[S2] 43. Emotion

84 5 0
                                    

Felix dan Jeff turun dari tunggangan kudanya, ia sengaja membawa kuda agar tidak ada yang mencurigainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Felix dan Jeff turun dari tunggangan kudanya, ia sengaja membawa kuda agar tidak ada yang mencurigainya.

"Tempat ini sangat terpencil. Apakah kau yakin, Jeff??"Tanya Felix

"Saya tidak akan berbohong. Bagaimana kalau kita memastikan lebih dahulu??"Jawab Jeff

Felix pun hanya mengangguk dan mengikuti Jeff dari belakang. Ia pun sampai di sebuah rumah yang sederhana, bahkan jauh dari kata mewah.

Seorang wanita dewasa pun keluar dari rumah tersebut, Felix dengan reflek menarik lengan Jeff dan bersembunyi dibalik pohon besar.

"E-eh?!"

"M-maaf, a-aku hanya reflek"Ucap Felix

"Ah, tidak masalah. Oh ya, apakah anda masih ingat bagaimana wajah Yang Mulia Ratu terdahulu??"

Felix hanya menaikkan sebelah alisnya,
"Aku masih sangat ingat walaupun saat itu aku masih kecil. I-ibu.., selalu tersenyum dengan tenang, dan aku tidak akan pernah melupakan hal itu."

"Anda pasti sangat menyayangi nya."Jawab Jeff

Felix pun mulai mengatur nafasnya, sepertinya ia sudah siap untuk menemui sang ibu.

"Jeff, ayo kita temui. Aku sudah siap apapun itu."

Jeff pun menuruti perintah nya, mereka berdua mulai mendekat ke arah seorang wanita dengan rambut hitam yang terurai.

"P-permisi, selamat siang."Ucap Felix

Wanita itu pun menoleh ke arah Felix, ia memakai baju khas rakyat biasa dengan kalung permata kecil yang menghiasi lehernya.

"K-kalung itu adalah pemberianku. Ternyata ibu masih memakainya."Batin Felix

"S-selamat siang juga. Ada yang bisa dibantu??"Tanyanya dengan tenang

"A-ah, m-maaf saya sedang mencari seseorang. Saat masih kecil ada tragedi yang membuat orang itu menghilang entah dimana, saya sangat ingin menemukan orang tersebut."

Wanita itu pun langsung melirik ke arah Felix,
"O-oh, ya. Mungkin saya bisa membantu nya, dan apakah anda ingat nama orang tersebut? Saya juga bisa memberi tahu kepada penduduk sekitar."

"Tidak, m-mungkin saja ia sedang mencari teman nya."Batin nya

"T-tidak perlu, karena orang tersebut ada di hadapan saya saat ini."Gumam Felix

"A-apa anda bicara sesuatu? Ah.., apakah aku harus meminta bantuan kepada yang lain?"

"T-tidak perlu--"

"Ah, sepertinya anda seorang bangsawan. Dan pastinya anda tidak ingin melibatkan banyak pihak."Pikirnya

Felix hanya mengangguk pelan,
"Apakah ibu masih tidak mengenaliku??"Batinnya

"Pasti sedih rasanya kehilangan orang yang anda sayangi. Karena itu pernah terjadi kepadaku, aku harus pergi demi keselamatan ku sendiri. Aku merasa bersalah karena aku terpaksa meninggalkan nya. Terkadang, aku sangat merindukan nya dan hanya kalung ini yang masih menjadi kenangan selama ini."

"Ah, maaf! Saya jadi banyak bercerita."Ucapnya

"T-tidak, aku juga kehilangan seorang ibu yang sangat ku sayangi. Memang berat, tetapi aku akan berusaha untuk mencarinya."

"B-bolehkah saya tahu siapa nama ibumu??"Tanyanya

Felix terdiam sejenak, air matanya mulai membasahi pipinya.
"N-nama? Ibuku bernama Letizia, ia adalah seseorang yang baik dengan senyum yang membuat orang lain menenangkan."

Wanita itu pun menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, sementara itu Felix hanya tersenyum tipis.

