27

42 29 14
                                    


🍀🍀🍀

"Sumpah, yang tadi itu seru banget, ya nggak bang?"

"Bener banget, gila tadi gue deg-deg an takut ketauan"

"Lo nggak papa kan?" Tanya Aidan setelah menurunkan Meta dari punggungnya.

"Men-dingan sih da-ri yang tadi" Nafas Meta masih belum stabil, untung dirinya selalu membawa Inhaler nya kemana-mana.

"Aman nggak semuanya?" Tanya Aidan.

"Aman bang"

"Aman aman..."

Shaka menatap Madha yang tak buka suara sedari tadi. Ia hanya menatap tanah dengan tatapan kosong.

"Nggak usah liatin gue kayak gitu, gw benci tatapan kasian orang-orang"

"Sorry..." Shaka melengos pergi meninggalkan orang-orang yang masih sibuk dengan sendiri. Aidan menyadari kepergiam Shaka.

"Dek, mau kemana?"

"Ehh... kak, tungguin kita dong"

"Kak, lo setuju nggak kalo kita bikin tim detektif gitu, pasti lebih seru, ya nggak Gam?" Tanya Zaki pad Meta saat setibanya di dalam mobil.

"Eh cil, lo kira gue nggak ada kerjaan gitu, gue ni dokter ya, sibuk gw, nggak bisa"

"Kita aja berdua bang, siapa tau kita bisa terkenal trus masuk TV" Ucap Agam.

"Dek, lo nggak papa? dari tadi murung banget mukanya"

"Gue nggak papa" Shaka memalingkan mukanya menatap jalanan di luar jendela.

"Kenapa lo manggil kak Shaka 'Dek', bang?"

"Ya karena dia adek kandung gue"

"WHAT?"

"Hah gimana?"

Agam dan Zaki terkejut mendenga ucapan yang keluar dari mulut Aidan. Berbeda dengan meta, dia memang sudah tau karena Shaka yang menceriaannya.

_______________

"Wih, ganteng juga gue pake jas kayak gini ya" 

"Berasa kayak Angga Yunanda gue cuy" Agam tak mau kalah dari Zaki, ia melihat pantulan dirinya lewat cermin. berlagak seolah olah ia sedang berada di Red Carpet Met Gala.

"Lo berdua nggak pake gaun gitu?" Tanya Aidan kepada kedua perempuan di depannya.

"Nggak usah pake gaun segala, nanti ada hal yang nggak diinginkan susah larinya" Mereka berdua mengenakan baju formal dengan celana.

Madha juga melihat ke arah kedua perempuan itu. lebih tepatnya menatap Shaka yang sedang merapikan rambunya.

"Mana pada cantik-cantik lagi"

"Heh, jangan lo gebet keduanya ya, bagi-bagi sama gue dong" 

"Maksud lo?" Tanya Meta.

"Yaudan, yok kita berangkat" Ucap Aidan mengalihkan pembicaraan.

Mereka berjalan menuju mobil yang akan membawa mereka menuju tempat acara nantinya.

"Kalo udah suka di ungkapin aja, jangan di tunda-tunda, nanti diambil orang loh"

"Apaan sih dek? siapa coba yang suka"

UNFORGIVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang