Chap-11

313 41 0
                                    

Maharaja kambekk'v

Semoga puas dan suka sama ceritanya ✨

(Maaf untuk Typo🙏)

*
*
*
*
Start!!
••

Seorang gadis berponi rapi itu kini sedang memandangi rumah besar yang memiliki pagar menjulang tinggi. Tidak! Ini bukan rumah, melainkan mansion, ah bukan! Istana lebih tepatnya. Rumah yang di dominasi warna putih tulang itu begitu mewah, dari luar terlihat mobil yang berjejer di garasi.

"Salah alamat gak sih, gue? " tanya nya pada diri sendiri seolah tak yakin dengan rumah dihadapan nya. "Tapi kata Lutfi, Gavriel emang kayak sih. "

Setelah bergelut lama dengan pikirannya, gadis itu akhirnya memencet bel yang terhubung dengan sambungan telepon.

"Selamat siang, ada keperluan kepada siapa? "

Suara wanita terdengar dari seberang sana.

"Saya mau ketemu Gavriel, ada buku yang harus saya berikan. " jawabnya.

"Oh Tuan Muda? Baik, tunggu sebentar. "

Setelah itu telepon terputus. Tidak lama gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka secara otomatis. Bukan satpam, melainkan bodyguard yang menjaga didepan rumah ini. Hilma mengerjapkan mata, dari halaman rumah ke pintu utama itu terlihat sangat jauh. Bahkan pintu utama yang Hilma yakinin berukuran besar kini malah terlihat kecil. Saking jauhnya.

"Anda tamu Tuan Muda Gavriel? " tanya salah satu diantara mereka.

Hilma mengangguk pasti, "iya."

"Tuan muda sedang di halaman belakang, mari saya antar. "

Dengan segera bodyguard itu membukakan mobil untuk Hilma yang masih terdiam kaku, masih speechless.

"Mari Nona, untuk sampai ke pintu utama membutuhkan waktu kurang lebih tiga menit. Sedangkan Tuan muda ada dibelakang, akan memakan waktu lima menit untuk sampai disana. Jadi agar cepat, mari saya antarkan dengan mobil. " jelas bodyguard itu panjang lebar.

Hilma masuk masih dengan tampang linglung. Tiga tahun berteman dengan Gavriel, ini adalah kali pertama baginya mengunjungi rumah laki-laki itu. Apa rumah ini rumah yang di tempati Gavriel bersama sepupunya?

"Maaf Pak, apa rumah ini yang ditempati Gavriel dan sepupunya? "

Karena penasaran, Hilma memilih untuk bertanya.

"Tidak. Ini rumah utama, rumah milik Nyonya besar. "

Sudah cukup! Hari ini dirinya terlalu banyak terkejut, tidak baik untuk kesehatan jantung nya yang selalu kaget mendengar fakta tentang keluarga Gavriel.

Sedangkan dihalaman belakang keadaan sangat riuh. Semua anggota sudah berkumpul, minus si Bumi. Laki-laki itu masih bergelung dalam selimut, alasannya karena semalam main Ps sampai larut.

"Sena kan bilang, beli aja kenapa sih? " gerutu Sena pada Eyang.

"Ndak usah cerewet, itu ambil yang matang. " tegas Eyang.

M A H A R A J A [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang