~MY FIRST LOVE~
● ● ●
● ●
●
♡ ♡Happy Reading🤗
Tut...
"Astaga, kenapa tidak diangkat si!," Jisoo menghentak kan kakinya kesal. Saat ini gadis itu sedang berada lobby utama perusahaan Haein, gadis itu kesal karena sudah kali ketiga dia menghubungi Haein namun, pria itu tidak juga menjawab panggilan teleponya.
"Baiklah, aku saja yang keatas. Menyebalkan!," Jisoo melangkah menuju lift dengan wajah kesalnya. Namun, baru beberapa langkah gadis itu dapat melihat Haein yang baru keluar dari lift.
"Oppa!," Jisoo langsung berlari kecil menghampiri Haein. Wajah kesal itu berganti dengan senyum cerah yang terlihat diwajahnya, melihat hal tersebut membuat Haein melangkah cepat mendekati Jisoo.
"Hati-hati Jisoo!, tidak bisakah kau berjalan pelan saja," Haein menarik pelan Jisoo kedalam pelukanya, Jisoo bisa saja terpleset atau pun terjatuh karena tindakan ceroboh yang biasa gadis itu lakukan. Dan, Haein tidak mau hal itu terjadi.
"Mianhae oppa," Jisoo mendongak. Gadis itu tersenyum kecil saat melihat tatapan khawatir dimata Haein.
Haein melepas pelan pelukanya, tangan pria itu terangkat mengusap lembut rambut Jisoo. "Ck, kenapa harus lari hm?, kenapa kau selalu bertingkah ceroboh Jisoo," kata-kata Haein terdengar sangat lembut ditelinga Jisoo.
"Huft.., mianhae aku sudah terlalu rindu dengan oppa tau!," gadis itu menggembung pipi bersamaan dengan bibirnya yang menyerucut lucu.
"Oh, jadi Kim jisoo sudah terlalu rindu dengan Jung haein sehingga membuatnya berlarian seperti tadi," Jisoo menganguk pelan serta tersenyum malu menatap Haein, sehingga membuat pria itu mencubit pelan kedua pipi Jisoo.
"Tunggu dulu!, lalu kenapa tadi oppa tidak menjawab teleponku!?," Jisoo langsung menjauhkan tangan Haein dari pipinya.
"Owh.. sengaja," Haein menatap Jisoo dengan senyum jahilnya.
"Sengaja!?," mata Jisoo terbelalak lebar, dengan entengnya Haein mengucapkan kata tersebut. Tidak tau saja kalau Jisoo sudah hampir mengamuk tadi.
"Iya, biar pacar oppa yang cantik ini jadi marah dan terlihat mengemaskan seperti saat ini,"
"Dih, gombal," pipi Jisoo jadi merona seketika. Gadis itu pun langsung memukul pelan lengan Haein.
Melihat hal itu membuat Haein jadi tertawa kecil, sungguh Jisoo jadi semakin mengemaskan dengan pipi meronanya itu.
"Itu memang benar. Sudahlah, sini peluk lagi," Haein merentangkan tanganya menyuruh Jisoo untuk masuk kedalam pekukan hangatnya lagi.
"Tidak, perutku sudah lapar oppa, lebih baik kita pergi kerestoran saja sekarang," Jisoo memang ingin memeluk Haein lagi, namun dia sudah terlalu lapar sekarang dia tidak mau menunggu lagi. Tau sendiri Jika Haein memeluknya akan lama seperti apa.
"Aigo, baiklah cepat kita pergi sekarang," Jisoo pun langsung menarik Haein keluar dari perusahaan untuk menuju ke restoran didekat kantor tersebut.
Jisoo dan Haein berjalan berdampingan memasuki restoran tersebut. Jisoo dapat mendengar para pengunjung restoran yang mayoritasnya karyawan perusahaan Haein berbisik-bisik direstoran tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomanceMengapa begitu sulit membuatmu mencintaiku?. -Kim Jisoo Cinta hanyalah omong kosong. -Jung Haein