Legend Twelve Start (18)

162 37 7
                                    

⭐💭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Manik mata hitam pekat, dan manik kuning cerah saling melempar tatapan penuh makna. Manik mata hitam pekat pekat memberikan keyakinan pada manik mata kuning cerah yang ragu.

Ayo! Apa yang kau tunggu? Cepat beritahu semuanya pada Meraka kebenarannya! Mereka tidak akan mampu melawan semua iblis ini.

Bagaimana ini? Aku takut ini hanyalah jebakan!

Ayo katakan pada mereka sebelum terlambat!

Arrgh! Aku harus mengatakannya atau tidak?!

Tatapan mereka terputus, ya, pemilik manik mata kuning lah yang mematahkannya, Gemini.

"A-aries," panggil Gemini pemilik manik mata kuning itu.

Aries menoleh. "Ada apa?" tanya Aries yang ternyata sedang menahan rasa sakit yang luar biasa akibat serangan iblis zodiaknya.

Cancer yang mengerti dengan maksud Gemini segera mendekatkan diri pada Aries. Gemini yang berada di gendongan Cancer tersenyum pertanda terimakasih pada Cancer.

"Dia ... Dia Scorpio."

Mata Aries membulat sempurna, tetapi kenapa anak ritual ini adalah sosok vampir.

"Dia mengatakan, jika ingin lolos dari bangsanya, kita harus tunduk pada Scorpio."

Aries tampak berpikir. Tak seperti biasanya, yang langsung mengambil keputusan tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

"Kalau kami melawan, mungkin ada kemungkinan satu orang berhasil melarikan diri. Orang itu adalah aku. Karena ritual ini akan berakhir di sini jika ratu zodiak mati. Namun, jika tetap tinggal kami tak tahu ini jebakan atau tidak. Jika ini jebakan---"

"Aries, bagaimana pendapatmu?" tanya Gemini lemah.

Aries tampak berpikir keras. Tingkahnya yang berbeda dari Aries yang mereka kenal membuat mereka terkejut.

"Ayo, kita lawan mereka saja! Ini adalah jebakan!" saran Leo membuat yang lainnya menoleh.

"Apa yang kau katakan? Semua keputusan ada di tangan ratu zodiak!" cerca Virgo yang sangat menghormati ratu zodiak, Aries.

"Aku hanya memberikan sebuah saran!" cela Leo menatap Virgo sinis.

"Itu terdengar sebagai perintah! Bukan saran!"

Virgo juga melempar tatapan tajam pada Leo. Oh tidak! Jangan lagi!

"Sagitarius, aku mengandalkan mu."

Sagitarius mengangguk paham. Ia  tahu maksud Aries. "Kita akan menuruti ucapan dari Scorpio. Aku tau ini terdengar konyol, tetapi instingku mengatakan itu--"

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" Cancer mencela Sagitarius. Ya, mereka memang terkenal tak bisa akur.

"Jangan saling memojokkan, lihat! Mereka semakin mendekat dan banyak!" ujar Aries melangkah menghadap Scorpio, dan perlahan membungkukkan tubuhnya.

The Legend of Twelve Stars [Revisi Akan Dilakukan Setelah End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang