🍀🍀🍀
Rembulan sudah berganti dengan sang surya pertanda pagi sudah datang. Terlihat seorang perempuan yang sudah siap mengenakan jas putih khas seorang dokter di meja makan melaksanakan ritual sarapannya.
Jam baru menunjukkan pukul 06.00 tapi ia sudah siap. Orang itu tidak salah dan tidak bukan lagi adalah Shaka.
Shaka sudah terbiasa bangun jam 05.00 pagi. Selain untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama islam, ia juga menyempatkan untuk berolahraga sebentar. Agar tubuhnya tetap sehat, kan tidak lucu menyuruh pasien rajin olahraga namun dirinya malas berolahraga.
Selesai sarapan ia langsung berangkat ke rumah sakit. Mengendarai motor kesayangannya yang ia beri nama "Grey" Karena motornya berwarna abu-abu.
"Shaka" Panggil Madha.
Mendengar namanya dipanggil membuat Shaka menoleh ke belakang dan melihat Madha yang berjalan mendekat.
"Good morning dha, apa kabar hari ini?" Sapa Shaka.
"Baik lah, selalu baik gue mah, lo sendiri? Tidurnya nyenyak semalam?"
"Baik juga, tadi malam juga tidur gue nyenyak banget"
Saat ini mereka berada di lorong menuju ruangan Shaka, tidak ada orang lain selain mereka berdua.
"Gue udah ketemu sama orang yang kita cari ka" Ucap Madha sesampainya di ruangan Shaka.
Shaka yang sedang meletakkan barangnya pun terkaget.
"Hah? Beneran? Dimana lo ketemu sama dia? Ayok bilang Madha" Shaka mengguncang badan Madha dengan brutal.
"Sabar dulu napa sih, ini juga mau ngomong" Kesal Madha. Shaka melepaskan tangan nya yang ada di bahu Madha dengan cepat.
"Gue ketemu orang itu di rumah sakit ini, dan lo juga ada di sana"
"Hah? Kapan? Kok nggak kasih tau pas kita ketemunya sih? " Kali ini Shaka yang kesal.
"Gue dah mau ngasih tau lo pas di sana kemaren, tapi ngeliat lo sibuk jadi gue mengurungkan niat gue buat kasih tau lo, gue nggak mau lo nggak fokus sama kerjaan lo"
"Kita ketemu sama orang itu? Kita?" Tanya Shaka menunjuk dirinya dan Madha bergantian.
"Iya kita"
"Emang ketemunya dimana?"
"Di depan IGD" Jawab santai Madha.
"Perasaan kemaren di IGD cuman ada keluarga pasien dah, nggak ada orang lain" Ucap Shaka.
"Iya emang, orang itu keluarga pasien" Lagi-lagi Madha menjawab dengan santai berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan dirinya ke sana.
"What? Jangan bilang orang itu suami wanita itu?"
"Seratus buat lo" Ucap Madha.
"Hah? Beneran dia? Kok bisa, kalo nggak salah namanya tadi Dani Mahendra bukan Pradana Mahesa" Shaka masih tidak percaya, apa dunia sesempit ini.
"Mungkin aja ganti nama tu orang, mana gue tau, gue juga yakin itu orang nya, nggak salah lagi gue itu pasti orang nya" Madha sangat yakin berucap.
"Eh btw tadi gue liat ekspresi lo agak lain gitu pas ketemu ama mereka, lo kenal ama mereka?" Tanya Madha.
"He'em gue kenal mereka, kenal banget malahan, tapi gue nyesel kenal mereka" Shaka menganggukkan sedikit kepalanya.
"Kenapa emang nya? Tapi tadi kok keliatannya nggak kayak kenal banget lo sama mereka, terlalu formal kalo di bilang kenal banget" Ucap Madha.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGIVEN [END]
Fantasy"Lo bisa liat gue kan, tolong bantu gue" "Hah? Gue ini dokter bukan detektif, nggak bisa gue" "Okey, jadi ceritanya itu kayak gini..... " Hanya kisah seorang perempuan yang mengungkap banyak misteri. Tentang dirinya dan orang yang tiba-tiba datang...