09. Ibu

83 12 0
                                        

Happy Reading
💚

Yeri menunggu Johnny di depan pintu toserba. Wajah Yeri terlihat panik, ia terus memegang ponsel nya. Yeri sangat berharap Johnny cepat datang menjemputnya.

Yeri tidak dapat menghubungi Johnny karena ia tidak memiliki nomer ponsel Johnny. Ia hanya bisa berharap Johnny cepat datang.

Berselang 15 menit, Yeri dapat melihat mobil Johnny berjalan menghampiri Yeri. Tanpa berpikir panjang Yeri langsung berlari masuk ke dalam mobil, membuat Johnny ikut panik karena nya.

"Ada apa Yeri? Apa yang terjadi?" Tanya Johnny sambil memegang tangan Yeri yang bergetar.

"Johnny, ayo cepat kita ke rumah." Yeri tidak bisa menahan tangis nya, membuat air mata nya terus keluar dari mata nya, membuat Johnny semakin khawatir.

"Baiklah, kau bisa menceritakan nya sambil kita jalan." Johnny tidak tau apa yang terjadi, tapi ia tidak ingin membuang-buang waktu. Johnny menancap gas mobil nya dan langsung mengendarai menuju rumah Yeri.

"Kau bisa ceritakan sekarang pelan-pelan." Ajak Johnny.

"Ibu...Ibu ku Johnny"

"Ada apa dengan Ibu mu?"

"Dia menelpon ku, suara Ibu panik sekali. Ibu ku meminta tolong pada ku. Dan saat aku bertanya apa yang terjadi, Ibu ku berteriak sangat kencang. Aku takut terjadi sesuatu dengan Ibu Johnny"

Johnny memukul kemudi mobil nya, dia sudah merasa ada yang tidak beres. Apalagi setelah kejadian rentenir itu menyerang Yeri, pasti mereka melakukan tindakan lain.

"Aku panik, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, aku hanya..." perkataan Yeri berhenti, karena Johnny menggenggam tangan Yeri, dan hal itu membuat perhatian Yeri tertuju pada Johnny, yang masih melihat ke arah jalan.

"Tidak apa-apa, percaya semua akan baik-baik saja."

Yeri hanya menunduk, melihat tangan nya yang di genggam erat oleh Johnny, seperti ia sedang mengirimkan energi nya untuk Yeri.

"Aku takut Johnny... sangat takut" ucap Yeri sambil menangis.

Johnny menengok ke arah Yeri sebentar, dan entah apa yang membuat hati nya sakit karena melihat Yeri menangis. Johnny mengembalikan perhatian nya ke arah jalan, dia harus fokus supaya sampai di rumah dengan cepat.

🐱

Begitu sampai di depan rumah, Yeri langsung berlari masuk ke dalam rumah nya, di susul oleh Johnny yang berada di belakang nya. Pintu rumah Yeri terbuka, menambah ketakutan pada Yeri.

"Ibu...Ibu....I..."

Yeri menghentikan langkah nya, diikuti Johnny yang juga menghentikan langkah nya. Betapa Yeri dan Johnny tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Tidak...tidak...ini tidak mungkin. Ibu...IBU!!!"

Yeri menghampiri Ibu nya yang sudah tergeletak di lantai dengan banyak darah di lantai. Yeri menangis dengan histeris, memanggil-manggil Ibu nya, berharap Ibu nya bangun, tapi nihil. Ibu Yeri tidak akan pernah terbangun.

Johnny berlutut di samping Yeri, Johnny mencari dimana luka Ibu Yeri, dan ia melihat perut dan tangan Ibu Yeri terdapat luka yang sangat besar, bahkan di tangan nya banyak bekas goresan, seperti Ibu Yeri berusaha untuk menghindar dari serangan seseorang.

Johnny meneteskan air mata, ya...ia menangis. Baru sehari ia merasakan mendapatkan perhatian seorang Ibu, dan Tuhan tidak merestui nya lagi. Hal yang lebih menyakitkan lagi adalah melihat Yeri seperti ini, bagaimana bisa hidup Yeri begitu malang?

JOHNNY'S CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang