Happy Reading
💚Kim Yeri, gadis cantik dan mungil itu sedang asyik mendengarkam musik di taman kota. Dengan mata terpejam dan bibir tersenyum, Yeri menikmati alunan musik yang terdengar di kedua telinga nya.
Yeri menyukai lagu Ballad, saat dia mendengarkan lagu ballad, dia akan berpikir bahwa banyak yang lebih menyedihkan dari hidup nya. Iya... dari hidup Yeri.
Yeri mulai membuka kedua mata nya, dan melihat ke atas langit. "Hari yang cerah" yeri berbicara sambil tetap tersenyum.
Ting
Perhatian Yeri beralih ke ponsel nya, yang menandakan ada nya pesan baru. Yeri melepaskan earphone nya dan fokus terhadap pesan itu. Mata nya mulai membulat besar dengan alis nya menyatu. Yeri mulai panik setelah membaca pesan tersebut. Tanpa buang-buang waktu, Yeri langsung pergi meninggalkan taman.
Yeri mendapatkan pesan dari Ibu nya, bahwa rumah mereka di hancurkan oleh sekumpulan rentenir. Yeri tau ini semua akan terjadi. Ini semua karena Ayah nya!
Ayah nya telah membuat hidup Yeri dan Ibu nya penuh dengan penderitaan. Ayah Yeri telah meninggal dunia dan meninggalkan banyak sekali hutang. Ia judi dan menghabiskan seluruh harta yang mereka miliki.
Yeri berlari dengan penglihatan yang tidak jelas, tertutup dengan genangan air mata yang terus berusaha ingin keluar.
"Ibu... Ibu... tunggu aku" Yeri tidak dapat menahan air mata nya lagi. Hati nya sakit melihat hidup nya yang tidak pernah tenang. Yeri mengumpat dalam hati, lelah dengan semuannya, tak ingin melanjutkan nya lagi.
Yeri terus berlari sampai di lampu merah, dan Yeri harus menyebrang untuk menuju ke rumah nya. Dengan bodoh nya, Yeri terus berlari, tidak memperdulikan banyak mobil yang masih berjalan.
"Kenapa aku terus berlari, apa aku ingin mati? Bagus! Mungkin sudah saat nya aku akhiri. Aku lelah, aku menyerah. Mungkin dengan pergi dari dunia ini akan membuat ku bahagia"
Banyak klakson mobil yang terdengar ditunjukan hanya untuk Yeri. Banyak orang yang berteriak, hanya untuk menyadarkan Yeri bahwa dia dalam bahaya.
Sejenak pikiran Yeri mulai jernih, dia baru sadar apa yang dia lakukan. Benar-benar sadar bahwa dia bisa saja mati sekarang dan meninggalkan Ibunya.
"Apa yang aku lakukan, aku tidak bisa meninggalkan Ibu ku, aku tidak boleh mati! Aku tidak boleh mati!"
Yeri langsung berhenti berlari, dan berakhir berdiri di tengan jalan. Dia baru saja mendapatkan pikiran nya yang jernih, bukan kah ini baik? Tapi apakah sudah terlambat? Yeri mendengarkan suara klakson yang sangat melekik, dan Yeri langsung melihat ke sisi kiri nya. Mobil berwana hitam sudah siap untuk mengakhiri hidup Yeri
"Ibu... maaf kan aku"
Yeri menutup mata nya, mencoba mengikhlaskan kepergian nya dari dunia ini.
Tiba-tiba Yeri merasakan ada tangan kuat yang menarik tangan nya, membuat ia membalikan badan nya dan menabrak seseorang yang berusaha memeluknya. Dan itu membuat mereka terjatuh bersama dengan seorang pria di bawah nya.Yeri tidak merasakan sakit sama sekali, tapi yang ia rasakan adalah detak jantung nya sangat cepat. Yeri belum berani membuka mata, ia mendengar banyak orang yang mencaci atas keteledoran Yeri