Chapter 26

941 70 0
                                    

Sekarang mereka semua duduk dengan tenang. Mereka menunggu Farzan untuk menjelaskan semua rahasia ini.

Hekhem

Farzan berdeham singkat, dia menatap mereka semua datar. "Jadi, perkenalkan mereka adalah sahabatku. Dan untuk kalian, wanita yang sedang duduk di dekatku, dia adalah istriku," ucap Farzan dengan menekan kata 'istriku'.

Naira hanya tersenyum kikuk, dia merasa sedikit aneh saat Farzan mengucapkan kata 'istriku'.

Gea dan Alifa membulatkan bola matanya terkejut saat mendengar ucapan Farzan. Sedangkan yang lain, hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Karena memang mereka sudah tahu kalau Farzan sudah menikah, tapi mereka belum mengetahui wajah istrinya.

Dan sekarang mereka menganggumi kecantikan yang dimiliki Naira. Kecuali Kenzie, dia hanya menatapnya datar.

"Bagaimana kalian bisa nikah?" Farzan menolehkan kepalanya ke arah Gea.

"Ceritanya cukup panjang, intinya kita sudah menikah secara sah baik agama maupun hukum," Gea dan Alifa hanya menganggukkan kepalanya.

Tatapan Farzan beralih kepada temannya. "Perkenalkan diri kalian," titahnya dengan dingin.

Seketika Farel duduk dengan tegap, dia menyugar rambutnya ke belakang. "Hekhem, perkenalkan gue Farel Nagendra. Kalian bisa manggil gue dengan sebutan Abang Farel," ucap Farel dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Kalau gue Alden Davanka , cowok yang paling ganteng dari mereka," ucap Dava dengan percaya diri.

"Tapi dia lebih ganteng," sahut Alifa dengan polos, jari telunjuknya menunjuk ke arah Kenzie. Naira dan Gea membelalakkan matanya saat mendengar penuturan dari sahabatnya yang begitu polos.

Kenzie yang merasa di tunjuk pun menatap Alifa dengan tatapan datarnya. Alifa membalasan tatapan tajam Kenzie dengan tatapan polosnya.

"Aduh sayang, lo jangan mau deh sama kutub es satu ini, mending sama Mas Dava aja ya," ucap Dava.

Kenzie yang di panggil dengan sebutan 'kutub es' menatap tajam Dava. Sepertinya Dava mempunyai dua nyawa sehingga bisa mengatakan hal seperti itu.

"Gue Zidan Alfares," ucap Zidan mengalihkan pembicaraan.

"Dan bocah satu ini namanya Kei Paramudya, Adiknya Kenzie," lanjut Zidan menunjuk ke arah Kei yang sedang asik makan es krim.

"Kalau Abang ganteng satu ini siapa namanya?" Tanya Gea kepada Kenzie. Kenzie menatap Gea sekilas, dia sangat malas untuk menjawab pertanyaan dari Gea.

"Kenzie Gavendra Paramudya," jawab Zidan saat mengerti tatapan Kenzie. Gea mengangguk mengerti, dia sedikit kecewa karena bukan Kenzie yang menjawab pertanyaannya.

Naira menatap semuanya satu persatu, dia baru tahu kalau suaminya mempunyai sahabat tampan seperti mereka. Meskipun mereka hanya sembilan puluh persen dari Farzan.

"Bos, gue lapar. Ada makanan gak?" Tanya Dava dengan tampang wajah yang tidak berdosa.

Farzan menatapnya malas, "Gak ada, Bi Inah gak masuk hari ini," jawab Farzan.

Bahu Dava turun seketika, jujur dia sangat lapar. Karena sekarang sudah waktunya makan siang.

"Kamu lapar?" Tanya Naira. Dengan cepat Dava menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, biar aku masakan," ucap Naira lalu berdiri dari duduknya. Dava tersenyum senang mendengar ucapan dari Naira.

"Gue ikut," ucap Alifa dan Gea serempak.

Naira hanya menganggukkan kepalanya lalu dia melangkahkan kakinya menuju dapur.

Farzan menghembuskan nafasnya kasar, akibat sahabatnya dia tidak bisa berduaan dengan istrinya.

"Kenapa kalian datang pada waktu yang tidak tepat!" Kesal Farzan.

"Ya elah Bos, jahat banget sama sahabatnya sendiri. Kita kesini karena ingin bertemu sama istrinya Bos yang cantik itu," sahut Farel.

Pletak

"Aws, sakit monyet," pekik Farel saat mendapatkan jitakan keras dari Zidan.

"Punya mulut tuh dijaga kalau gak mau besok lo tinggal nama," sahut Zidan.

Farzan memutar bola mata jengah dengan pertengkaran mereka. Tatapannya beralih kepada Kenzie yang sibuk membersihkan mulut Kei.

"Gimana dengan markas?" Tanya Farzan.

Kenzie menghentikan kegiatannya. "Baik, mereka masih belum bertindak," jawab Kenzie.

"Gue takut, dia akan melukai istri gue. Karena dia masih menyimpan dendam itu, meskipun gue sudah menjelaskan semuanya."

Kenzie hanya menatap datar Farzan, tapi di dalam hatinya dia merasakan apa yang sahabatnya rasakan.

Meskipun selama ini dia bersikap cuek dan dingin. Tapi percayalah dia sangat menyayangi orang terdekatnya.

"Lo tenang aja, dia gak bakal melukai Adiknya sendiri. Meskipun rasa benci itu sangat besar, tapi ikatan darah akan menghancurkan semua kebencian itu," ucap Kenzie panjang lebar. Dan hal itu membuat mereka tercengang dengan ucapan panjang Kenzie.

"Wah Ken, ini pertama kalinya lo bicara sepanjang ini," pekik Farel.

Kenzie menatap mereka dengan dinginnya, dia berpikir mereka terlalu lebay.

Ting!

Ponsel Farzan berbunyi, Farzan mengambil ponselnya lalu dia membuka aplikasi instagram.

Tiba tiba matanya memerah, dia meremas kuat ponsel tersebut. Kenzie yang melihat hal itu segera merampas ponsel tersebut.

Terpampang jelas, foto Farzan dan Naira saat dikampus. Disana Farzan sedang menggendong Naira ala bridal style.

Yang menjadi pusat perhatiannya yaitu saat melihat kata kata pedas dari seluruh maha siswa/siswi. Mereka menghina Naira dengan informasi yang tidak benar.

"Cepat hapus informasi itu semua sebelum Faizah tau!" Kenzie menganggukkan kepalanya lalu dia mulai menelpon anak buahnya untuk menghapus semua berita itu.

"Dan ingat, jangan ada yang memberitahukan Faizah soal ini!" Lanjutnya.

Mereka semua menganggukkan kepalanya, mereka juga menahan amarahnya saat melihat istri Bosnya di hina.

▪︎▪︎▪︎

"Nai, lo beneran cinta sama Pak Farzan?" Tanya Gea.

Naira menghentikan kegiatannya, dia juga bingung dengan perasaannya. Jika dia memang mencintai suaminya, tapi kenapa secepat ini.

"Woy malah bengong," lamunan Naira buyar saat mendengar ucapan Gea.

"Gue gak tau Ge, gue bingung dengan perasaan gue sendiri. Tapi gak mungkin kan gue jatuh cinta secepat ini."

•••♡•••

TBC!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA KAWAN🌟

Dan ya, aku mau kasih tau kalau aku tidak akan memberikan visual untuk cerita ini.

Sekian terimagaji.

𝟎𝟐:𝟎𝟎 |𝐀𝐤𝐮 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡?!|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang