Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡
"Jae, asa belum angkat telepon juga?"
"Belum mah."
"Aduh ini udah malem loh, ke mana istri kamu jae? Mamah khawatir."
Tiga orang yang berada dirumah itu tengah menanti dengan gusar, mereka tidak mendapatkan kabar sedari sore dari Asahi. Jaehyuk bahkan sudah menghubungi semua teman Asahi yang dia tahu tapi hasilnya nihil, kabar yang jaehyuk dapat dari yedam yah pas dia nemenin Asahi buat nanyain haruto setelah itu yedam gak tahu apa-apa lagi.
Jaehyuk semakin gelisah karena tahu semua ini bersangkutan dengan haruto, rasa takut paling mendominasi dadanya, dia takut istrinya kenapa-napa.
"Jae mau cari keluar dulu deh mah, gak tenang kalo terus nunggu."
"Yaudah, mamah papah nunggu disini." Jaehyuk mengambil kunci motornya, lalu berjalan cepat menuju pintu.
Saat tangannya berhasil membuka pintu, dia melihat orang yang dicarinya tengah menutup pagar rumah. Rasanya lega, namun jaehyuk melihat bahu si manis sedikit terkulai.
"Sahi." Panggilan jaehyuk membuat dua orang dewasa yang didalam rumah ikut keluar.
"Ya ampun asa sayang, kamu dari mana?" Mamah rose berlari menghampiri menantunya.
Asahi melukis senyum manis dibibirnya, terlihat natural namun jaehyuk tetap menangkap sembab dimata si manis.
"Maaf mah, asa tadi beli dulu bahan buat tugas eh taunya kemaleman pas mau ngabarin handphone asa mati." Jawabnya dengan kekehan kaku dia akhir.
"Yaudah, gakpapa yang penting kamu udah pulang. Yuk masuk dulu !!" Asahi mengikuti langkah mertuanya memasuki rumah, melewati jaehyuk yang masih menatapnya intens.
Jaehyuk ikut masuk, namun disana sudah tak ada Asahi.
"Jae, nih bawa !! Biarin Asahi makan malem dikamar aja. Keliatan capek."
"Iya mah." Tangannya mengambil nampan yang berisi piring lengkap dengan isinya serta segelas air putih.
Jaehyuk terlebih dahulu mengetuk pintu, lalu masuk ke kamar. Matanya tak menemukan si manis, tapi telinganya menangkap kucuran air. Jaehyuk meletakkan bawaannya di meja belajar, lalu duduk di bangkunya sambil menunggu.
Setelah dua puluh menit akhirnya Asahi keluar, dia menatap jaehyuk dengan mata merahnya. Jaehyuk kaget, pasalnya bukan terlihat segar setelah mandi tapi Asahi malah terlihat murung.
"Sa makan dulu !! Mamah udah angetin barusan." Seru jaehyuk.
Asahi tak merespon, dia malah menaiki kasur lalu berbaring dan membiarkan rambut basahnya meresap kedalam bantal. Jaehyuk menghela nafas, sudah ia duga akan seperti ini. Saat akan mendekati si manis, langkahnya terhenti karena kaki dia menendang tas Asahi yang tergeletak dilantai. Tak biasanya si manis seperti ini, saat jaehyuk mengangkat tas itu dengan tak sengaja sesuatu terjatuh.
"Handphone kamu ko bisa retak gini?"
Tak ada jawaban.
Saat tadi asa pergi, tiba-tiba ponsel miliknya berdering. Dia harap itu jaehyuk namun salah, layar ponselnya menampilkan nama orang yang baru saja menghancurkan hatinya. Karena terus berdering asa memutuskan untuk menjawab panggilan itu, haruto berbual tentang kejadian tadi tapi Asahi tak mendengar apapun. Telinganya berdengung sakit, mungkin efek terlalu sering mendengarkan penjelasan tanpa kata maaf dari haruto.
"Haruto, berbahagialah dengan pilihan baru kamu !! Mari akhiri semuanya, aku akan mengambil lagi hati yang sudah tak berbentuk ini. Jadi tolong jangan pernah hadir dihadapan ku lagi, untuk selamanya." Ucap Asahi disela tangisnya, bahkan beberapa kali si manis harus menggigit keras bibir bawahnya agar tak terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa
Fanfiction[Selesai] Dua orang asing yang bahkan tidak saling kenal tapi tiba-tiba harus menikah, bagaimana reaksi keduanya? apa pernikahan mereka akan berjalan mulus? penasaran? yuk ikutin kisah mereka !! # 6 - Yoon jaehyuk (30 mar 22) # 4 - Jaesahi (14 Apr 2...
