🤖25🦁

5.1K 510 29
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







"Lo beneran gakpapa sa?"
"Beneran cio, udah ah bosen gue ditanya mulu." Gerutu si manis, dia juga langsung memalingkan wajahnya.

"Ya kan gue khawatir bego."
"Iya-iya tengkyu ciokuh." Asahi berbalik namun mashiho dengan sigap mejauh, dan menghalau si teman sebangku yang siap mencium nya.

Setelah kejadian di toilet itu, Asahi memilih izin tidak sekolah sehari dan sekarang dia baru masuk kembali. Asa juga meminta pihak sekolah untuk tidak memberitahu papihnya, tidak lupa juga si manis meminta doyoung untuk tutup mulut dan lelaki itu hanya mengangguk setuju.

Semenjak kejadian itu juga, asa udah gak pernah lihat haruto. Bukannya kangen tapi aneh aja gitu, tiba-tiba ngilang kaya ditelen bumi atau mungkin dimarahin ayangnya? Tapi asa gak mau capek-capek mikirin orang lain.

Sekarang keduanya sudah berada di kantin, bell masuk kelas masih sekitar lima belas menit lagi jadi sempetin jajan dulu lagian Asahi tadi belum sarapan apapun cuma sempet minum doang.

"Tumben lo jajan sa? Biasanya lo udah sarapan." Tanya mashiho yang sudah menggigit sandwich nya, mereka duduk ditempat biasa.

"Lagi males sarapan." Padahal aslinya Asahi kesepian, jaehyuk masih belum pulang.

"Rindu yedam yah, lama banget dia disana." Asahi hanya mengangguk kecil.

Saat sedang asik mengunyah, tiba-tiba kantin berubah ramai karena dua lelaki tampan tengah berjalan menuju meja yang ditempati dua makhluk manis.

"Hi, sa." Asahi menatap orang yang baru saja memanggilnya, tanpa menjawab si manis lanjut mengunyah makanan nya. "Weekend kemarin aku main ke Belgia terus inget kamu, jadi sekalian deh beli coklat." Ucap heeseung.

Asahi menatap tas kertas dengan tulisan nama produk coklat terkenal di Belgia, negara yang dikenal sebagai surganya coklat. Sayangnya hal itu tidak menggugah sedikitpun selera Asahi, dia hanya menatap malas dan tak bereaksi apapun.

"Ini !!" Lelaki dengan hidung bangir itu kembali menyodorkan jinjingan nya, Asahi menghela nafas panjang.

"Sorry tapi gue suka coklat asli produksi Zurich." Ucap Asahi yang menolak pemberian sosok dihadapannya.

Heeseung hanya mengangguk, tapi tangannya tetap menyodorkan tas kertas itu kehadapan si manis.

"Yaudah sekarang kamu terima ini dulu, nanti pulang sekolah aku langsung ke Swiss buat beli coklat di Zurich. Apa namanya coklat favorit kamu?" Asahi menatap tak percaya lelaki dihadapannya, dia sedang bercanda atau meremehkan Asahi? Dipikir si manis gak bisa apa beli sendiri?

Asahi berdiri dari duduknya, lalu menatap lekat heeseung.

"Maaf, tapi gue masih sanggup beli sendiri." Ucap Asahi, dia udah hilang mood jadi memutuskan untuk pergi dari kantin.

"Boleh buat gue gak sih?"
"Cio, jangan aneh-aneh deh !!"
"Iya-iya elah, gak jadi deng. Bay" mashiho langsung berlari menyusul Asahi keluar kantin, mereka memutuskan untuk masuk kelas saja.

Kepergian Asahi membuat kantin hening, apalagi saat heeseung membuang jinjingan nya kedalam tong sampah.





🍁





"Kenapa lo gak terima sih sa? Kan lumayan, bisa buat nyemil." Asahi mendengus karena ucapan mashiho.

"Kalo lo mau, gue bisa beliin sekarang juga."
"Becanda lo, orangtua lo kan pengusaha biasa dijepang kayak orangtua gue." Asahi diam, dia hampir keceplosan.

Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang