertawa.

"Haha gue gak ada apa-apanya dibanding lo jae."
"Perlu gue beberin semuanya, tuan muda doyoung?" Kembali tawa mengalir dari bilah plum lelaki itu.

"Sabar bro, jangan emosi masih pagi ini."
"Lo yang bikin emosi."
"Okay, sorry."

Mereka lanjut jalan, sesekali berhenti karena doyoung harus menerima bikisan hadiah dari fansnya. Siapa juga yang tidak menyukai lelaki yang menyandang gelar sebagai sahabat jaehyuk satu-satunya itu, sikap dan sifatnya yang seperti seorang pangeran dari negeri dongeng itu mampu melelehkan siapapun.

Doyoung memiliki fisik yang tak beda jauh dari jaehyuk, wajahnya selalu dihiasi senyum hangat nan lembut belum lagi strata sosial yang disandang keluarganya cukup tinggi. Jadi, mustahil untuk tidak menyukai anak itu.

"Lo gak capek nerima beginian terus? Lagian juga lo gak makan sembarangankan?" Tanya jaehyuk sambil menunjuk sekotak coklat dengan harga cukup mahal.

"Bisa dibunuh nyokap kalo gue makan sembarangan."
"Terus kenapa lo terima?"
"Gini yah jae, pertama gue gak mau bikin hati orang kecewa, kedua anggap aja mereka sedekah lewat tangan gue."
"Maksud lo?"
"Gue ambil semua makanan ini, buat gue bagiin lagi ke anak-anak di lampu merah. Kan sedap tuh nunggu lampu merah sambil menebar berkah.

Jaehyuk menatap tak percaya teman sebangkunya, dia memang tahu jiwa sosial doyoung sangat tinggi tapi ini pertama kalinya jaehyuk mendengar cerita tentang berbagi makanan di lampu merah.

"Biasa aja kali liatinnya." Kekeh doyoung sambil membenahi barang bawaannya yang memenuhi tangan. "Wehh slebew lu tuh." Sambung nya sambil menunjuk arah depan dengan dagunya.

Jaehyuk mengikuti arah pandang doyoung, lalu senyumnya merekah. Sudah lama juga dia tidak bersua dengan sang kekasih, junkyu juga belakangan ini lagi sibuk nugas karena dia sudah berada ditingkat akhir.

"Gue kesana dulu bro." Doyoung hanya mengangguk, lalu menatap jaehyuk yang sedang berjalan menuju pemilik hatinya.

Saat memasuki kelas junkyu, disana hanya ada sedikit siswa. Junkyu terlihat sedang duduk sendirian, jaehyuk tersenyum gemas melihat kekasihnya. Junkyu membiarkan rambut jatuh menutupi kening, hari ini si manis memakai sweater rajut berwarna pink pudar yang terlihat sangat cantik membalut bagian atasnya.

Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang