Part 25

48 8 0
                                    

Istvan pov

Ketika dia sedang menceritakan kejadian lucu dirinya dan Ikarus saat mencoba menunggang pegasus, Marfic memasuki ruangan.

"Maaf mengganggu, Yang mulia. Sekarang sudah malam. Kamar-kamar anda telah dibersihkan. Saya akan mengantar anda sekalian kesana jika ingin beristirahat," kata Marfic.

Istvan menatap saudara-saudaranya, tampaknya mereka semua terlihat lelah.

"Tolong antarkan kami, Marfic," pinta Istvan.

"Baik, Yang mulia."

Marfic mengantarkan mereka ke kastil bagian barat. Sang Perdana menteri menjelaskan bahwa kastil itu telah didekor ulang setelah perang. Setelah Istvan melihatnya sendiri, bangunan itu memang lebih besar dari dulu.

"Raja mengkhususkan bagian barat untuk para pewaris. Selain kamar, disana juga terdapat ruang makan, pemandian, dan ruang rapat. Serta beberapa ruang tambahan yang khusus milik kalian."

Mereka melewati lobi yang mirip dengan istana utama, hanya saja lebih kecil.

"Seperti yang telah anda ketahui, kastil utama adalah tempat Raja dan segala kegiatan formal lainnya diadakan. Sedangkan bagian timur dikhususkan untuk para selir. Namun, karena tidak ada selir yang selamat pasca perang, kami tidak merubah apapun di kastil timur. Anda bisa berkunjung kesana kapan-kapan."

Mereka menaiki tangga menuju ke lantai dua.

"Lantai satu berisi ruang makan, ruang rapat, pemandian, dan aula. Sedangkan lantai dua dan tiga berisi kamar-kamar."

Mereka menelusuri koridor lantai dua. Marfic berhenti di salah satu pintunya.

"Disini adalah kamar putri Aretha, di sebelah sana adalah kamar putri Izora dan seterusnya. Para pewaris ke-6 sampai terakhir akan tinggal di lantai ini. Sedangkan putra mahkota sampai pewaris ke-5 akan tinggal di lantai tiga."

Ikarus mengangguk mengerti, "Kami mengerti. Terimakasih sudah mengantarkan kami, Marfic."

"Sama-sama, Yang mulia."

Setelah Marfic pergi, mereka menuju kamar masing-masing. Izora dan Aretha berhenti di depan kamar mereka. Sementara Istvan, Ikarus, dan si kembar ke lantai atas.

Istvan memasuki kamarnya yang berada diantara kamar Ikarus dan Hector. Isi kamarnya masih sama dengan yang dia ingat. Hanya saja lebih besar dan ada tambahan beberapa barang. Seprai kasurnya seperti baru dicuci. Lemarinya telah diganti dengan lemari yang lebih besar. Ada rak untuk meletakkan senjata (dulu tidak ada). Dia juga memiliki meja belajar yang baru.

Istvan membuka jendela besar yang menghadap ke belakang kastil. Langit sudah menampakkan bulan dan bintangnya. Hamparan bukit yang dipenuhi pepohonan memenuhi pandangan. Istvan menyipitkan mata untuk melihat pelindung yang dibuat para penyihir. Sekitar sepuluh meter di depan sana, terdapat dinding transparan yang membentang menyelimuti kastil. Tidak ada celah sedikitpun. Namun, Istvan bisa melihat pemandangan diluar dari pelindung itu. Berbeda saat berada diluar, mereka tak bisa melihat apapun dibalik pelindung.

Istvan memutuskan untuk mandi. Dia turun ke lantai pertama dan mencari pemandian yang dikatakan Marfic. Istvan membuka pintu pemandian laki-laki. Ruangan itu terdiri dari pilar-pilar dan kolam di tengahnya. Seperti pemandian bangsawan eropa. Ruangannya tidak beratap dan dipenuhi dengan tumbuhan hias. Beberapa kursi santai terletak di pinggir kolam. Lemari-lemari telah dipenuhi dengan handuk-handuk bersih serta jubah mandi. Semuanya terlihat baru.

 Semuanya terlihat baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kingdom of Zethosiris {I}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang