The Legend of Twelve Start (36)

100 34 24
                                    

~Dia bukan kawan, tetapi saudara yang berharga~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bukan kah ini hebat?!"

Cancer berseru dengan sangat bersemangat setelah menghabisi tujuh iblis dengan satu ombak kecil darinya. 

Virgo mengangguk dengan girang, ia juga tak sabar memamerkan kemampuannya pada anak ritual dua belas bintang lainnya.

"Jika ke dua belas anak ritual dua belas bintang kekuatannya seperti ini, mungkin kita bisa menyelesaikan ritual ini!" seru Virgo membayangkan bagaimana keberhasilan ritual terakhir ini.

Brakh!
Brakh!
Brakh!
Brakh!
Capricorn, Libra, Scorpio, Gemini, Piscses tiba-tiba saja jatuh, seakan tubuh mereka tak memiliki tulang. Leo, dan Sagitarius menoleh, melihat ke belakang, mendapatkan anak ritual tumbang terkecuali dengan Leo.

Brakh!
Detik berikutnya, Sagitarius tumbang sama seperti yang lainnya. Leo terkejut, tetapi ia tak perduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya saat ini. Batinnya tersiksa, bahkan untuk bernafas saja sesak rasanya.

Tangan Aries semakin dingin, matanya seakan enggan untuk terbuka. Leo menatap telapak tangannya dalam. Perlahan api telapak tangannya mengeluarkan api entah dari mana. Semakin lama, semakin kuat besar pula api itu. Ia berniat menghabisi Aries agar tak tersiksa, lalu kemudian menghabisi dirinya sendiri.

"Akh!" keluh Leo tiba-tiba saja ia merasa oleng.

.
.
.........................

.
.

"Ayo Cancer! Aku tak sabar memperlihatkan kekuatan luar biasa ini pada yang lainnya!" ujar Virgo bersemangat.

"Aku juga ingin memperlihatkan kekuatan ini pada Gemini dan Libra!" balas Cancer.

"Libra?"

Tiba-tiba saja Cancer menghentikan langkahnya seketika. Ia terkejut dengan apa yang baru saja ia katakan. Mengapa ia ingin memperlihatkan kekuatannya pada Libra?

"Aku tidak tahu, mengapa menyebut namanya tadi!" ujar Cancer jujur. Entah, dia terlihat sangat polos mengatakannya.

Namun, saat kembali melangkah, langkahnya kembali terhenti akibat kepalanya terasa sakit seketika. Bukan cuman Cancer, tetapi Virgo juga merasa oleng.

Virgo memegang bahu Cancer untuk menjaga keseimbangannya. "Sepertinya aku kelelahan," kata Virgo membuat Cancer juga mengangguk setuju.

"Sebaiknya kita cepat," kata Cancer.

Mereka segera bergegas menuju keberadaan anak ritual dua belas bintang berada. Satu merpati sudah cukup untuk menuntun mereka.

"Tubuhku terasa sangat berat," kata Virgo.

Benar apa yang di katakan oleh Virgo, kini Cancer juga merasakan hal yang sama. Tubuhnya terasa sangat lelah. Mereka semakin mempercepat lari mereka.

"Leo!" seru Cancer, tetapi tak mampu membuat Leo menoleh.

Senyumnya perlahan pudar, ketika pandangannya beredar ke anak ritual dua belas bintang yang tergeletak tak sadarkan diri. Cancer juga melihat Leo kini terduduk lemah di hadapan Aries.

Virgo dan Cancer perlahan berjalan mendekat ke arah Aries dan Leo. Senyum mereka perlahan pudar.

Brakh!
Brakh!
Cancer, Virgo, mereka merosot ke bawah saat melihat ekspresi Leo. Leo membisu, tetapi mencoba mengeluarkan api dari telapak tangannya. Tubuhnya juga kini terasa berat. Ia ingin segera menghabisi Aries, dan kemudian menghabisi dirinya sendiri.

The Legend of Twelve Stars [Revisi Akan Dilakukan Setelah End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang