Am combekkkk"*
*
*
*
Start!!
••Bumi sedang misuh-misuh di koridor Fakultas Ekonomi, laki-laki kabur terlalu jauh. Ah, mereka tetap melakukan kegiatan seperi biasa, tidak menjadikan masalah keluarga Gavriel sebagai hambatan. Karena si pemilik masalah pun sedang bersekolah pastinya.
Bumi terus melihat kebelakang memastikan bahwa mereka memang telah benar-benar kehilangan jejak Bumi. Namun sialnya dia harus berhadapan dengan seseorang yang kini sedang menatapnya dengan pandangan menyelidik.
"Ngapain Mi, disini? " tanya Anta.
Bumi menggaruk pelipis nya, tak mungkin kan dia menjawab yang sebenarnya. "A-anu itu.. Emm"
"Kenapa, Mi? " Anta kembali bertanya dengan nada Khawatir.
"I-i" Mata Bumi melebar. Tamat riwayat gue! "Pak saya harus segera pergi Pak. " Bumi berusaha melepaskan cengkraman Anta pada lengannya. Jika saja Anta memegangi Tas-nya makan akan dengan senang hati Bumi tinggalkan. Tapi kan sekarang Anta pegang tangannya, masa iya Bumi harus ninggalin tangannya doang disini? Duh jadi serem
"Kenapa, Mi? Ada mas─"
Kak Bumi minta Id-line nya dong!!
Kak Bumi fotbar dong, jarang jarang..
Kak Bumi mau gak jadi pacar aku?
Kak Bumi....
Kak Bumi...
Bumi menggeleng tidak percaya. Kenapa deretan mahasiswi-mahasiswi ganjen ini ada disini? Sungguh menyebalkan, padahal dia kabur sudah jauh. Dia menutup telinganya yang terasa pengang karena mendengar ocehan-ocehan itu. "Berisik! " sarkar Bumi. "Gak liat gue lagi sama Dosen? Gak liat gue lagi sibuk? " tanya Bumi menuntut. Dia kesal setengah mampus mengurusi anak-anak ganjen itu.
Akhirnya dengan raut sedih mereka pergi meninggalkan Bumi dan Anta.
"Pantesan mukanya tegang, dikejar-kejar cewek satu fakultas ternyata. " goda Anta.
Bumi mendengus, "Apaan sih bang! Gak suka ya lelucon yang ini. "
Anta tertawa renyah, gemar sekali ia menggoda Bumi ketika bocah itu dikerubungi banyak gadis. Wajar saja, adik kecilnya memang setampan itu untuk menjadi rebutan. "Iya maaf. Sekarang ayo ke ruangan Abang, Bunda kirimin masakan. "
Dahi Bumi mengerut, "kayak lagi kerja kantoran aja dikirimin masakan. "
"Perhatian dari seorang Ibu untuk anak-anaknya itu, " balas Anta sambil mengambil langkah dan di ikuti Bumi. "Bunda tau kita pulang telat hari ini. "
Bumi mengangguk, hari ini kelasnya memang akan selesai sore berbeda dari hari biasanya. Dan bisa di pastikan dia akan melewatkan jadwal makan siang. "Aku juga ada rapat buat kegiatan sosial, jadi pasti pulang pas waktu makan malam. "
"Gak papa, yang penting pulang. Kita makan sama-sama di rumah. " Anta membuka pintu ruangan nya dan mempersilahkan Bumi masuk.
Bumi mendudukkan dirinya di sofa ruangan, sudah ada beberapa makanan yang tertata. Pasti Anta yang menatanya sebelum memanggil dirinya tadi. Makanan rumahan yang selalu menjadi favorit seorang Bumi adalah Mie tek-tek. Dan hari ini, sang Bunda mengirimkan menu itu. "Yes! Mie tek-tek. " serunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/300772344-288-k21294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
M A H A R A J A [HIATUS]
FanfictionGak ada deskripsi kayak perasaan aku ke dia huhu~ Kata Bumi, jangan terlalu jatuh nanti gak bisa bangun. Jangan terlalu berharap nanti sakit hati. Udah itu aja^^ Cover by; MumunDm Story oleh; Saya sendiri