𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎 || 𝐄𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐥𝐞𝐱 [𝐒𝐋𝐎𝐖 𝐔𝐏]

𝐁𝐚𝐛 𝟐𝟒 - 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐢𝐤

𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐯𝐬 𝐂𝐄𝐎

~~

"Kau sudah bangun?" Tanya Ethan, ia baru saja masuk ke kamar Alex untuk membawakan sarapan kepada sang kekasih.

Menatap Ethan, "Aku ada pekerjaan. Jadi aku harus pergi sekarang.."

Greb.

"Tunggu dulu!" Ethan menghentikan langkah Alex yang hendak pergi begitu saja meninggalkannya. "Apa kau berusaha menghindari diriku, Alex?"

"Aku benar-benar sibuk dengan pekerjaanku, Ethan.. Tolong biarkan aku pergi, karena aku akan terlambat."

"Alex, tunggu!! Aku tau kau tidak terlalu sibuk, apa kau marah karena perlakuanku kemarin?"

Alex diam, ia bahkan tidak perduli dengan apa yang Ethan lakukan kemarin terhadapnya sehingga membuatnya terluka. Namun, bukan itu yang menjadi permasalahannya saat ini. Jujur saja.. Alex tidak akan marah meski Ethan berbuat kasar kepadanya, bahkan melukai tubuhnya karena Ethan memang orang yang sesukanya saja melakukan sesuatu terhadap seseorang.

Tapi, yang membuat Alex masih kecewa terhadap Ethan adalah perkataannya yang menyakiti perasaan Alex, bahkan sampai membuat Alex terus berpikir apakah dirinya benar-benar seorang murahan? Hanya karena ciuman paksa dari orang yang Alex baru kenal, dan Ethan sudah memberikannya tanda murahan? Ia tidak pernah berpikir jika kata-kata itu akan keluar dari mulut pria yang sangat ia cintai, hanya karena sebuah kesalahan yang tidak ia sengaja.

Menatap Ethan dengan tajam, "Bukankah kau tidak mau satu ruangan dengan pria murahan, Tuan Ethan?"

Deg.

Bak tersambar petir, seketika tubuh Ethan membeku mendengar ucapan yang keluar dari mulut Alex barusan. 'Murahan?' Ya, Ethan masih ingat kata-kata itu ia lontarkan terhadap Alex kemarin karena ia terlampau emosi mendengar semua penjelasan dari sang kekasih jika Keithel telah mencium dirinya. Emosi yang tidak dapat Ethan bendung menjadi meluap-luap, sehingga tanpa sadar melontarkan perkataan yang sangat tidak pantas, bahkan merendahkan seorang Alexander yang sesungguhnya memiliki harga diri yang tinggi.

"Sorry.." Ethan memejamkan matanya menyesal, dan menghela nafasnya berulang kali. "I really sorry, Lex.. Aku sangat marah kemarin.. A-aku.. Aku tidak bisa menahan diri, karena aku tidak suka milikku di sentuh oleh orang lain."

"Tapi kau tidak seharusnya mengatakan hal itu terhadapku."

"I'm so sorry, sayang.. Tolong maafkan aku."

Tatapan Alex terlihat begitu kecewa, "Kau merendahkan harga diriku, Ethan. Ini pertama kalinya aku di rendahkan oleh seseorang, dan orang itu adalah orang yang aku cintai."

"I'm sorry.. Aku menyesal.. Maafkan aku.."

Kekecewaan Alex benar-benar tidak bisa di obati oleh apapun lagi. Ethan sudah membuatnya terluka, dan kecewa.. Dia bahkan merendahkan harga diri Alex, dengan menyebutkan sebagai seseorang yang murahan padahal Alex selalu menolak siapapun yang hendak mendekatinya. Alex tidak bisa memaafkan Ethan dengan mudah, ia butuh waktu dan berpikir apakah ia akan terus melanjutkan hubungannya dengan Ethan, ataukah ia berhenti dan kembali ke tempat kelahirannya.

"Aku butuh waktu untuk memikirkan nya, maafkan aku Ethan.. Aku harus pergi." Alex meninggalkan Ethan begitu saja, tanpa perduli dengan Ethan yang begitu menyesali perbuatannya.

Ethan pun mengacak rambutnya dengan sangat frustasi, pasalnya akibat emosi yang tidak pernah bisa ia kontrol dalam sesuatu hal, membuatnya harus kehilangan Alex. Tidak, tidak.. Ethan tidak mau jika ia harus kehilangan Alexander, hanya karena Keithel yang telah berhasil mengacaukan segalanya. Ia tidak akan membiarkan mantan kekasihnya itu berhasil membuat hubungannya hancur, karena tidak mudah untuknya mendapatkan Alex. Ethan tidak akan membiarkan Alex meninggalkan dirinya, ia harus membuat Alex kembali ke dalam pelukannya. Dan Keithel harus paham dengan siapa dia berurusan saat ini.