𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎 || 𝐄𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐥𝐞𝐱 [𝐒𝐋𝐎𝐖 𝐔𝐏]

𝐁𝐚𝐛 𝟎𝟐 - 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚

𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎

~~

Alexander, dan James akhirnya pergi ke Dubai dengan menaiki jet pribadi milik, Ethan. Ia, dan James berjalan untuk naik ke dalam jet pribadi tersebut. Di sepanjang jalan ke arah jet pribadi, James tidak bisa berhenti kagum melihat betapa gagahnya jet pribadi milik Ethan. Jet tersebut berwarna hitam pekat, dan tampak begitu berkilau. James bahkan bisa menebak, jika kemungkinan pemilik jet ini adalah seorang Mafia. Tapi.. James tidak yakin dengan itu, bisa saja pemiliknya itu adalah seorang pria yang menyukai warna gelap.

Dari dalam jet, Ethan sudah duduk dengan nyaman di kursi miliknya. Ia melihat ke arah jendela, dan terus memandangi, serta mengamati Alexander yang tengah berjalan menuju jetnya. Ia meletakan tangannya di dagunya, dan sedikit mengesek-gesekan jarinya. Ia terus menatap Alex dengan tatapan lapar, dan penuh akan nafsu seksual yang begitu memuncak. Entah kenapa, padahal tubuh Alex tertutup dengan rapat dengan setelan jas yang di kenakan di tubuhnya.

Tapi.. Ethan bisa membayangkan dengan begitu jelas, lekuk tubuh Alex yang tertutup oleh pakaiannya. Ethan memainkan jarinya di bibirnya, dan menyentuh bibirnya sendiri dengan seksual. Ia kini sedang memikirkan, bagaimana jika ia berciuman dengan Alex. Ciumannya pasti akan sangat bergairah, dan begitu panas saat kedua bibir mereka bertemu satu sama lain. Ah.. Rasanya Ethan benar-benar gila, karena bayangan-bayangan erotis Alexander di pikirannya terus berterbangan.

"Ethan."

Ethan sedikit tersentak, dan lamunannya buyar akibat Davidson yang memanggilnya. Ia melirik David yang duduk di sampingnya. "Ada apa?" nadanya begitu dingin, dan terdengar tidak bersahabat. "Kau mengganggu saja."

"Mengganggu? Memangnya aku melakukan apa padamu? Kau juga tidak melakukan apa pun, lalu bagaimana bisa kau bilang aku mengganggu?" protes David.

Ethan menatap tajam David, "Apa kau tidak bisa diam?" Ethan menjeda ucapannya, dan kembali menatap keluar jendela. "Aku sedang menikmati pemandangan, apa kau tidak bisa diam sebentar?"

Davidson bergerak mendekat ke arah jendela yang Ethan lihat sedari tadi. Ia penasaran, sebenarnya pemandangan apa yang sedang Ethan lihat? Sampai-sampai.. Bisa-bisanya Ethan mengatakan David sedang mengganggu dirinya. David melihat ke arah luar jendela, dan ia di buat terdiam dengan apa yang ia lihat di luar sana. Di luar hanya ada Alex, dan James yang sedang berjalan untuk naik ke dalam jet. Lalu pemandangan apa yang Ethan lihat? David menggeleng, karena tidak mengerti dengan apa yang Ethan pikirkan.

"David."

"Hm.." melirik Ethan, "Ada apa?"

"Aku ada tugas untukmu, dan kau harus menyelesaikannya setelah kita sampai di Dubai."

"Tugas apa itu?" tanya David.

Ethan menatap David, tatapannya begitu serius. "Cari tau siapa pria itu, dan cari tau semua tentangnya. Dan ia tinggal dimana saat nanti sampai di Dubai, aku ingin semua data yang jelas, tanpa kekurangan sedikit pun."

David terkejut, "Hah?! Kenapa kau menyuruhku melakukan itu, Ethan? Dan untuk apa semua data itu?"

"Lakukan saja, aku tidak terima penolakan. Dan ini adalah perintahku!"

David hanya bisa mengangguk, dan akhirnya menuruti perintah Ethan. Ia memijat pelipis kepalanya yang terasa berdenyut, karena memikirkan perintah Entah yang tidak masuk akal sama sekali. Huh.. Sungguh beban yang Ethan berikan benar-benar memeras pikirannya, tapi ia harus profesional sebagai tangan kanan Ethan, sekaligus peretas nomor 1 di dunia Mafia.

-

Alex, dan James telah naik di dalam jet. Mereka sudah mendudukan diri mereka di kursi yang begitu nyaman, dan empuk itu. Mereka juga telah lepas landas dari bandara, dan kini sedang mengudara. Alex langsung membuka tas yang berisi berkas-berkas penting, dan memulai memeriksa kembali semua isi berkas tersebut. Ia harus memastikan jika tidak ada berkas yang salah, atau tidak ia periksa dengan benar.