Cerita Dosen Muda

574 64 0
                                    

*
*
*
*

~Nusantara~

Gue seringnya di panggil Anta, dan menurut gue not bad lah. Gue adiknya Bang Gala, yang tentu anak kedua dari anak pertama Maharaja.
Kata orang senyum gue manis, karena lesung pipit yang sama kayak Bunda.

Bicara soal Maharaja, gue selalu ngerasa beruntung karena menjadi salah satu bagian dari keluarga ini. Bukan karena keluarga terpandang, tapi karena keluarga ini punya cara tersendiri untuk mengistimewakan posisinya.

Masa-masa SMP adalah masa-masa yang menurut gue paling membimbangkan, karena setahu gue keluarga terpandang akan mengatur semua alur hidup. Tapi gue salah, orang tua gue dan Eyang selalu mendukung apa yang di inginkan gue maupun sepupu gue yang lain. Bang Gala, kecuali. Itu udah jadi tanggung jawabnya. Jadi, mau tidak mau, siap tidak siap dia harus menerima. Meskipun dia harus mengesampingkan gelar Magister yang pengen dia gapai.

Eyang selalu merasa bersalah, karena secara tidak langsung sudah merebut harapan cucunya. Eyang pernah minta Bang Gala kuliah Online, agar perusahaan tetap jalan dan gelar Magister tetap tercapai. Tapi Bang Gala nolak, alasannya takut keterteran.

Bener juga, sih.

Dari situ gue semakin sadar, keluarga gue tak pernah menuntut. Gue ingin jadi dosen pun dilakoni, padahal Ayah udah siapin satu cabang perusahaan atas nama gue. Tapi gue bilang gini ke Ayah..

"Suatu saat Anta pasti bakal ambil itu, tapi gak sekarang. Anta masih pengen bagi pengetahuan"

Dan, ya Ayah setuju. Ayah ngerti sama pribadi gue yang terlalu realistis meskipun kadang pelupa. Mirisnya lagi, gue selalu lupa masalah sepele. Kalau di hadapan keluarga, sih, no problem. Tapi kalau di hadapan dosen muda yang selalu di jodoh-jodohin sama gue, mah, big No! Malu sampe tujuh turunannya si Bumi.

Gue suka buku, keluarga gue ngerti. Sampai ulang tahun gue yang ke 25 kemarin Bumi ngasih kado buku sebanyak 1 dus bekas kulkas dan 1 dus bekas mesin cuci. Gila gak tuh? Tapi gak papa, setelah gue lihat-lihat isi bukunya gak macam-macam. Bumi tahu selera gue.

"Ada yang lihat sikat gigi, gue? "

Hal sepele itu bisa langsung bikin gue dapat empat tatapan jengah dan satu tatapan tajam dan satunya lagi tatapan tajam menuntut tapi terkesan lembut.

*
*
*
*

Udah kan yaa kenalan sama Dosen mudanya, mari lanjuttt~

M A H A R A J A [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang