[S.2] 2. Fail

161 34 6
                                    

Setelah beberapa hari yang lalu bertemu dengan Ellena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa hari yang lalu bertemu dengan Ellena. Eleanora menjadi sedikit mengamatinya dari jauh.

"Sifatnya berbeda ketika orang banyak ada di dekatnya. Ia menjadi ramah dan suka membantu orang lain."Batinku

Aku memutuskan untuk menemui Liam, tapi sebelum itu aku berpapasan dengan para pelayan.

"Nona Ellena sangat baik, ya."

"Ya benar, dia sangat ramah. Sikapnya juga menyenangkan."

Aku terus melangkahkan kakiku, disekelilingku banyak pelayan yang membicarakan Ellena.

Aku terus mengabaikannya, sampai aku menemukan Liam yang sedang bersantai di luar. Aku pun menghampirinya, tetapi Ellena sudah lebih dahulu menghampiri Liam.

Aku mengintip di balik pohon besar,
"Apa yang mereka bicarakan?? Dan..mengapa aku harus bersembunyi?!"

Aku memutuskan untuk menghampiri mereka,

Ellena yang melihat Eleanora, langsung menyapa,
"Oh, Eleanora!! Sudah lama ya tidak bertemu, apa kabarmu?"

"Kabarku tidak buruk, sepertinya kamu terlihat senang."Jawabku

"Pft..haha ternyata kelihatan. Ya, aku senang karena aku sudah mulai bisa beradaptasi disini!!"

"Baguslah, semoga kamu betah tinggal di sini."Ucapku dengan senyum

"Tentu saja, karena aku akan tinggal selamanya di sini."Balasnya

"Eleanora, ada perlu apa kau kemari??"Tanya Liam

"Hm, aku sengaja ingin menemui Kak Liam. Bagaimana kabar Kak Liam??"Jawabku

"Kabarku?? Aku baik - baik saja."

Aku melihat ke arah Ellena,
"Eh?! Sepertinya aku mengganggu kalian, kalau begitu aku pergi."Ucap Ellena

"Tidak menggangu. Tenang saja, tapi kalau kamu ingin pergi juga tidak masalah."Ucapku

"T-tidak, aku akan segera pergi. Oh ya, Kak Liam katakan jawabannya besok!! Aku akan menunggunya! Terima kasih!"Ucap Ellena dan pergi

-

-

Aku duduk berhadapan dengan Liam, ia meminum secangkir teh.

"Apakah kalian sedang membuat janji??"Tanyaku

Liam menaruh cangkirnya,
"Mungkin, tapi aku tidak akan menerima tawarannya."

"Kenapa?? Bisa saja itu penting??"

"Untuk apa?? Aku juga malas berurusan dengan orang lain."

"Lalu,apa yang ingin kau bicarakan??"Sambung Liam

"Oh, padahal pembicaraanku tidak akan begitu penting."

"Kau ingin mengetahui apa yang telah terjadi, bukan??"Ujar Liam

I Became A Princess?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang