[S.2] 9. Reason

88 21 16
                                    


Eleanora pulang ke istana nya, ia berjalan menelusuri lorong istana sebelum ia pergi ke kamarnya.

"Wah.. sepertinya kalian bersenang - senang hari ini."Ucap Ellena dengan senyum nya

"Ya, benar. Lalu, bukankah kamu tidak boleh keluar dari kamar??"Jawabku

"Hm.., aku tadi baru saja pergi ke perpustakaan sebentar. Oh, Milaney?? Aku sangat terkejut karena kau mengundurkan diri sebagai pelayanku."

"Lalu, sepertinya kau selalu bersama Eleanora. Apakah dengan itu masalahmu akan selesai??"Sambung Ellena yang masih tersenyum

Milaney hanya menunduk, ia seakan tak ingin menatap Ellena.
"T-tidak--"

Eleanora memajukan langkahnya dan memegang bahu Milaney,
"Menurutku masalah kemarin sudah selesai. Dan, aku yang meminta nya agar Milaney tetap disini. Kalau aku melepaskan nya begitu saja, apakah kamu akan mengincarnya??"

"Pft..haha, tidak mungkin seperti itu. Untuk apa aku mencari - cari masalah lagi. Kau lucu juga ya."Ucap Ellena dengan tawa kecil

"Ya, maka dari itu jangan mengganggu nya lagi. Atau bisa saja aku mengungkapkan semua yang kau lakukan, termasuk cara licik mu itu."Ucapku dan pergi meninggalkan nya

Ellena hanya menggigit bibir bawahnya,
"Berani - beraninya dia menantang ku. Lihat saja, aku akan menghancurkanmu, Eleanora."Batin Ellena

-

-

"N-nona!! A-apakah anda tahu semua yang dilakukan nona Ellena?!"Tanya Milaney

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"N-nona!! A-apakah anda tahu semua yang dilakukan nona Ellena?!"Tanya Milaney

Eleanora terdiam dengan duduk di kursi,
"Tentu saja tidak. Aku hanya mengancamnya saja, lagipula kalau itu benar terjadi. Mungkin aku akan melaporkan tentang gaunku yang luntur karena ulahnya."Jawabku dengan tenang

"Seharusnya aku tidak berucap seperti tadi. Cara tadi, memang agak berbahaya."Gumamku

"Huft..apakah s-saya ingin tanya satu hal pada nona??"

"Tanya tentang apa??"

"M-maaf kalau pertanyaan saya, sedikit menyinggung nona."Ucap Milaney

"Tidak apa, cepat beritahu saja. Aku sedikit penasaran."Jawabku

"B-baik,nona. Mengapa akhir - akhir ini, nona sedikit berubah?? Seperti sifat nona yang lebih berani?? M-maaf sekali lagi, nona."Ucap Milaney

Eleanora hanya tersenyum,
"Pft..haha ternyata hanya itu. Jujur saja, aku sedikit takut untuk melakukannya. Tapi, ada penyesalan yang setiap saat menghantuiku."

"M-maksud nona??"

"Aku takut suatu saat kejadian yang sama akan terulang kembali, dan aku tidak bisa melakukan apapun. Maka dari itu, aku bertekad untuk mengubah sifat ku. Ya, walaupun aku belum terlalu sempurna untuk melakukannya. Tapi, kurasa ini sudah cukup untuk saat ini."Ucapku dengan senyum

I Became A Princess?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang