Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡
Makan malam sudah mereka lalui dengan damai, kini empat orang itu tengah duduk santai di ruang tv. Mamah rose lagi ngomel karena dibuat gereget sama mas Al, Asahi gak pernah nonton begituan jadi dia gak ngerti.
"Mah, pah asa duluan ke kamar yah. Ada tugas buat besok."
"Oh gitu, yaudah sana kamu kerjain dulu." Asahi tersenyum, lalu pergi meninggalkan ruang tv.
"Kamu gak ada tugas jae."
"Banyak mah."
"Kenapa gak dikerjain?"
"Saking banyaknya, jadi bingung mau mulai dari mana."
"Sana ih kerjain !! Banyak alesan, kamu tuh yah udah muka mirip papah, kelamin mirip papah, tolong dong sifatnya jangan mirip papah." Mamah rose melampiaskan kekesalan nya pada setiap orang.
Jaehyuk memilih kabur ke dalam kamar dan membiarkan papahnya menjadi bahan cacian sang mamah, jaehyuk belum sekuat sang papah. Saat memasuki kamar, jaehyuk bingung karena lampu kamar sudah dimatikan dan diganti oleh cahaya temaram dari lampu tidur.
"Sa?" Panggil jaehyuk karena tak melihat keberadaan si manis.
"Asahi?"
"Apa?"
"Dimana?
"Kamar mandi."
"Oh." Asahi tak lagi merespon, yang terdengar hanya kucuran air dari keran.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka disusul oleh si manis yang keluar, dia menatap jaehyuk sebentar sebelum lanjut ke meja rias.
"Mau langsung tidur?"
"Mmm." Jaehyuk mendengus, Lalu pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum tidur.
Asahi duduk di depan cermin, dia menghela nafas gusar. Haruto kembali tidak bisa dihubungi, bahkan pesan Asahi dari pagipun belum dibaca. Asahi tidak mau berprasangka buruk, dia hanya khawatir jika kekasihnya kenapa-napa.
"Ada apa?" Asahi tersadar oleh pertanyaan jaehyuk, lalu dia menatap jaehyuk dari pantulan cermin. Kebetulan cermin rias di kamar utama itu memiliki lampu disetiap sisi, jadi cukup terang untuk berkaca.
Asahi tak menjawab, dia langsung pergi menuju kasur. Membenarkan posisi bantal serta membuat benteng agar jaehyuk tak macam-macam, bahkan dalam satu kasur mereka menggunakan selimut yang berbeda.
Jaehyuk tak memperdulikan sikap acuh Asahi, dia ikut mengisi ruang kosong di ranjang nya. Si tampan lebih dulu berbaring sedangkan si rupawan tengah asik bersandar sambil mengotak-atik handphone miliknya, entah apa yang dia lihat tapi wajahnya terlihat kesal.
"Ini perbatasan, jangan pernah masuk daerah teritorial gue." Ucap Asahi tiba-tiba, membuat jaehyuk menatap tiga bantal yang berjajar ditengah mereka.
"Oke." Balasnya, lalu kembali fokus pada layar ponsel.
"Sa..."
"Sutttttttt, diem !! Haruto nelepon."
"Loudspeaker, gue mau denger."
"Dih apaan? Gak."
"Ga usah ngebantah omongan suami, buruan !!" Asahi merengut tak suka, dia kan malu. Tapi dia tetap menurut, gak mau jadi istri durhaka soalnya.
Entah kenapa jantung Asahi berasa habis naik wahana, padahalkan ini hanya mengangkat telepon biasa. Dengan tangan sedikit gemetar, dirinya menggeser ikon berwarna hijau.
"Ha-hallo?"
"Hallo sayang?" Suara haruto terdengar jauh dan nafasnya memburu.
"Kamu lagi ngapain?"
"Aku? Em aku lagi jogging."
"Malem-malem kamu jogging?" Tanya Asahi heran, pasalnya haruto bukan tipe orang yang suka melakukan olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa
Fanfiction[Selesai] Dua orang asing yang bahkan tidak saling kenal tapi tiba-tiba harus menikah, bagaimana reaksi keduanya? apa pernikahan mereka akan berjalan mulus? penasaran? yuk ikutin kisah mereka !! # 6 - Yoon jaehyuk (30 mar 22) # 4 - Jaesahi (14 Apr 2...
