.
.
.
.
.
.
.Nafasnya perlahan ia netralkan. Setelah nafasnya memburu akibat membunuh sosok yang berarti dari hidupnya.
"Kamu memang anak yang baik, kau juga istimewa, Aries!"
Wanita yang berparas cantik dengan topi merak di kepalanya memuji Aries dalam dekapannya. Ia mendekapnya erat, dengan satu tangannya yang sibuk mengelus-elus rambut merah itu.
"Aaku telah membunuh mereka."
Aries berujar dengan dingin. Ia menggenggam erat kalung yang pernah di berikan oleh Zam, salah satu teman anak ritual dua belas bintang yang tak lain adalah Aquarius.
"Lihat aku Aries! Terkadang seseorang harus egois, agar keinginannya tercapai, bahkan mereka bisa seperti itu karena sebuah ikatan perasaan yang terhubung. Walupun terkadang salah cara melakukannya," kata Wanita cantik itu.
"Kazazu, aku harap kau tak mengecewakan aku, dan aku juga tidak akan mengecewakanmu!"
Aries melenggak pergi dari dekapan Kazazu.
"Sekarang giliran Leo, Sagitarius, Libra dan juga Taurus yang akan kau lawan, tidak! Lebih tepatnya, yang akan kau bunuh selanjutnya."
Degh!
Degh!
Jantung Aries seakan terpacu dengan cepat, tidak seperti biasanya. Membunuh Gemini dan lainnya saja sudah membuatnya sangat terluka, lalu jika membunuh Leo dan Sagitarius, Aries bingung mengutarakan perasaannya."Ada apa Aries?" tanya Kazazu saat Aries tiba-tiba menghentikan langkahnya meninggalkan Kazazu di genangan darah anak ritual dua belas bintang yang baru saja ia bunuh dengan tragis.
"Entah, tetapi akan aku berusaha membunuh mereka, apa ... Ikatan di antara kami telah tumbuh?" tanya Aries dengan tatapan kosong menoleh ke arah Kazazu.
Kazazu tersenyum licik, lalu mendekat ke arah Aries.
"Lupakan ikatan itu Aries! Kau harus ingat jika kau memiliki tujuan! Kau adalah pemimpin di ritual terakhir ini, kau adalah harapan bagi bangsa manusia!"
"Kau tahu, Ritual ini sebenarnya untuk membunuhmu? Lalu mengapa kau ...."
Aries menggantung ucapannya. Namun, Kazazu cukup peka akan hal itu. Ia menaruh kedua tangannya ke atas pundak Aries dengan perlahan lalu menjawab pertanyaan dari Aries.
"Aku--"
"BANGUN! PULUHAN IBLIS DATANG DARI SEGALA ARAH!" teriak Sagitarius membangunkan 11 anak ritual dua belas bintang yang tengah tertidur pulas.
Mereka terbangun dengan raut wajah panik. Terlebih Sagitarius yang mengetahui hawa kehadiran mereka. Sangat mengerikan dan ingin gila saja rasanya.
Aries menoleh ke arah Cancer cepat.
"Cancer!" serunya membuat Cancer mengangguk, lalu menaburkan segenggam krikil kecil.
Keadaan ini benar-benar genting, bagaimana tidak, yang tadinya Cancer hanya menggunakan beberapa krikil, sekarang ia malah menggunakan segenggam. Hal ini membuat Leo, Sagitarius dan juga Gemini terkejut.
"Apa masalahnya sebesar ini? Kita hanya akan membunuh mereka jiga mereka tiba!" tutur Scorpio tampak meremehkan musuh.
"Sangat! Bahkan jika mereka menemukan kita sekarang, ritual ini akan berakhir di sini!"
Ucapan Aries membuat mereka bungkam seribu bahasa. Mereka tidak mengerti dengan Aries, anak ritual dua belas bintang sekarang sudah sangat hebat! Apalagi Aries memiliki kemampuan yang luar biasa dari mereka semua.
"Aku tidak menger--"
"Virgo! Leo!"
Aries tidak bisa menjelaskan panjang lebar saat ini. Mereka semakin mendekat, bukan! Tapi salah satu iblis yang hampir membuatnya gila saat berumur 7 tahun, dua Minggu sebelum kedatangan Kazazu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of Twelve Stars [Revisi Akan Dilakukan Setelah End]
FantasyFantasy 80% Misteri 15% Romans 5%