09: Bersama

518 77 15
                                        

~MY FIRST LOVE~

● ● ●
● ●

♡ ♡
Happy reading🤗


Jisoo berlari kecil memasuki cafe milik sahabatnya, gadis itu sudah tidak sabar bertemu dan bercerita banyak hal dengan Hee jiin sahabatnya.

Sudah satu minggu ini mereka tidak bertemu dan itu artinya sudah satu minggu juga Jisoo tidak pernah menemui pria itu lagi.

Entahlah kenapa Jisoo rasanya sangat malu untuk menemui pria itu, dua hari yang lalu dia sempat memberanikan diri datang kesana, tapi nyalinya kembali menciut saat mengingat hal itu, entahlah kemana semua keberanian Jisoo pergi.

"Hee jiin-ah maaf membuatmu menunggu, tadi dijalan sedikit macet," sesal Jisoo.

"Tidak kok, aku juga baru sampai," balas Hee jiin dengan wajah lelahnya.

"Hee jiin-ah apa kau sakit?," tanya Jisoo khawatir, bagaimana tidak wajah Hee jiin terlihat pucat dan lesu.

"Tidak unnie, aku hanya kecapean beberapa hari ini aku lembur terus."

"Ya! kau seharusnya bilang dari awal, jika aku tau dari awal kita tidak usah janjian ketemu, kau bisa istirahat saja," Jisoo merasa sangat jahat sekarang, dia sudah memaksa Hee jiin untuk bertemu.

"Hahaha tidak perlu khawatir unnie, lagi pula aku juga sangat merindukan mu, dan aku juga penasaran apa yang ingin unnie ceritakan."

"Kau benar-benar tidak sakit?, jangan memaksakan diri bekerja seperti ini, kau bisa saja jatuh sakit nanti."

"Unnie tenanglah tidak usah khawatir, aku tau batasnya kok," kadang kala Hee jiin merasa iri dengan Jisoo yang tidak perlu memikirkan pekerjaan dan juga disayangi keluarganya, berbeda dengan Hee jiin dia masih harus bekerja keras dia tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya lagi.

"Hmm baiklah, Hee jiin-ah bagaimana menurutmu jika seorang pria yang kau sukai mencium dirimu? eh maksudku mengecup dirimu secara tiba-tiba, apakah menurutmu pria itu menyukaimu?," tanya Jisoo spontan.

Hee jiin memicingkan matanya menatap Jisoo, "Tuan Jung mencium unnie?," tebak Hee jiin.

"Eh?, b-bukan!, apa maksudmu b-bagaimana bisa dia menciumku!."

"Sudahlah unnie jujur saja!," awalnya Hee jiin tidak ingin percaya tapi melihat wajah Jisoo yang memerah dan salah tingkah membuat Hee jiin yakin dengan tebakanya itu.

"Kapan?, dimana?, dan bagaimana itu terjadi," tanya Hee jiin beruntun.

Blush

Wajah Jisoo semakin merah mendengar hal itu, "ya!, berhentilah Hee jiin-ah, itu bukan aku tau!."

"Apa kita bukan sahabat lagi?, unnie biasanya selalu jujur padaku, cepatlah katakan padaku unnie atau aku tidak mau lagi bertemu denganmu!," rajuk Hee jiin.

"Aish, baiklah kau benar dia menciumku eh lebih tepatnya mengecupku," Jisoo memalingkan wajahnya tidak mau menatap Hee jiin sekarang.

"Mwo?, wah secepat itu? bagaimana bisa," tanya Hee jiin penasaran.

Akhirnya Jisoo menceritakan semua hal yang terjadi hari itu.

Hee jiin hanya bisa mengelengkan kepalanya, bisa-bisanya gadis didepanya ini mengatakan hal seperti itu pikirnya.

"Jika aku jadi tuan jung mungkin unnie akan langsung ku usir dari kantorku, bisa-bisanya unnie menanyakan hal itu," Hee jiin tidak habis pikir dengan pikiran gadis ini.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang