𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎 || 𝐄𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐥𝐞𝐱 [𝐒𝐋𝐎𝐖 𝐔𝐏]

𝐁𝐚𝐛 𝟎𝟏 - 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚

𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎

~~

Di sebuah Mansion mewah, seorang pria tampan dengan perawakan yang sempurna, kulit putih, tinggi, dan penampilannya sungguh dapat memikat seluruh hati wanita saat mereka melihatnya. Kini pria itu sedang bersiap-siap untuk pergi meninggalkan Negaranya, untuk melakukan perjalanan bisnis ke Negara tetangga. Pria itu adalah putra pertama, dan satu-satunya dari keluarga Hills, yaitu Alexander Hills.

Pria tampan berusia 25 tahun ini adalah pewaris, sekaligus CEO utama di perusahaan sang Ayah, Hills Company. Karena dirinya yang merupakan CEO di perusahaan Ayahnya, ia di wajibkan menghadiri setiap undangan dari rekan bisnis Ayahnya, di Negara tetangga. Walau sebenarnya, ia sangat tidak menyukai keramaian, atau pesta dan sebagainya. Ia lebih suka tempat yang sunyi, dan jauh dari kebisingan.

Tapi karena Ayahnya memaksa, Alexander terpaksa menuruti keinginannya Ayahnya dan akhirnya terpaksa harus pergi ke pesta tersebut. Ia ingin menolak juga percuma, karena ia tidak bisa membuat Ayahnya merasa kecewa, karena ia menolak keinginan sang Ayah. Jadi mau tidak mau, Alex harus melakukannya walau ia mungkin akan merasa tidak nyaman berada di antara kerumunan saat sampai disana.

"Alex, kau sudah selesai sayang?"

Melirik ke arah pintu kamarnya, "Belum Mom, sebentar lagi."

Itu adalah Ibunya, yang sedang melihat apakah Alex sudah selesai bersiap-siap untuk segera pergi ke bandara. "Kau perlu bantuan, Alex?"

Alex tersenyum, "Tidak perlu, Mom." ia menatap sang Ibu yang mendekatinya. "Aku bisa sendiri, lagi pula sebentar lagi aku akan selesai."

"Baguslah, kalau begitu kau harus cepat sayang.. Pesawatmu sudah akan berangkat, beberapa jam lagi."

"Hm.. Terimakasih sudah mengingatkan, Mom." setelah melihat Alexander berpakaian, Ibunya memutuskan pergi dari sana untuk kembali berkumpul bersama dengan Ayahnya, dan menunggu Alexander selesai.

Alex telah selesai berpakaian, dan bersiap. Ia mengambil beberapa pakaian biasanya, dan setelan jas mewah koleksinya untuk ia gunakan saat rekan-rekan bisnisnya mengundangan ke pesta yang lain saat berada disana. Setelah sudah selesai semua, dan yakin tidak ada yang tertinggal. Alex pun keluar dari dalam kamarnya, dan pergi menuruni anak tangga. Koper bawaannya telah di angkat oleh asisten pribadinya ke mobil, dan Alex hanya tinggal berpamitan saja oleh orangtuanya.

"Mom, Dadd!" seru Alex.

Tuan Hills menatap sang putra yang baru turun dari kamarnya, "Sayang.. Aku sudah selesai?"

"Hm... Dadd, aku akan segera pergi."

"Hati-hati ya sayang.. Jaga dirimu baik-baik disana, dan jangan lupa untuk makan tepat waktu. Mommy tidak mau jika sampai sesuatu terjadi padamu saat di Dubai."

Berjalan ke arah sang Ibu, dan memeluknya dengan erat. "Mommy tenang saja, ada James yang akan menjagaku disana. Jadi Mommy, dan Daddy tidak perlu khawatir."

"Iya.. Daddy, dan Mommy tau jika ada James yang akan menjagamu. Tapi.. Daddy tau kau sangat sulit di atur, bahkan soal kesehatanmu sendiri. Jadi Daddy mohon, jaga dirimu disana ya?"

"Iya Dadd, kau tidak perlu khawatir."

Alex pun akhirnya berangkat ke bandara, setelah mengucapkan perpisahan untuk sementara waktu dengan orangtuanya. Ia pergi bersama dengan James, sekertaris sekaligus asisten pribadinya yang sangat ia percayai. James bisa di sebut sebagai tangan kanan Alex, karena Alex selalu membutuhkan dirinya saat ia sedang kesulitan. Di tambah, James bisa menjadi orang yang mewakili dirinya berbicara, karena Alex sangat tidak suka terlalu banyak bebicara dengan seseorang.