[S.2] 20. Truth

108 17 20
                                    

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-


Kami akhirnya berpindah tempat yang jauh dari keramaian orang.

Mataku sejak tadi terfokus kepada ruangan ini, entah mengapa ruangan ini terlihat nyaman dengan beberapa ukiran kuno pada dindingnya.

"Hei..!?"Panggilnya

Aku seketika tersadar karena suara Felix,
"A-ah..!! M-maaf."Ucapku

"Huh.., jangan terus meminta maaf. Sekarang aku ingin kau bercerita tentang semuanya."Jawabnya dengan ketus

"M-maksudmu??"Tanyaku bingung

"Ya, tolong ceritakan tentang semua kejadian yang telah terjadi kepadaku beberapa bulan belakangan ini."

"T-termasuk, tentang bagaimana kau bisa mengenalku??"Sambungnya

"Hm.., b-baiklah. S-sebenarnya ini semua berawal dari Chaterine."

"A-apa? Kau mengenal adikku, Catherine!? Jadi, apakah setelah itu adalah pertemuan pertamamu denganku??"Tanyanya dengan serius

"T-tidak, s-sepertinya sebelum aku mengenal Catherine, kita sudah pernah bertemu. Tetapi, aku tidak ingat hari dimana kita bertemu."Jawabku

"Huft.., baiklah. Lanjutkan saja ceritamu."Perintah Felix

Aku hanya mengangguk, dan menceritakan tentang semua yang terjadi.

-

-

"--m-maaf, karena kau berusaha menyelamatkanku saat itu, kamu membuka segel sihir dan tidak bisa mengendalikan sihir mu. Y-yang lebih parahnya sekarang kamu hilang ingatan."

"H-hilangan ingatan? M-mengapa tidak ada yang menceritakanku tentang hal ini??"Kesalnya

"A-ah, k-ku kira kamu sudah tahu tentang ini--"

Brak!!

"Ck, pantas saja mereka menyuruhku untuk meminum obat yang bahkan aku tidak tahu apa gunanya. T-ternyata, karena hal ini."Kesalnya

"M-mungkin saja, mereka tidak ingin kamu mengingat hal yang terjadi."

Felix bangkit dari kursinya,
"Hah?! Tidak mungkin. Mereka tidak pernah sepeduli itu terhadapku. T-tapi anehnya, mengapa aku hanya tidak mengingatmu??"

"Hm.., aku juga tidak tahu. Bahkan, setelah kejadian itu keluargaku tidak pernah cerita apapun. Aku hanya di beritahu oleh Daniel."

"A-aku tahu perasaan marah dan kecewa. Tetapi, m-mungkin saja ini untuk kebaikan masing - masing."Ucapku dengan tenang

"Apakah karena konflik antara Kerajaan?? Mereka melarang kita untuk saling berteman?? Huft.., ini sungguh tidak masuk akal..!!"Cetusnya

"M-mungkin saja. Tapi apapun itu, seperti nya memang seharusnya seperti ini."Jawabku singkat

I Became A Princess?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang