23

58 21 1
                                    

🍀🍀🍀

"Udah sarapan dok?" Tanya perawat yang ada di meja administrasi.

"Udah, barusan di rumah" Jawab ramah Shaka.

"Yah, baru mau ngajak sarapan bareng di kantin"

"Apa hari ini ada jadwal operasi?"

"Ada dok, nanti siang pukul 2 bersama dengan dokter Wawan" Ucap perawat memberikan data pasien dan berkas lain.

"Baiklah, saya ke ruangan dulu ya" Pamit Shaka.

Sepanjang jalan menuju ruangannya seperti biasa banyak perawat yang menyapanya untuk sekedar menanyakan kabar saja.

Kring...kring...

"Assalamu'alaikum...ada apa?"

"Waalaikumusalam dek...siang nanti kita makan bareng yuk" Ajak Aidan.

"Sorry banget, gue ada operasi nanti jam 2 siang, sorry banget ya"

"Ooh gitu ya... nggak papa deh gue makan sendiri aja"

Dari nada ucapan Aidan menggambarkan kekecewaan karena tidak bisa mengajak adiknya untuk makan siang bersama.

"Gue bukan nggak mau, nggak mungkin kan gue ninggalin kerjaan gue" Shaka menjelaskan agar Aidan tidak salah mengartikan penolakannya.

"Nggak papa kok, santai aja" Jawab Aidan dengan kekehan di akhir.

"Yaudah gue tutup dulu ya, assalamu’alaikum... jangan lupa makan ya dek"

"Waalaikumusalam...makasih"

_______________

"Ngapain lo minta kita ngumpul disini sih?" Tanya Madha.

"Tau, mana ini hari minggu pagi lagi, ngapain sih dek?"

"Udah diem dulu, nanti juga tau"

Shaka membuka laptop yang ada di depannya, mencari file yang akan ia tunjukan kepada Madha dan Aidan dan memutar rekaman suara disana.

"Selamat pagi Tony, Anda butuh apa sekarang? Seperti kemaren kah?"

"Kau menanyakan apa saja yang ada? Haha... saya selalu punya semuanya, kau mau apa? Jantung? Ginjal? Atau kau mau otaknya?"

"Haha...baiklah....kau tunggu saja kiriman dari saya"

Rekaman suara itu berhenti di sana saja.

Shaka menatap kedua orang yang ada di  depannya yang juga menatap dirinya dengan heran.

"Bukti baru buat kita"

"Lo dapet dari mana?" Madha masih menatap Shaka dengan tanda tanya.

"Sabar, sesi tanya jawabnya belum dibuka, ada satu lagi yang harus kalian lihat"

Shaka kembali mencari dan membuka file lain yang berisi sebuah video.

Video itu memperlihatkan Dani yang sedang berkaca di ruang ganti dan berjalan menuju ruang operasi, terlihat sudah ada beberapa perawat dan dokter di dalam.

UNFORGIVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang