~MY FIRST LOVE~
● ● ●
● ●
●
♡ ♡Happy Reading🤗
Haein melangkah tertatih-tatih memasuki mansion miliknya, wajah pria itu terlihat meringis menahan sakit saat akan membuka kemeja yang dia pakai.
Terdapat banyak luka cambukan ditubuh pria itu, dan juga darah kering didekat bibir pria itu. Dan itu semua adalah perbuatan sang ayah, tidak puas dengan hanya mencambuknya pria tua itu bahkan dengan tega menampar dan memukul wajah Haein.
Sejak kecil, disaat Haein melakukan kesalahan, ayahnya pasti akan menghukum pria itu, bahkan saat sang ibu akan menolongnya, ayahnya bahkan tidak segan untuk memukul ibunya juga.
Haein memasuki kamarnya dan duduk diranjang miliknya, tangan pria itu pun langsung mengapai foto sang ibu yang berada diatas nakas disebelahnya.
"Eomma, pria itu memukulku lagi, tapi tenang saja bukan kah ini sudah biasa terjadi, eomma tidak perlu khawatir, dan tetaplah bahagia disana," dengan mata yang memerah dan tangan bergetar pria itu mengusap pelan foto sang ibu.
Mungkin semua orang bepikir hidup Haein sangat lah sempurna dianugrahi wajah yang tampan serta terlahir dari keluarga lumayan kaya. Tapi bagi Haein hidupnya hanyalah kutukan semata, dari kecil pria itu sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang sang ayah, yang ia dapatkan hanyalah siksaan dan kekangan dari sang ayah, apalagi disaat sang ibu meninggal Haein rasanya sama sekali sudah tidak berminat untuk hidup.
Jujur disaat seperti ini, Haein sangat merindukan dan membutuhkan sosok ibunya, wanita itu lah yang akan mengobati dan memeluk Haein seperti dulu yang selalu wanita itu lakukan, tapi sekarang Haein hanya sendiri tidak ada satupun orang yang menemani ataupun mengobati pria itu.
Haein menyimpan kembali foto sang ibu dan langsung mengambil saleb yang biasa ia gunakan, Haein mencoba mengoleskan saleb itu ditempat yang masih bisa ia jangkaui, perih dan panas yang pria itu rasakan sekarang, sungguh meskipun sudah terbiasa tapi tetap saja rasanya sangatlah sakit.
Haein bisa merasakan sakit diarea punggungnya, namun tangan pria itu sama sekali tidak bisa mengapai punggungnya. Sudahlah Haein menyerah saat ini dia hanya butuh tidur dan hanya bisa berharap sakit ditubuhnya ini akan berkurang saat bangun besok pagi.
Haein berbaring dengan posisi menyamping mencoba memejamkan matanya, pria itu sangatlah tau dia tidak akan bisa tidur dengan sakit yang dirasakanya ini.
Lalu dengan gerakan cepat Haein membuka laci nakas dan mengambil botol obat tidur, belakangan ini pria itu sudah biasa mengkonsumsi obat tidur, bahkan bisa dibilang pria itu sekarang ketergantungan akan obat tidur, dia bisa tidur lebih lama dan nyenyak dengan mengkonsumsi obat itu.
***
Siang ini Jisoo langsung mendatangi kantor Haein, tapi kali ini gadis itu tidak membawa kotak makan miliknya.
gadis itu tidak sempat dan malas membuat makanan sebab semalam dia cukup lama menangis saat mengingat kata-kata Haein kemarin, jujur saja Jisoo sebenarnya sakit hati dengan ucapan pria itu, tapi mau bagaimana lagi Jisoo sungguh mencintai Haein dan tidak akan menyerah hanya karna ucapan tersebut.
Jisoo langsung melangkah tanpa menoleh sedikitpun kearah sekretaris Haein, gadis itu mencoba membuka pintu ruangan Haein, namun pintu tersebut terkunci.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomanceMengapa begitu sulit membuatmu mencintaiku?. -Kim Jisoo Cinta hanyalah omong kosong. -Jung Haein