Happy Reading
💚Hal pertama yang Yeri lakukan adalah pulang ke rumah nya, mengambil beberapa pakaian dan mengganti pakaian nya kemudian melanjutkan untuk mengurus pengunduran diri nya.
Ia sudah selesai untuk mengurus pengunduran diri di pekerjaan nya yang pertama yaitu mengantar susu, giliran sekarang ia datang ke toserba. Yeri membuka pintu toserba, menampakan Joy yang sedang merapikan beberapa barang.
"Yeri-ya!!!" Teriak Joy
Joy langsung menghampiri Yeri, ia memegang pundak Yeri sambil memutar-mutar badan Yeri, mengechek apakah yeri terluka.
"Yak!! Apa yang kau lakukan!" Marah Yeri.
"Kau tidak apa-apa? Kemarin orang yang tinggi itu datang mencari mu, dan ponsel mu tidak bisa di hubungi. Lalu hari ini kau tidak datang pagi dan baru datang sekarang. Kau ini ada apa?" Tanya Joy sambil menangkup kedua pipi Yeri.
Yeri menarik tangan Joy dari pipi nya "Sekarang kau bisa khawatir dengan ku?" Goda Yeri
"Yakk!!! Aku ini teman mu dari lama. Apa kau tidak menganggap ku?" Marah Joy
Yeri tertawa kecil sambil mencubit pipi Joy "Maafkan aku teman ku, kemarin batre ponsel ku habis. Kau tidak perlu khawatir" kata Yeri.
"Benarkah? Bagus kalau begitu. Lalu sekarang kenapa kau baru datang? Kau pikir toserba ini milik kakek mu apa?" Kata Joy sambil mengelus pipi nya karena di cubit Yeri. Kemudian fokus Joy berubah ke tas besar yang Yeri bawa.
"Apa yang kau bawa, apa kau akan pindah rumah?" Tanya Joy.
Senyum Yeri menghilang, ia harus menceritakan semua ini pada Joy. Teman terbaik nya ini harus tau semua nya.
"Joy..."
"Hmm...apa?"
"Aku akan mengundurkan diri dari toserba ini."
🐱
Joy duduk dengan Yeri di salah satu cafe. Yeri sudah memberikan surat pengunduran diri nya pada pemilik toserba itu, dan Yeri menunggu hingga jam kerja Joy selesai, untuk menceritakan semua.
"Yeri-ya, kenapa kau tidak menelpon ku saat kejadian itu? Aku kecewa kau tidak memikirkan ku." Kata Joy dengan wajah kecewa nya.
"Maafkan aku Joy, saat itu pikiran ku benar-benar sangat kalut. Aku tidak bisa berpikir apa-apa. Aku sangat merasa kehilangan saat itu. Kau tau kan, hanya Ibu keluarga yang aku punya." Cerita Yeri sambil menahan tangis nya.
Melihat raut wajah Yeri, membuat Joy menyesal mengatakan itu, Joy menepuk pundak Yeri
"Maafkan aku Yeri, aku tidak bermaksud melukai mu, aku hanya ingin memberitahu bahwa aku bisa menghibur mu saat itu."
Yeri tau maksud dari sahabat nya ini, Yeri sangat mengenal Joy, dia tau bahwa Joy hanya mengkhawatirkan keadaan nya.
"Aku tau Joy, kau teman terbaik ku."
"Tapi kenapa kau tidak memanggil polisi? Bukankah ini pembunuhan. Kenapa kau diam saja?" Tanya Joy dengan nada tinggi.
"Tidak semudah itu Joy, aku melawan penjahat yang memiliki kekuasaan besar. Dia pasti sudah melindungi diri nya dari hukum. Kalau aku tetap memaksakan diri melapor, pasti tidak akan ada perubahan."
"Kau belum mencoba nya Yeri, dan kau sudah bilang pasti tidak ada perubahan? Ada apa dengan dirimu?" Kata Joy sambil membuang muka, menyembunyikan wajah kesal nya.
"Joy, aku ini orang biasa yang tidak memiliki uang banyak ataupun kekuasaan. Setidaknya aku tidak boleh bodoh bukan?"
"Kau harus paham posisi ku, aku yang paling merasa kehilangan bukan, mana mungkin aku merelakan Ibu ku pergi begitu saja."
Joy kembali memandang Yeri, Joy tidak mengerti semua nya karena ia tidak pernah bertemu dengan Kai sebelum nya, namun yang ingin Joy lakukan sekarang hanya ingin menemani Yeri, melewati semua nya.
"Baiklah Yeri aku berusaha mengerti keputusan mu. Aku hanya berharap semoga kau tidak dalam kesulitan"
Yeri menganggukan kepala nya, merasa lega bahwa Joy mengerti keputusan nya.
"Lalu sekarang kau tinggal sendiri? Apa kau tinggal di rumah ku saja? Tas yang kau bawa ini berisi pakaian mu bukan?"
Joy baru ingat bahwa ia belum menceritakan tentang hubungan nya dengan Johnny. "Sebenarnya tidak Joy."
"Tidak?" Binggung Joy.
Yeri menceritakan semua nya, dari hubungan nya dengan Johnny, pekerjaan Johnny hingga rencana Johnny yang akan membunuh Kai. Joy menatap Yeri semakim tidak percaya. Semenjak kedatang Johnny, cerita hidup Yeri seperti di drama.
"Aku mendukung keputusan Johnny untuk membunuh laki-laki itu. Biar dia membusuk di neraka. Walaupun aku tau ini tidak manusiawi, tapi tidak ada asap kalau tidak ada api. Johnny tidak akan melakukan ini jika Kai tidak memulai duluan, terlepas dari bos nya yang menyuruh nya untuk membunuh Kai." Jawab panjang Joy.
Yeri tidak menyangka jawaban Joy akan begitu, biasanya wanita ini akan mengomel jika ada pemikiran yang tidak baik. Yeri pun lega karena tidak perlu meyakinkan Joy dengan susah payah.
Joy menepuk pundak Yeri lagi "Yeri-ya, jika kau membutuhkan ku, hubungi aku kapan saja. Aku akan selalu menolong mu."
"Iya Joy, kau juga ya, jika membutuhkan ku, hubungi aku kapan pun."
Ekspresi Joy seperti tidak setuju, ia melipat tangan nya di depan dada "Kau yakin dengan perkataan mu? Sekarang kau sudah punya kekasih. Dia yang akan selalu ada di otak mu"
Yeri tertawa mendengar ocehan Joy. Itu tidak mungkin terjadi, Joy adalah teman terbaik Yeri.
"Apalagi kalau boleh jujur, hmm... kekasih mu itu sangat tampan, garis rahang nya sangat tegas, ia tinggi dan seperti orang kaya. Kau beruntung sekali yeri-ya" ucap Joy dengan wajah lesu.
Yeri memukul pundak Yeri "Aaauucch...Yeri!!!!"
"Jangan memikirkan Johnny ku lagi."
"Ya...ya...ya..." jawab Joy dengan malas.
🐱
Yeri sudah sampai di rumah Johnny. Ia membuka pintu rumah Johnny perlahan dan melihat seluruh ruangan masih gelap.
"Rupanya Johnny belum pulang." Yeri berjalan ke arah sofa ruang tamu, menempelkan punggung nya di sofa dan memejamkan mata nya, hari ini Yeri cukup lelah.
Yeri merogoh ponsel nya di kantung celana nya dan membuka kontak Johnny. "Apa aku menelpon nya saja?"
Tapi pemikiran itu dibuang oleh Yeri, ia yakin bahwa sekarang Johnny sedang sibuk. Yeri tidak ingin menganggu pekerjaan nya. Yeri menaruh ponsel nya di atas meja depan kaki nya, dan mengubah posisi nya menjadi tidur di sofa panjang itu.
Yeri ingin menunggu Johnny pulang. Ia menguap beberapa kali, tanda bahwa tubuhnya sudah mulai lelah.
"Tidak...jangan tidur Yeri, kau harus menunggu Johnny pulang." Kata Yeri pada dirinya sendiri.
Namun tubuh nya tidak menerima keinginan itu, mata Yeri mulai tertutup dan Yeri sudah tertidur.
To Be Continued
💚
