21. Pilihan

44 6 2
                                        

Happy Reading
💚



Hari sudah menunjukan pukul 12 malam, Yeri dan Johnny sudah sampai di rumah. Taeyoung, Jaehyun, Mark, Lucas dan Haechan ikut ke rumah Johnny untuk merayakan keberhasilan rencana mereka

Kesan nya memang jahat, mereka berpesta di atas kematian orang, namun bagi mereka ini pantas untuk Kai. Nyawa di bayar nyawa bukan?

Haechan dan Mark sedang membuat Ramyeon; Taeyoung, Jaehyun dan Lucas sedang mengobrol bersama di ruang tamu sambil minum wine bersama.

Yeri menghampiri Haechan dan Mark yang sedang sibuk di dapur, ia berniat ingin membantu mereka sedikit, mengingat seharusnya ia yang membuatkan mereka makanan.

"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Yeri

Pertanyaan Yeri membuat kedua nya menengok ke arah Yeri dan tersenyum

"Tidak perlu Yeri, ini sangat mudah" balas Mark.

"Iya, kau istirahat saja dulu sambil menunggu makanan nya jadi" tambah Haechan

"Apa kalian yakin?" Tanya Yeri mengkonfirmasi

Dan di balas anggukan oleh Haechan dan Mark.

"Sudah sana, istirahatlah" kata Haechan sambil membalik badan Yeri dan mendorong nya pelan untuk menjauh dari dapur.

Yeri menengok ke arah mereka sebentar sambil tersenyum kemudian benar-benar pergi meninggalkan mereka.

Johnny sedang mandi di kamar mandi kamar nya, Yeri ingat bahwa luka Johnny masih belum di obati. Yeri mengambil kotak p3k lalu masuk ke kamar.

Yeri masih mendengar suara air dari kamar mandi, yang menandakan Johnny belum selesai dengan aktivitasnya. Gadis itu duduk di samping tempat tidur sambil menyiapkan obat yang akan ia berikan pada Johnny.

Ceklek

Johnny keluar dari kamar mandi, masih menggunakan bathrobe. Yeri menepuk tempat di sebelah nya, menyuruh Johnny untuk duduk.

Johnny menghampiri Yeri dengan senyum manis nya.

"Apa makanan nya belum jadi?" Kata Johnny sambil duduk di samping Yeri.

"Belum, Haechan dan Mark masih sibuk memasak" ucap Yeri sambil membuka tutup obat. Yeri mengoleskan obat di bagian wajah Johnny yang lebam.

Wajah Yeri ikut meringis, melihat wajah Johnny yang kacau.

"Apa aku terlihat sangat jelek?" Tanya Johnny.

"Tidak, kau selalu tampan Johnny" kata Yeri sambil masih sibuk mengobati Johnny.
Johnny tersenyum kecil, ia hanya melihat mata Yeri yang hanya fokus pada aktivitas nya.

"Apa ada bagian lain yang masih sakit John?" Tanya Yeri sambil mengambil tutup obat nya.

"Ada"

Yeri melihat Johnny kembali, merasa khawatir dengan jawaban Johnny.

"Dimana? Apa kita ke rumah sakit saja?"

Johnny menunjuk bibir nya dengan santai, membuat mata Yeri mengarah pada bibir Johnny. Pria itu masih meletakan jari manis nya pada bibir nya sambil sedikit memajukan bibir nya, ingin membuat kesan manja untuk Yeri.

Yeri menyatukan alis nya karena tidak paham dengan maksud Johnny. Butuh beberapa detik hingga Yeri paham akan maksud Johnny.

Yeri tertawa manis menyadari tingkah Johnny. "Bukankah tadi sudah John?"

"Belum puas, sakit nya belum sembuh." Balas Johnny dengan manja.

Yeri tertawa kecil sebelum ia menarik perlahan wajah Johnny dengan kedua tangan nya. Johnny melihat seluruh sudut wajah Yeri.

"Kau miliki ku Yeri."

"..."

"Kau pilihan ku"

Yeri menganggukan kepala nya dan perlahan mendekatkan bibir nya ke arah bibir Johnny, membuat Johnny menutup mata nya perlahan.

