🍀🍀🍀10 TAHUN KEMUDIAN
Ya, sudah 10 tahun lamanya setelah nayla keluar dari rumah itu. Sekarang semua nya sudah berubah 360 derajat.
Nayla Shaka Adikara, yang di kenal orang dengan panggilan Nayla, dan bersikap lembut, sekarang sudah berbeda.
Ia telah merubah penampilan dan mengganti namanya menjadi Alyan Shaka. Yang dimana Alyan merupakan kebalikan dari namanya dulu, Nayla.
Sekarang ia telah menjadi seorang dokter, orang mengenalnya dengan panggilan Dokter Shaka. Dokter umum wanita yang berpenampilan 'sedikit' manly dengan potongan rambut seperti laki-laki.
Banyak pasien pasien yang menganggap jika Shaka adalah laki-laki. Tetapi ia masih ingat dengan kodrat dirinya sebagai perempuan tulen.
"Selamat pagi Dokter Shaka... bagaimana kabar anda hari ini?" sapa seorang perawat wanita.
"Selamat pagi juga... kabar saya baik saat ini, tapi tidak tau nanti siang," balas Shaka sambil tersenyum manis.
Banyak yang menyukai shaka di rumah sakit ini. Ada yang suka karena sikapnya yang baik, ada juga yang menyukainya kerena penampilannya. Bahkan perawat wanita saja suka dengan dia. Meskipun mereka tau Shaka seorang perempuan.
Tak dapat dipungkiri pesona seorang Shaka. Dengan tinggi sekitar 172 cm, ia tergolong tinggi bagi seorang perempuan. Badannya yang bisa di bilang ideal, dapat membuat para lelaki iri dengan tubuh idealnya.
Dan sekarang ia mendapatkan keajaiban yang sedikit aneh. Namun di balik semua itu ada keuntungan yang ia dapatkan dari keajaiban itu.
"Dok, ada pasien darurat di IGD, detak jantungnya sangat lemah," teriak panik Suster yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
Dengan segera Shaka berlari ke IGD. Sesampainya di sana, Shaka segera menuju bangsal tempat pasien darurat itu.
Namun langkahnya terhenti, karena melihat sosok putih yang hampir transparan berdiri di samping pasien darurat itu.
Ia dapat melihat raut panik, sedih, marah menjadi satu dari sosok putih itu. Dapat ia lihat jika sosok itu mirip dengan pasien yang sedang berbaring di bangsal sebelahnya. Sosok putih itu melihat ke arah Shaka dan berkata dengan lirih.
'Tolong selamatkan saya, saya tidak ingin membuat istri saya bersedih, saya mohon selamatkan saya.'
Dengan gerak cepat Shaka kemudian melakukan tindakan yang seharusnya ia lakukan. Hingga sekitar 15 menit melakukan tindakan, sosok putih itu perlahan menghilang dan terdengar suara monitor yang kembali berbunyi normal.
Shaka menyeka keringat di pelipisnya sambil bernafas lega. Kejadian barusan bukan sekali dua kali terjadi, namun sudah puluhan bahkan ratusan kali.
Ya, itu lah keajaiban yang ia dapat. Ia dapat melihat arwah atau raga seseorang yang sudah meninggal atau sedang koma. Ia bahkan dapat berkomunikasi dengan arwah-arwah itu.
Entah bagaimana bisa ia mendapatkan hal itu. Seingatnya, saat ia terbangun dari koma akibat kecelakaan 3 tahun lalu, dari situlah ia dapat melihat arwah seseorang.
Pagi ini seperti biasa Shaka akan berangkat ke rumah sakit. Sudah sekitar 1 tahun ia melaksanakan koas. Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi.
Shaka yang baru saja selesai sarapan bergegas berangkat ke rumah sakit menggunakan sepeda motornya kesayangannya.
Sebelum ke rumah sakit, ia selalu berkunjung ke toko rotinya untuk memastikan pekerjaan karyawannya. Bisa dikatakan jika toko roti itu sudah mulai berjaya.
"Gimana keadaan toko dua hari ini?" tanya Shaka ke kasir. Pasalnya ia sudah dua hari tidak datang ke toko karena sibuk di rumah sakit.
"Sejauh ini aman-aman aja sih kak, hanya masalah kecil aja tapi udah selesai kok masalahnya," balas Zaki, kasir di sana.
Shaka sengaja mengajak anak-anak yang putus sekolah untuk bekerja di sana. Mereka tak sekolah lagi bukan karena nakal hanya saja ekonomi keluarganya yang tidak baik. Setidaknya mereka bisa menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga mereka.
Setelah lama berbincang dengan karyawan-karyawan di sana, Shaka kemudian pamit untuk menuju ke rumah sakit.
"Kalo gitu gue cabut dulu ya semuanya, kalo ada masalah di sini nanti telpon gue aja ya," pamit Shaka.
"Siap kak, hati hati di jalan ya kak," balas karyawan di sana dengan kompak.
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Shaka dikejutkan oleh anjing yang tiba-tiba menyebrang di tengah jalan. Melihat itu Shaka spontan rem mendadak. Untung saja anjing itu tidak tertabrak, namun dari arah belakang terlihat truk dengan kecepatan tinggi yang tidak melihat Shaka rem mendadak.
Brakkk...
Truk itu tidak sempat menginjak rem dan berakhir tabrakan yang mengakibatkan badan Shaka terpental ke arah depan. Darah mengalir dari pelipis kirinya.
Warga yang melihat pun segera menelpon ambulan. Shaka kemudian di bawa ke rumah sakit untuk menerima pengobatan. Untung saja sopir truk itu mau membantu pengobatan Shaka.
Shaka dinyatakan koma oleh dokter. Selama 2 bulan tubuh Shaka terbaring di bangsal. Hanya sahabatnya saja yang selalu setia menjaganya.
Tiga hari setelah Shaka siuman ia melihat hal aneh. Saat berjalan ke taman rumah sakit bersama temannya, Shaka melihat pria tua yang tubuhnya pucat di ujung lorong. Dengan ramah Shaka menyapa pria itu saat berada di dekatnya.
"Selamat pagi pak," sapa Shaka dengan senyuman.
Pria itu hanya diam dan hanya melihat Shaka dengan tatapan kosong. Meta hanya diam saja, mungkin Shaka sedang latihan monolog pikirnya.
"Ngomong sama siapa lo tadi?" tanya Meta saat sampai di taman.
"Sombong banget lu, ada bapak bapak tadi nggak disapa."
"Bapak bapak apa maksud lo? Sepanjang jalan kagak ada gue liat bapak bapak dah, cuman kita berdua aja tadi," ucap Meta mulai parno.
"Jelas jelas tadi ada bapak bapak berdiri di sana."
"Nggak ada orang Nayla, lo jadi aneh abis koma ya." Jika Meta sudah memanggil Shaka dengan sebutan Nayla, berarti ia sangat serius.
"Trus yang gue liat barusan apa dong? Nggak mungkinkan pagi-pagi begini ada hantu," gumam Shaka.
Dan setelah hari itu, Shaka jadi sering melihat hal seperti itu. Memang awalnya Shaka merasa takut tapi lama kelamaan ia sudah terbiasa. Bahkan ia sudah bisa berkomunikasi dengan mereka.
Entah membahas tentang bagaimana hantu itu meninggal, atau hanya sekedar menyapa arwah-arwah di rumah sakit itu. Terkadang saat ia senggang ia ikut bercengkrama dengan beberapa arwah di sana.
Shaka memilih kembali ke ruangannya. Di sepanjang lorong menuju ruangannya, banyak pasien dan perawat yang menyapanya.
Shaka memang bisa melihat makhluk halus, namun yang anehnya dia hanya bisa melihat hantu yang ada di rumah sakit itu saja. Ia tak bisa melihat hantu yang ada di luar rumah sakit, entah tidak ada atau memang tidak bisa. Mana mungkin tidak ada makhluk halus di tempat lain, pasti ada.
Ia memang tidak bisa melihat hantu di tempat lain, tetapi jika hantu itu masuk ke sekitar rumah sakit, ia bisa melihatnya. Dan sampai sekarang itu masih menjadi tanda tanya bagi Shaka.
______________
🍁🍁🍁
Jangan lupa pencet⭐
Bye👏

KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGIVEN [END]
FantasyKarya KUMOKAAA✨️ __________ "Lo bisa liat gue kan, tolong bantu gue" "Hah? Gue ini dokter bukan detektif, nggak bisa gue" "Okey, jadi ceritanya itu kayak gini..... " Hanya kisah seorang perempuan yang mengungkap banyak misteri. Tentang dirinya dan...