"T-tidak mungkin--"

"I-ibu.., apakah ibu masih ingat denganku?? M-maaf karena aku terlambat mengetahui hal ini."Ucap Felix sembari menghapus air matanya

"Hiks.., k-kau anakku?! Kau sudah tumbuh dengan sangat baik, Felix!!"Ucapnya dengan memeluk Felix

Felix pun membalas pelukan ibunya dengan perasaan senang,
"Apakah ibu baik - baik saja?? A-aku sangat merindukan ibu..,,"

Disisi lain, Jeff terharu melihat anak dan ibu. Ia tersenyum dengan tenang,
"Hiks.., akhirnya anda bisa menemukan kembali ibu anda. Saya sangat senang sekaligus terharu..,,"

-

-

Felix pun menceritakan semua yang telah terjadi selama ibunya pergi. Perasaan nya kini terasa lebih tenang,

"M-maaf, karena aku terpaksa meninggalkan mu. A-aku bahkan bukan ibu yang baik--"

"Tidak, ibu selalu baik. Aku senang karena ibu masih hidup, aku takut sesuatu yang buruk terjadi kalau ibu tetap bertahan. Jadi, jangan salahkan itu semua ibu..,,"Jawab Felix

"Tetapi, maaf karena ibu tidak akan pernah kembali untuk masuk ke keluarga Kerajaan. Ibu sudah melepaskan semua jabatan dan status bangsawan, karena rasanya sangat sulit."

"A-aku tidak akan pernah memaksa hal itu, ibu. Dan pintu Kerajaan akan selalu terbuka untuk ibu. Aku sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan ibu..,"Jelasnya

"Baiklah, ibu akan mencoba membantumu walaupun tidak banyak. Terima kasih karena telah mencari ibu, Felix. Kau juga boleh kembali kesini kapanpun yang kau inginkan, mengerti??"

"Ya, aku mengerti."Ucapnya disertai dengan anggukan

🌻🌻🌻

Sesuai dengan perintah dari Felix, Jeff pun mengumpulkan berkas tentang identitas para pelayan.

"Aku sudah mencurigai ini sejak awal, namun aku tidak mungkin berbicara tanpa bukti yang pasti. Semoga saja kali ini semuanya bisa terbukti."Batin Jeff

Jeff pun mengantar semua berkas yang ia bawa ke dalam ruangan Felix. Ia menaruh di meja dengan sangat hati - hati.

Disisi lain, Felix masih fokus membaca buku yang ada di tangan nya itu.

"Jeff? A-aku terlalu fokus sampai tidak sadar kau berada disini. Apakah ini sudah semuanya??"Ucap Felix

"Semua nya sudah saya kumpulkan. Tetapi, apakah anda yakin ingin membaca semua ini dalam semalam?!"

"Ah, aku memang ingin membaca semuanya. Karena aku harus segera membereskan semuanya."Jawab felix

"Bolehkah saya membantu?? Hari ini saya tidak ada kerjaan apapun."

"Tentu saja boleh. Aku juga ingin menyelesaikan semua kesalah pahaman terhadap Dilaver. Tetapi, rasanya masih ada perasaan bersalah. Terlebih lagi, aku bahkan tidak tahu apapun tentang kejadian yang sebenarnya."Pikir Felix

"Apakah anda ingat sebelum kejadian itu, apakah ada orang yang mencurigakan??"

"Hm.., pagi itu aku hanya mendengar percakapan antara ayah dengan seseorang. Apakah ayah yang salah, atau ada alasan lain??"

"Ah! Aku jadi semakin frustasi!"Ucapnya

"Hah.., ini akan sulit. Terlebih lagi, Yang mulia belum sadarkan diri. Dan, pada saat itu saya belum bekerja di istana ini."Jawab Jeff

"Sebaiknya aku mengirim surat untuk Dilaver, dan setelah ayah sadar aku akan menanyakan semuanya."

"Jeff, mulai sekarang kita harus bekerja keras! Masih banyak yang harus kita selesaikan."Ucap Felix

"Hah.., baiklah. Saya akan mencoba untuk semangat!"

"Semoga ada kabar baik untuk hal ini."Ucap Felix

I Became A Princess?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang