~MY FIRST LOVE~
● ● ●
● ●
●
♡ ♡Happy Reading🤗
Haein benar-benar malu sekarang. Pria itu bahkan terus menunduk masih tidak berani menatap ibu Jisoo yang tengah berdiri menatap tajam dirinya dan Jisoo.
"Eomma, kenapa menatap kami seperti itu?," Jisoo sungguh kesal karena ibunya terus menatap tajam mereka seolah-olah mereka melakukan suatu kesalahan.
"Diam kau, dasar anak nakal!," wanita paruh baya itu kembali melayangkan tatapan menusuk kearah putri bungsunya itu.
"Tunggu dulu, memangnya salah ku apa?," Jisoo menunjuk dirinya dengan wajah binggung.
"Ck, sudah berapa sering kalian melakukanya?," tanya wanita itu to the point. Dia hanya ingin memastikanya, karena kalau sudah sering maka dia harus cepat-cepat menikahkan mereka berdua.
"Melakukan ap--,"
"Anni!, kami sama sekali belum pernah melakukan hal tersebut," potong Haein cepat. Pria itu tentu paham dengan maksud perkataan ibu Jisoo, berbeda dengan Jisoo yang hanya bisa plonga-plongo menatap Haein yang tampak cemas sekarang.
"Benarkah?," mata ibu Jisoo menyipit pelan, wanita itu sepertinya masih belum percaya dengan ucapan kekasih putrinya ini. Bagaimana tidak, Jisoo saja berani terang-terangan mengajak pria itu pergi ke kamar, seolah-olah mereka sudah biasa tidur dalam satu kamar yang sama.
Kepala Haein mendadak pening. Astaga! Jisoo saja baru resmi menjadi kekasihnya beberapa menit lalu, jadi bagaimana bisa mereka telah melakukan hal tersebut.
"Eomma kenapa sih?, melakukan apa coba?," tanya Jisoo. Dia masih tidak paham dengan arah pembicaraan Haein dan ibunya.
Haein menghela nafas pelan. "Mianhae bibi kim, tapi saya memang tidak pernah melakukan hal tidak senonoh seperti itu kepada Jisoo," kecuali mencium gadis itu hehehe. Pria itu menatap ibu Jisoo dengan sungguh-sungguh, dia harus segera menyelesaikan kesalapahaman ini.
"Mwo?, h-hal tidak senonoh?," Jisoo berseruh kaget. Sekarang dia paham dengan arah pembicaraan mereka.
Mendengar penjelasan Haein serta tatapan sungguh-sungguh pria itu membuat ibu Jisoo menghelah nafas lega. Sebagai seorang ibu dia tentu tidak ingin putrinya melakukan hal tersebut diluar ikatan pernikahan, meskipun sudah menjadi hal umum jika sepasang kekasih melakukan hal tersebut dinegara asalnya sana.
"Hm, maaf jika bibi bersikap seperti ini, bibi hanya ingin menjaga Jisoo agar tidak melakukan hal-hal diluar batas," kali ini terlihat senyuman diwajah wanita paruh baya itu.
"Tidak perlu meminta maaf bi, saya tentu paham bahwa setiap orang tua hanya ingin menjaga putrinya dan hanya ingin yang terbaik untuk anaknya," Haein tersenyum pelan, kali ini dia harus berjanji tidak akan menyentuh Jisoo lebih jauh sebelum adanya ikatan pernikahan.
"Iss!, eomma kenapa bisa mikir begitu sih?," Jisoo jadi bertambah kesal sekarang. Bisa-bisanya sang ibu menuduh dia dan Haein telah melakukan hal tersebut.
"Salah mu sendiri!, bisa-bisanya dengan mudah mengajak Haein ke kamarmu, eomma kan jadi mikir aneh-aneh," wanita paruh baya itu memukul pelan lengan Jisoo.
"Eomma!, aku kan ngajak Haein oppa kekamar tamu, bukan ke kamarku, Haein oppa akan menginap hari ini," ujar Jisoo seraya mengusap pelan tamparan sang ibu pada lenganya.
"Jisoo-ya, oppa tidak jadilah menginap, oppa akan pulang saja sekarang," Haein menatap mata Jisoo, berharap agar gadis itu mengerti.
"Tidak boleh!, hari sudah malam oppa, lebih baik kau menginap saja disini," Jisoo mengeleng cepat, gadis itu pun dengan cepat memeluk sebelah lengan Haein.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomanceMengapa begitu sulit membuatmu mencintaiku?. -Kim Jisoo Cinta hanyalah omong kosong. -Jung Haein