🤖3🦁

6.7K 733 14
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





Hari kedua dengan status baru, seharian kemarin mereka emang pakai buat beristirahat. Ngadain acara sehari aja capeknya udah kaya kerja rodi kata jaehyuk mah selaku si korban perjodohan, kini keduanya sudah berada di rumah Asahi lebih tepatnya rumah orangtuanya Asahi. Bukan cuma ada pengantin baru aja tapi orangtua mereka juga ada disana, entah untuk apa tujuan dari perkumpulan ini.

"Karena ini bener-bener buat kalian berdua jadi papih rasa kalian yang berhak buat milih tapi tenang aja rumah ini jadi kado pernikahan kalian dari papih."

Jaehyuk menatap tak percaya, mertuanya ini ngasih kado dalam bentuk rumah lalu si tampan melirik kedua orangtuanya seolah berkata 'mana kado kalian?' tapi nahas kedua orangtuanya langsung melirik hal lain dan tak menghiraukan dengusan sang putra.

"Kalian boleh lihat-lihat dulu, kalo ada yang cocok langsung bilang aja." Seru si papih yang kini beralih mengajak ngobrol sang besan.

Asahi terlihat fokus dalam melihat katalog rumah yang di berikan papihnya, dia juga tak peduli jaehyuk ikut nyimak atau tidak soalnya terakhir dia lihat jaehyuk tengah adu mulut dengan mamahnya.

"Mau yang mana sayang?" Tanya si ibu mertua pada menantu manisnya.

"Asa bingung mah."
"Asa maunya yang gimana? Coba sebutin nanti mamah bantu cari di katalognya." Si manis tersenyum mengerti.

"Asa mau rumah yang sederhana aja, gak terlalu besar ataupun luas karena asa mau coba mandiri jadi biar gak sulit beresinnya." Rose mengangguk semangat, dia senang mendengar niat mandiri dari sang menantu walaupun dirinya masih kurang yakin dengan putranya sendiri.

"Gimana yang ini sayang? Ini modelnya modern tapi minimalis juga."
"Itu terlalu luas mah, ada kolamnya juga pasti repot beresinnya."
"Nah kalo yang ini gimana?"
"Itu rumahnya dua lantai mah, Asa makin gak sanggup beresinnya." Jaehyuk terkekeh puas melihat sang mamah yang tengah pusing.

"Maaf mah kalo bikin repot tapi kita kan cuma berdua terus pernikahan kita juga di privat jadi kita gak mungkin punya tamu kalo bukan mamah, papah sama papih yang nantinya mampir. Asa gak mau beli rumah yang cuma enak di lihat tapi gak nyaman di tinggalin, lagian nanti yang tinggal dan rawat rumah itu asa sama jae aja."

Jaehyuk tersenyum, entah apa yang membuat bibirnya melengkung bahagia itu tapi yang pasti dia suka mendengar ucapan Asahi. Walaupun Asahi tumbuh di dalam rumah yang besarnya bukan main tapi ternyata dia buka tipe anak yang bergantung dengan kekayaan orangtuanya, jaehyuk makin gak sabar buat nemu hal-hal unik lainnya dari sang istri.

"Kalo yang ini gimana?" Ucap jaehyuk sambil menyodorkan sebuah gambar rumah di katalog yang dia pegang.

Rumah itu terlihat sederhana namun masih terkesan mewah, apalagi lingkungan yang masih segar dengan jarak rumah yang terbilang cukup renggang satu sama lain membuat kesan masyarakat modern yang hidup dengan cara individualisme.

Asahi terlihat menelaah gambar itu, bangunan yang unik serta cat putihnya menambah kesan cantik untuk si rumah. Lingkungan yang terlihat masih asri dan ukuran rumah juga sepertinya sudah sesuai dengan yang dia inginkan, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga pokoknya pas terus enak kalo diliat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang