Bonchap Paksaan

7K 575 59
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








"Jae, udah belum? Lama ih kamu."
"Iya sebentar sayang !! Perut aku mules banget."

"Lagian kamu abis makan apasih?" Asahi masih menanyakan penyebab sakit perutnya jaehyuk, dia juga sambil ngebenerin lengan kemejanya biar gak balap sama lengan jas.

Suasana malah hening, jaehyuk gak jawab pertanyaan Asahi tadi.

"Jae, kamu masih sadarkan?"
"Iya.. masih."
"Jawab dulu !! Kamu makan apa sampe bolak-balik kamar mandi?" Asahi masih penasaran aja gitu.

Jaehyuk malah kembali diam, dan itu berhasil menaikkan emosi Asahi.

"JAEHYUK IH."
"Iya sayang, maaf lagi konsentrasi."
"Jawab !!"
"Kamu, gak bakal marah kan" alis Asahi terangkat, bingung aja dia sama pertanyaan jaehyuk.

"Emangnya kapan aku pernah marah?"
"Ya.... Gak pernah sih."
"Kenapa gak yakin gitu jawabnya?"
"Sayanggg, aku harus konsentrasi ini. Kamu mau kita makin lama? Bisa telat nanti."

"Yaudah, buruan makannya !!" Jaehyuk menghela nafas, tapi dia masih harus berjuang jadi gerutuan Asahi di abaikan dulu.

Asahi duduk diujung ranjangnya, dia mendial salah satu nomor lalu menempelkan ponselnya di telinga.

"Hallo, sa?"
"Dam, lo udah sampe?"
"Belum, masih dijalan."
"Lo dari Aussie pulang kerumah dulu kan?" Terdengar suara kekehan kecil dari sebrang telepon.

"Iya lah pulang, bisa dicincang nyokap kalo sampe gak setor muka dulu." Asahi mengangguk.

"Ini, kita harus banget pake baju formal?"
"Ya kita kan jadi pengiring, pake aja kali yang dikasih mumpung gratis."
"Yeuh, masih suka gratisan aja nih calon diplomat."
"Gakpapa, yang penting masih halal." Asahi hanya tertawa.

Ceklek

Si manis menatap wajah suaminya yang baru keluar kamar mandi, jaehyuk hanya menampilkan senyum bodoh untuk menutupi rasa mules diperut nya.

"Yaudah dam, sampe ketemu disana yah !!"
"Oke sa, bye.."
"Bye."

Panggilan berakhir, Asahi langsung menaruh ponselnya asal lalu menghampiri jaehyuk.

"Masih sakit banget perutnya?" Jaehyuk mengangguk lemah. "Nih minum teh anget dulu !! Emang kamu makan apa sih?" Oh iya, Asahi masih belum dapat jawaban nya.

Jaehyuk menghela nafas, lalu menatap wajah istrinya yang kini sedang membenarkan letak dasi dileher dia.

"Kamu gak lupakan, sama cumi saus Padang yang kamu masak kemarin malem?" Asahi diam, berusaha mengingat.

"Ah... Sorry." Ucap Asahi setelah mengingat rasa dari masakan nya saat itu, bahkan jaehyuk bisa menghabiskan dua liter susu cair untuk mencoba menghilangkan rasa pedas dilidah nya.

"Gakpapa, tapi lain kali belajar takarannya lebih fokus lagi yah !! Biar gak salah takar." Asahi mengangguk sambil tersenyum.

Iya, jadi Asahi memasukkan bumbu siap pakai untuk takaran tiga porsi padahal cuminya cuma setengah porsi, jadi yah gini:)








Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang