🤖7🦁

5.3K 487 14
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








"Isi kulkas udah hampir kosong, kapan belanja?" Tanya Asahi yang baru saja keluar dari dapur.

Sekarang hari minggu dan kebetulan mereka berdua sedang tidak ada kegiatan apapun, sedari pagi keduanya sudah membagi tugas dalam mengurus rumah. Jaehyuk yang baru selesai mengurus bagian luar rumah sedang terkulai lemas di sofa ruang tv, padahal mereka mendapatkan tugas yang sebanding tapi sikap jaehyuk sudah seperti dialah yang paling banyak bekerja.

"Nantilah, masih capek ini."
"Ck, baru aja beresin segitu udah ngeluh." Mendengar ucapan Asahi, jaehyuk langsung bangun dan duduk menghadap si manis.

"Maksud lo apaan? Ya wajarlah gue ngeluh capek, ini kan pertama kali gue beresin rumah."
"TMI ajanih yah, gue juga gak pernah tuh ngebabu dirumah." Jaehyuk hanya mendengus.

"Lagian kenapa sih lo gak mau pake PRT? Kan kita gak bakal repot kaya gini, sarapan juga pasti tinggal makan."
"Gak heran sih lo jadi beban keluarga, orang yang lo harepin cuma hasilnya doang tanpa mau tahu proses nya."

Jaehyuk terdiam, percuma saja mengajak Asahi debat toh ujung-ujungnya pijat istrilah yang akan selalu benar tapi sejauh ini yang di ucapin Asahi emang faktanya sih.

Tanpa memperdulikan Asahi, jaehyuk malah kembali rebahan di sofa. Dia pundung ceritanya, jadi gak mau liat Asahi dulu.

"Lo beneran gak mau makan siang?"
"Mau." Jawab jaehyuk ketus.

"Terus kenapa masih rebahan? Buruan mandi !! Kita harus belanja ih."
"Masih capek Sa."
"Yaudah, lo gak usah makan aja. Biar gue pergi sendiri." Asa langsung berjalan menuju kamarnya, dia mengabaikan teriakkan kesal dari teman serumahnya.

Setelah tiga puluh menit, akhirnya mereka keluar kamar masing-masing dengan tampilan yang lebih segar.

"Lima menit lagi jam makan siang, sekalian aja makannya diluar biar pas pulang gak ribet." Saran jaehyuk.

"Oke."
"Eh, pake jaketnya !!"
"Gak ah gerah." Jaehyuk hanya pasrah melihat istrinya yang keras kepala.

"Pake Scoopy aja, kalo pake motor lo nanti susah bawa pulang belanjaan nya." Jaehyuk menurut dia mulai menaiki motor Scoopy berwarna biru itu sambil memakai helmnya.

Kemarin sore Asahi meminta motor pada sang papih, katanya biar memudahkan dia untuk berpergian keluar komplek dan juga supaya Asahi gak bergantung sama jaehyuk jadi kalo mau kemana-mana tinggal cuss aja sendirian, gak perlu minta anter jaehyuk. Asahi gak suka repotin orang lain, apalagi orang asing dan jaehyuk masih orang asing bagi Asahi.

Sebenarnya ini motor punya Asahi dari lama, cuma jarang banget dipake tapi akhirnya motor itu bisa berguna juga sekarang.

"Udah siap?"
"Mmm." Jaehyuk memeriksa si manis lewat kaca spion, lalu mulai melajukan motor itu dengan kecepatan sedang.

Kemarin komplek ini kedatangan penghuni baru tapi Asahi belum liat orangnya, kebetulan rumahnya tepat di depan rumah Asahi. Barusan lewat masih keliatan sepi, semoga aja gak jadi tetangga yang nyebelin cuma itu harapan Asahi.

"Masih betah diatas motor?" Asahi langsung menatap jaehyuk yang sudah memarkirkan motor, karena terlalu fokus melihat sekitar Asahi sampe gak sadar kalo mereka udah sampe.

"Makan duluyah, laper."
"Makan apa?"
"Masuk dulu, sambil nyari." Asahi hanya menurut, dia mengikuti langkah jaehyuk setelah menyimpan helm miliknya.

Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang