Tanpa perlu penerjemah gestur tubuh, tanpa perlu bantuan Dinda nan cakap berbahasa isyarat, semua orang di klub tahu bahwa sherlock pemurung alias Watson kentara jengkel akan penjelasan Deon yang saat ini tercatat klien. Bagaimana rumusnya seorang detektif—ah tidak, Watson bukan detektif melainkan hanya fans Holmes—mengurus persoalan medis? Itu bukan pekerjaan mereka. Sangat jauh perbedaannya.
Deon bukan amatir atau orang asing yang baru mengenali Watson dan teman-temannya. Justru sebaliknya, dia merupakan polisi kepercayaan klub detektif Madoka. Seharusnya dia yang paling tahu bahwa kegiatan ekstrakulikuler mereka hanya menangani kasus kriminal, secara sporadis menyelesaikan kasus penculikan serta kehilangan. Mungkin hanya Watson dan Hellen yang berpengetahuan tentang medis.
"Keluhan Anda adalah urusan kedokteran, Inspektur. Bukan sesuatu yang kami urus." Baru lah Dinda membantu komunikasi setelah Watson menganggukkan kepala, menyambung kalimat. "Ajuan Anda jauh berbeda dari yang dibicarakan kemarin malam. Kenapa Anda berbohong?"
Jika Deon berkata jujur malam itu, akankah Watson mau melakukannya? Sudah jelas tidak. Jadi lebih baik membuat Watson menerima permohonan Deon agar dia tidak mengingkari janjinya.
"Inspektur, apa Anda ingin memanfaatkan kepintaran Dan untuk kepentingan pribadi? Tidak biasanya Inspektur bersikap egois, main klaim sendiri. Apa yang mengganggu Anda?" Aiden memilih angkat suara. Tindakan Deon tidak bisa dimaklumi.
Menyebalkan kesekian. Kalau terus berlangsung seperti ini, klien-klien di masa mendatang bisa salah paham mengenai profesi Watson. Ayolah dia itu detektif—maksudnya fans Holmes.
"Kami tidak bisa menerima kasusmu jika tahu akan begini ceritanya, Inspektur. Kami detektif bukan dokter. Sebaiknya Anda minta bantuan profesor-profesor di universitas kedokteran."
"Tapi kamu bisa melakukannya, kan?" Deon berkata sekali lagi, tidak menyerah. Dia harus membuat Watson membantunya tak peduli kecaman yang akan dia dapatkan.
Watson mengernyit. Melakukan apa?
"Operasi tamponade jantung yang pernah kamu lakukan pada Nyonya Stern, Ibu Hellen. Kamu melakukannya dengan baik. Menurut penilaian medis itu merupakan operasi sulit. Bagaimana mungkin seorang pelajar sekolah menengah bisa melakukan operasi bedah thorax sekelas profesor? Mendengarnya saja sudah mustahil."
Watson mengangkat bahu. Tidak mungkin dia membiarkan Cynthia merenggang nyawa di hadapannya sementara dia tahu apa yang harus dilakukan. Watson hanya bersikap rasional dan manusiawi. Memberi pertolongan pertama. Kalau bukan dia siapa lagi.
"Aku tahu kamu menyimpan banyak hal, tak terhitung jumlahnya, di dalam otakmu Watson. Menyerap semua pengetahuan itu sejak kecil seolah ada memori tak terbatas terpasang di kepalamu. Akan tetapi, 'Istana Pikiran' tersebut tidak bisa dibuka sembarangan bahkan olehmu sendiri. Kamu butuh niat dan keinginan kuat agar aksesnya terbuka. Apa aku salah?" Deon berusaha membujuk sherlock pemurung itu.
Keheningan menyergap. Deon, apa pun rencananya, dia terlihat bersungguh-sungguh membutuhkan bantuan Watson. Apa pasien itu merupakan teman atau orang penting baginya? Aduh, Watson merasa deja vu ketika pertama kali Deon mengajak kerja sama.
Kemarikan benda itu. Watson menyambar tablet Deon yang menunjukkan bagan pasien, memeriksanya saksama. Dia kesal pada dirinya yang tak bisa menolak. Watson kesal rasa simpatinya lebih besar daripada ketidakpeduliannya. Ah, benar-benar jengkel.
Teman-temannya bersitatap antusias, termasuk Deon. Menunggu Watson memeriksa penyakit atau masalah macam apa yang ada di tubuh pasien hingga Deon minta tolong.
Terjadi banyak komplikasi berbahaya. Peluang hidup hanya 5%. Deon ingin menyelamatkan wanita ini? Apa yang dia pikirkan. Watson mengambil jaketnya.
"Lho, Dan? Mau ke mana?" Aiden bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Jeremy Bari - Fail Snowdown
Mystery / ThrillerJerena Bari, itulah nama kakak Jeremy. Seorang wanita tunagrahita yang menghilang selama setahun. Walau sudah meminta bantuan polisi dan divisi pencari orang hilang, Jerena tak kunjung ditemukan. Tampaknya dia tersesat jauh. Di balik keceriaannya...