1.

480 165 43
                                    


🍀🍀🍀

Bel pulang telah berbunyi sekitar  setengah jam yang lalu. Namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda orang akan menjemputnya.

"Dadah, Nay. Mama aku udah jemput, sampai ketemu besok pagi," ucap seorang anak sambil melambaikan tangan kepada Nayla.

"Dadah juga, besok ajarin aku MTK lagi ya."

Tiin tiin...

Klakson mobil dari seberang jalan mengalihkan perhatian Nayla.

"Papa!" panggil anak 10 tahun di seberang jalan memanggil ayahnya.

"Sayang, kamu tunggu disitu ya, papa nyeberang dulu," balas papanya sedikit berteriak.

"Oke pa," ucap anak 10 tahun yang bernama Nayla itu.

Nayla Shaka Adikara, anak kedua dari Rustam Adikara dan Siska Wijaya yang kini tengah menduduki kelas 4 SD.

"Gimana sekolahnya hari ini?" tanya Rustam sambil meraih jemari Nayka di sampingnya.

"Seru pa! Nay tadi punya temen baru, dia baru pindah dari kota sebelah, dia itu pinter banget MTK pa, tadi Nay juga diajarin sama dia, soalnya Nay nggak ngerti cara ngerjainnya." Nayla menceritakan hal yang ia lakukan di sekolah kepada papanya dengan sangat antusias.

"Wah, beneran? papa pengen kenalan deh sama temannya Nay."

"Nanti Nay kenalin papa sama dia, oh iya pa, kok papa yang jemput Nay, biasanya mama."

"Kebetulan papa hari ini kerjanya cuman sebentar, jadi bisa jemput kamu." Rustam mengelus pipi mulus nan gembul milik Nayla.

"Ayok kita pulang! di rumah mama udah masakin ayam tepung kesukaan Nay," ajak Rustam.

Rustam mempererat genggaman tangan Nayla saat ingin menyeberang. Dirasa tidak ada kendaraan yang lewat, Rustam mulai melangkah ke jalan raya.

Baru beberapa langkah, tiba-tiba Nayla melepaskan tangan Rustam. Nayla berlari saat melihat seekor anak kucing di tengah jalan. Sontak hal tersebut membuat Rustam panik setengah mati.

Tanpa Nayla sadari ternyata ada mobil yang mengarah kepadanya. Dengan langkah cepat Rustam berlari ke arah anaknya dan mendorong Nayla ke tepi jalan.

Namun, naasnya Rustam tidak sempat menghindar, tabrakan terjadi yang mengakibatkan tubuhnya terpental beberapa meter ke depan.

Nayla yang tadinya kaget akibat dorongan Rustam, kembali terkejut melihat kondisi papanya yang tergeletak di tengah jalan. Ia berlari ke arah Rustam sambil menangis.

Sedangkan mobil yang menabrak Rustam itu kabur begitu saja saat melihat warga sekitar mulai berkumpul di dekat mobilnya.

"Papa... bangun pa, jangan tidur di sini pa." air mata tak bisa lagi Nayla tahan, melihat kondisi papanya yang berlumur darah.

"Pa, jangan tinggalin Nay pa, ayok bangun! Nay pengen pulang pa, ayok kita pulang!" racau Nayla menggoyangkan tubuh Rustam.

"Pa, jangan tinggal Nay, pa." isak tangis terdengar jelas di telinga warga yang melihat. Jeritan pilu dari anak yang berumur 10 tahun itu mampu membuat orang-orang sekitar ikut larut dalam kesedihannya.

UNFORGIVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang