Chap-7

401 43 0
                                    

Lagi mood jadi up

Happy Reading!

*
*
*
*
Start!!
••

Seorang perempuan dengan rambut legam terurai tengah memandangi pantulan dirinya di cermin, memperhatikan setiap sudut dan lekuk tubuhnya.

Sebuah senyum tipis ia terbitkan, "gue kurang cantik, ya? Jadi Bumi gak suka? " tanyanya pada diri sendiri. Heran sebenarnya melihat laki-laki itu menolak dirinya, sedangkan diluaran sana banyak laki-laki yang mengejar dirinya. Tidak bisa dipungkiri memang, karena tidak setiap laki-laki tertarik padanya─ seperti Bumi salah satunya.

"Hhh" Delta menghela nafas panjang, mengesampingkan pikiran buruknya. Dia memukul pelan pelipisnya, "gak semua cowok suka yang good looking, Delta. Bumi gak kayak gitu, " dia mengingatkan dirinya tentang Bumi. Bumi itu beda, Bumi tidak sama dengan laki-laki di luar sana.

"Miris banget gue, pagi-pagi udah overthinking. " kekehnya, lalu mulai melangkah keluar dari kamar. Waktu telah menunjukan pukul 08.13, jadi Delta telah bersiap untuk pergi kuliah, hari ini jadwalnya kelas siang.

Delta menuruni anak tangga dengan santai, di bahu kanannya tersampir tas selempang, dan di lengan kanannya terdapat beberapa lembar kertas beserta buku paket. Kaki jenjangnya melangkah menuju dapur, dia harus sarapan, pasti kedua orang tuanya telah menunggu. Namun saat sampai di meja makan, Delta tak menemukan siapapun. Baik itu kedua orang tuanya ataupun kakak perempuan nya.

"Mereka udah sarapan duluan? " Mata Delta menyusuri setiap sudut dapur, dia mencari Art.

"Loh? Non Del, baru bangun? "

Delta membalikkan badannya ketika mendengar suara yang menegur. Ternyata suara itu milik Bi Rumi─salah satu Art di rumahnya. Bi Rumi memandang Delta dengan dahi mengerut.

"Non Del belum sarapan? "

Delta menggeleng, "belum. Papa, Mama sama Kak Teta mana? "

"Oalah, Non Del gak tau? Tuan sama Nyonya udah berangkat ke US, ada pertemuan mendadak katanya. " ujar Bi Rumi.

Perkataan Bi Rumi membuat Delta terdiam. Kedua orang tuanya ke luar negeri tanpa memberi tahu dirinya? Lagi? Tidak aneh sih sebenarnya, tapi apakah mereka tidak bisa menyempatkan sedikit waktu untuk berbicara pada nya? Memberi tahu waktu keberangkatan dan waktu kepulangan, tidak bisakah?

"Oh gitu, kalau Kak Teta? "

Bi Rumi sepertinya sedikit ragu untuk memberi tahu soal Teta, Bi Rumi terlihat gelisah. "A-anu Non, itu... Kayaknya Non Teta semalam mabuk lagi, jadi sekarang belum bangun. "

Lagi

Delta muak dengan kata 'lagi' yang selalu terselip dalam pembicaraan orang lain mengenai keluarganya. "Kebiasaan." decak Delta, "tolong urusin ya, Bi. Delta harus kuliah, "

Bi Rumi mengangguk singkat, "Non Del gak sarapan dulu? " dia teringat Nona muda-nya belum sarapan.

"Gak nafsu. " balas Delta singkat. Gadis itu sudah melenggang jauh dari dapur.

"Sama Non Teta yang lagi mabuk aja sempet pamit, kenapa sama Non Del yang sehat wal afiat gak pamit? " heran Bi Rumi. Meskipun sudah biasa, tapi Bi Rumi merasa kasihan pada Delta yang selalu tak tau tentang kedua orang tuanya. Bi Rumi jamin, Delta bukan tak ingin tau tentang kedua orang tuanya, namun kedua orang tuanya saja yang tak pernah membuka diri pada Delta.

M A H A R A J A [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang