5.

219 134 24
                                    


🍀🍀🍀

Hari ini Shaka mendapatkan shift jaga malam. Pergantian shift sudah selesai 5 menit yang lalu, dan sekarang Shaka sedang berada di IGD karena malam ini jadwalnya Shaka untuk jaga di IGD.

Ini bukan kali pertama Shaka berjaga di IGD, karena memang seluruh dokter di sini akan mendapatkan shift jaga di IGD. Biasanya jadwal shift malam akan berakhir pada pukul 6 pagi.

IGD sekarang dalam keadaan sepi, tak ada pasien yang datang untuk berobat. Untuk mengisi waktu yang kosong ini, Shaka memilih merapikan laporan pasiennya. Di IGD saat ini, hanya ada Shaka dan Rendy (Dokter umum junior) yang berjaga hari ini.

"Kak, gue keluar bentar ya, mau nyari kopi biar nggak ngantuk, lo mau nitip nggak?" tanya Rendy.

"Boleh deh, kebetulan gue lupa bawa kopi tadi dari rumah."

"Sip deh, nanti kalo ada apa-apa telepon gue, ya."

Rendy melangkahkan kaki ke luar IGD, menyisakan Shaka yang masih asik membuat laporannya. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul satu malam. Terpantau tak ada pasien yang datang. Syukurlah pasien tidak ada dan laporannya sudah selesai. Shaka bisa bersantai-santai sebentar.

Saat asik bersantai Shaka di kagetkan oleh kedatangan seorang laki-laki di hadapannya. Yang Shaka lihat umurnya tidak jauh berbeda darinya.

"Lo bisa liat gue kan, tolong bantu gue," ucap lirih laki-laki itu.

"Dimana badan lo? Biasanya nggak jauh-jauh dari raganya."

Biasanya arwah yang minta tolong tidak akan jauh dari tubuhnya. Sedangkan sekarang ia tidak melihat tubuh laki-laki ini.

"Gue bukan minta tolong buat selamatin gue kok, gue mau minta bantuan lo buat nyari siapa yang buat gue jadi kayak gini dan temuin raga gue," pinta laki-laki itu.

"Hah? Gue ini dokter bukan detektif, nggak bisa gue."

"Gue tau lo dokter, please bantuin gue, setidaknya gue tau siapa yang udah bunuh gue."

"Enggak! gue nggak mau, gue sibuk banyak kerjaan, jangan nambahin kerjaan gue deh."

Enak aja, dia ini dokter bukan detektif yang ungkapin kasus-kasus orang. Padahal kerjaannya sudah banyak, ditambah lagi ada yang datang minta tolong seperti itu.

"Gue mohon banget sama lo, gue nggak tau mau minta tolong sama siapa, masa gue minta tolong ke Nadia Omara."

"Gini deh, lo bantuin gue cari orang yang udah bikin gue kayak gini, imbalannya apapun yang lo mau bakal gue turuti, gimana?"

"Emang apa yang bisa lo lakuin, Orang-orang aja nggak bisa ngeliat lo."

"Kan udah gue bilang 'apapun' berarti gue bisa lakuin apa aja," ucap laki-laki itu.

"Sombong banget lo, yaudah buktiin kalo lo bisa lakuin 'apapun' itu,baru gue bisa turutin permintaan lo."

"Lo mau apa sekarang?"

"Kebetulan gue lagi ngantuk, tolong beliin gue kopi dong."

"Okey, tunggu sebentar."

UNFORGIVEN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang