🤖15🦁

4.5K 478 12
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






"Ko udah pulang?" Tanya Asahi saat jaehyuk memasuki pintu rumah.

Jaehyuk menatap Asahi, lalu pergi menuju kamarnya membuat kerutan heran dikening si manis. Asa memilih diam, dia lagi pw banget nonton toh nanti juga kalo butuh pasti nyamperin.

Sekitar sepuluh menit setelah jaehyuk masuk, sekarang dia keluar lagi. Tatapan sendunya diberikan pada si manis yang sedang rebahan di sofa, Asahi bales natap heran.

"Apa?"
"Asaaaaa." Jaehyuk langsung berjalan cepat kearah si manis, dan menimpa tubuhnya Asahi yang tengah terbaring.

"Apaan sih jae? Berat ah, awas !!."
"Gini dulu, please !!"
"Yah jangan gini, berat ih." Asahi menggeser tubuhnya agar ada ruang untuk jaehyuk berbaring di sofa yang sama.

"Geseran ah !! Sempit ini."
"Gak bisa, udah mentok ini."
"Lagian kenapa sih jae? Jam segini ko udah dirumah? Bolos yah lo?" Jaehyuk mendesak sambil masih mencari posisi yang nyaman.

"Apalagi sih? Udah tahu sempit."
"Awas, angkat dulu kepala nya !!"
"Ngapain?"
"Udah buruan !!" Dengan ogah-ogahan, Asahi tetap menuruti.

Jaehyuk menyelipkan sebelah tangannya dibawah kepala Asahi, lalu menarik si manis itu untuk kembali terbaring kali ini lebih baik karena sebagian tubuh Asahi ada di atas tubuh jaehyuk.

"Nah gini kan enak."
"Enak di elo."
"Kalo gak enak, lo gak bakal bales meluk pinggang gue gini kali." Jaehyuk menahan tangan Asahi yang akan dia tarik.

"Becanda Sa."
"Awas ah, siniin tangan gue !!"
"Iya iya, tuh tangan lu." Jaehyuk terkekeh melihat wajah masam si teman hidup.

Keduanya terdiam, masih dengan posisi yang sama jaehyuk juga tetap memeluk pinggang kecil Asahi dengan alasan agar dirinya tidak jatuh ke lantai.

"Kenapa?" Asa kembali bertanya saat mendengar jaehyuk terus menghela nafas panjang.

"Gue putus." Asahi terkejut mendengar cicitan jaehyuk, si manis bangkit membuat jaehyuk juga ikut terduduk.

"Beneran lo? Tapikan gue belum bilang kalo gue liat haruto sama ka junkyu." Jaehyuk terkekeh gemas.

"Ko lo malah gitu? Lo seneng putus?"
"Bohong kalo gue gak terluka tapi gue lebih memilih melepaskan dari pada tetep bareng nantinya malah menambah luka."
"Dih, pujangga lo? Sok puitis banget." Sekarang jaehyuk gemas plus kesal, dia mengacak asal surai lembut Asahi lalu menguyel pipi halusnya.

"Sakit !! Apaan sih lo?"
"Hehe maaf maaf, abisnya lu gemesin."
"Paan sih?." Lain dimulut lain pula dihati, padahal pipinya udah merona.

Asahi bangun dari duduknya, diikuti tatapan tanya jaehyuk.

"Mau kemana?"
"Dari pada kita ngegalau mending bantuin gue nanem bunga dihalaman, yuk !!" Asahi menarik tangan jaehyuk agar ikut bangun juga.

"Sakit Sa."
"Buruan makannya."
"Ya sabar kali, kan harus bangun dulu."
"Lama ah."
"Iya, ayo !! Nih udah bangun." Asahi dengan muka judesnya melengos lebih dulu keluar rumah.

Sekarang keduanya sudah berada diteras rumah, didepan jendela kamar utama ada sedikit tanah kosong jadi Asahi tergiur untuk mengisi kekosongan itu dengan beberapa tanaman.

"Kapan belinya? Banyak banget."
"Tadi pas lo masih disekolah, taneman nya datang pas sebelum lo pulang." Jadi Asahi beli tanaman lewat online, biasa ibu-ibu yang mager keluar rumah.

Nikah PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang