🤖29🦁

5.2K 516 32
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






"Hai, boleh gabung? Meja kantin lagi penuh." Tiga orang yang masih asik mengunyah itu, menatap si penanya yang sudah duduk.

Asahi melirik dua orang itu dengan wajah datar andalannya, padahal di dalam hati dia sedang merutuki suaminya yang kini duduk disamping dia.

"Iya duduk aja !! Tempat umum ini kok, bukan punya kita." Jawab mashiho.

Doyoung hanya senyum kan duduknya udah, bahkan sebelum izin mereka kantongi.

Mereka masih asik dengan santapan masing-masing, belum ada yang berani memulai percakapan.

"Oh iya, lo yang kemarin keluar kota itu yah? Yang jadi perwakilan IPS angkatan kalian." Tanya doyoung.

"Iya." Jawab yedam singkat.

"Wah sama dong sama temen gue, lo kenal dia jae?" Sosok disamping Asahi itu ikut menatap yedam, mencoba mengingat wajah orang yang dimaksud.

"Pernah papasan sih tapi enggak sampe kenal deh, apalagi IPA sama IPS beda mobil."
"Benar-benar." Ucap yedam ikut membenarkan.

"Yaudah, selamat makan." Seru doyoung.

Mashiho dan yedam menatap aneh doyoung, orang udah tinggal setengah lagi alasnya kenapa dia baru ngomong selamat makan coba?

Eh....gak aneh sepenuh nya deh, soalnya jaehyuk baru banget buka kotak bekal makan siangnya.

Lelaki itu membuka tutup kotak bekal itu, dan terpampang lah isi si kotak bekal yang lumayan menggiurkan.

Hari ini jaehyuk sengaja bekal, soalnya Asahi lagi belajar masak menu baru. Jadilah jaehyuk harus rela seharian ini memakan hasil karya tangan sang istri, sekarang jaehyuk sudah terdoktrin dengan moto Asahi.

Cuma sayang, satu hal yang mereka tidak perhatikan.

"Eh, kok isi kotak makan lo sama kayak punya Asahi?"

Seisi meja itu otomatis melihat mashiho, lalu menatap isi kotak bekal jaehyuk yang baru termakan beberapa suap.

Situasi tiba-tiba jadi hening, doyoung dan jaehyuk sudah berusaha mengontrol ekspresi agar tidak terlihat kaget, sedangkan Asahi masih menampilkan wajah datarnya.

"Wahh iya kah? Kebetulan kali." Doyoung berusaha untuk mengubah situasi.

"Kalo iya kebetulan, hebat juga kebetulan nya bisa sampe sama banget. Menunya sama, cara nyimpennya sama yang beda cuma porsinya aja sih."

"Maksudnya?"
"Punya Asahi lebih dikit." Jaehyuk langsung menatap sosok disampingnya, tapi wajah Asahi masih datar aja.

"Mungkin biar lo kenyang jae, hahah." Kali ini tawa doyoung tidak terdengar canggung, tapi lebih ke arah tawa ngeledek.

Karena tahu dia jadi bahan uji coba masakan istrinya, jaehyuk bakal minta kompensasi dirumah nanti.






Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang