✨
✨
⭐⭐⭐⭐⭐
✨
✨"Bisa kau bacakan ini untukku?" kata Capricorn dengan menunjuk batu besar yang berada di pinggir sungai itu.
"Tentu saja," balas Zam lalu sedikit menunduk mencoba membaca alfabet kuno yang terukir di batu itu.
"Danau iblis?" baca Zam dengan bingung.
"Tunggu, kau bilang danau iblis?" kata Capricorn dengan sedikit panik.
"Kita harus segera pergi dari tempat ini!" sahut Libra berjalan mendekat ke arah Capricorn dan Zam.
"Kenapa harus pergi?" tanya Aquarius dengan membuka perbekalan yang Zam bawa.
"Aquarius, bisakah kau sedikit bersikap serius dan memperhatikan kami?" cela Libra, tetapi tak dipedulikan oleh Aquarius.
"Biasanya kau terlihat tenang, dan tak memperdulikan tingkah laku Aquarius. Kenapa sekarang kau tampak kesal?" ujar Zam bingung.
"Aku tak kesal, Zam. Tapi aku khawatir! Kita berada di Danau Iblis, Kau tahu? Ada empat tempat, yang paling berbahaya untuk anak ritual dua belas bintang!" kata Libra menghentikan ucapannya, mengambil nafas lalu kembali melanjutkan ucapannya.
"Lembah kabut, Danau Iblis, Hutan suci, dan yang terakhir, adalah tempat di mana anak ritual menuntaskan ritualnya, Goa kematian. Tepat kediaman Kazazu."
Semua terdiam atas penuturan dari Libra. Terutama Zam yang tahu perjalanan terakhir mereka berada pada Goa kematian.
"Kita hanya memiliki 1 tahun lagi, berhasil dan tidaknya, jika kita terlambat, ritual ini percuma."
Bukan Libra, melainkan Aquarius dengan nada serius.
"Apa maksudmu?" cela Capricorn cepat.
"Aku heran jika kau benar-benar anak ritual dua belas bintang! Kekuatan kalian di bawah rata-rata, dan tentang zodiak pun kau tak tahu banyak!" cela Aquarius membuat Libra tersinggung dan sedikit kesal.
"Sebelum menanyakan aku, sudahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri? Kau bahkan tak ada niat menuntaskan ritual ini!" kata Libra pedas.
"Ah, aku mungkin seperti itu."
Aquarius hanya mengiyakan apa yang Libra katakan barusan. Zam menoleh ke arah Aquarius, Libra batu mengenal Aquarius beberapa Minggu.
Aquarius Memang seperti itu, walaupun ia terlihat tenang, tapi Ia selalu bekerja keras karena memiliki keinginan yang ingin ia wujudkan. Ia hanya sedikit takut bahkan gugup jika keinginannnya tidak terwujud.
"Kau tak mengenalnya, Libra. Jangan berkomentar tentangnya!" kata Zam lalu memberikan Libra bambu kuning berisi air bersih.
"Ah, maaf," kata Libra lalu meraih bambu kuning yang berada di genggaman Zam.
"Lalu, bagaimana sekarang?" tanya Zam pada mereka berdua karena Aquarius kini tidak bersama mereka.
"Cepat, kita harus meninggalkan tempat ini."
Aquarius tiba-tiba berseru dengan nada serius. Semua berbalik ke padanya. Kini Aquarius tampak siap untuk bertarung. Libra, Capricorn dan juga Zam yang melihat tingkah Aquarius kini melakukan hal yang sama.
"Kenapa?" tanya Capricorn dengan mempersiapkan panahnya. Ia menggenggamnya erat, bersiap melumpuhkan lawannya.
"Apakah ada iblis yang datang?" tanya Libra sembari mempersiapkan kuda-kuda siap untuk bertarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of Twelve Stars [Revisi Akan Dilakukan Setelah End]
FantasyFantasy 80% Misteri 15% Romans 5%