Daakk

"Yakk!! Jangan berisik"

Yeri menjauhkan wajah nya, karena mendengar suara seseorang dari depan pintu kamar mereka. Yeri mentap wajah Johnny kembali dan Johnny hanya bisa tertawa pelan.

Johnny tau siapa yang ada di depan pintu, Johnny berdiri dari duduk nya dan menggemgam tangan Yeri, menarik nya menuju pintu kamar.

Johnny membuka pintu kamar dan...

"Aaaarrrghhh..."

"Aduuhhhh...jangan injak kaki ku" kata Taeyoung

"Kau berat Lucas Hyung" kata Mark

Yeri membulatkan mata nya melihat mereka semua terjatuh ke lantai. Sudah di pastikan mereka menguping sejak tadi.

Melihat itu membuat Johnny ingin menggoda mereka, ia melipat tangan nya di depan dada nya, berakting seperti sedang marah.

Mereka hanya melihat Johnny sambil tertawa penuh penyesalan, membuat Yeri tertawa bahagia, melihat kekonyolan mereka.

🐱

Doyoung merayakan keberhasilan Johnny, akhirnya Johnny benar-benar membuat Doyoung bangga pada nya. Mereka merayakan keberhasilan mereka di restoran mahal yang sudah di siapkan oleh Doyoung

"Bersulang semua nya" ajak Doyoung

Ting

Terdengar suara detingan gelas yang sangat banyak. Semua pengawal Doyoung ikut dalam acara itu, termasuk Yuta dan Yangyang. Johnny melihat tangan Yuta yang di balut kain putih.

Johnny yakin bahwa ia tidak melukai tangan Yuta, ia yakin bahwa Yuta melukai diri nya sendiri. Yuta hanya menunduk tidak semangat sedangkan Yangyang berada di sebelahnya hanya ikut mengobrol sedikit, berusaha menunjukan semua baik-baik saja.

"Tidak ada lagi penghalang untuk ku hahaha... ini semua karena pengawal terkuat ku" kata Doyoung sambil melihat ke arah Johnny.

Johnny hanya menundukan kepala nya, untuk menghormati pujian Doyoung.

"Kau tidak perlu khawatir, kau akan terlindungi dari hukum Johnny, akan aku manipulasi kematian Kai" lanjut Doyoung sambil tertawa lepas

Yuta menengok ke arah Johnny dengan perasaan dengki. Ia mengepalkan tangan nya yang terluka, membuat luka nya kembali terbuka. Kain putih yang membalut tangan nya, berubah menjadi merah karena darah Yuta.

"Makanlah sepuasnya. Kalian juga makanlah sepuasnya." Kata Doyoung pada Taeyoung, Jaehyun, Lucas, Mark dan Haechan. Respon mereka sama dengan Johnny, hanya menundukan kepala nya.

Butuh waktu 2 jam untuk acara makan bersama itu, hingga mereka selesai. Doyoung yang pertama keluar dari restoran di susul dengan pengawal lain nya.

Yeri berjalan ke arah restoran itu, Yeri tau bahwa Johnny dan teman-teman nya akan mengadakan pesta bersama bos nya di restoran.

Johnny keluar dari restoran dan melihat ke arah kanan, bibir nya memperlihatkan senyum nya ketika melihat Yeri berdiri di sana sambil melambaikan tangan.

Johnny berjalan ke arah Yeri, dan memeluk Yeri dengan erat.

"Kenapa ke sini hmm? Udara nya sedang dingin" Kata Johnny dalam pelukan nya

"Aku ingin menjemput mu"

Johnny melepas pelukan nya, dan mengacak sedikit rambut kekasih nya itu. Johnny melepas jaket nya dan memakaikan nya pada Yeri.

"Nanti kau kedinginan" ucap Yeri

"Tidak, aku baik-baik saja" kata Johnny sambil masih sibuk mengeratkan jaket di badan Yeri.

Yuta keluar dari restoran dan melihat Johnny bersama dengan Yeri. Untuk beberapa detik Yuta hanya melihat mereka dengan tatapan datar, hingga ekspresinya berubah. Ia mengeluarkan senyum licik nya, dan Yangyang mengetahui itu.

Yangyang menoleh ke arah Johnny dan Yeri yang sedang bersama dan kembali menatap Yuta.

Entah apa yang ada di pikiran Yuta saat itu.

To Be Continued
💚





JOHNNY'S CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang