10: Rasa Sakit

598 75 27
                                    

~MY FIRST LOVE~

● ● ●
● ●

♡  ♡

Happy Reading🤗

Jisoo sangat serius sekarang gadis itu bahkan benar-benar membuat makanan sendiri yang akan dia bawa untuk pria itu. gadis itu benar-benar bangga dengan kemampuannya yang satu ini, melihatnya saja sudah membuat Jisoo ngiler, dia yakin pria itu pasti akan sangat lahap memakannya nanti.

Setelah selesai menyiapkan semuanya, gadis itu sekarang sudah berada dikantor Haein, dia sungguh tidak sabar untuk melihat wajah pria itu. bisa dibilang sepertinya Jisoo sudah merindukan pria itu.

Jisoo pun langsung melangkah menuju pintu ruangan dengan meneteng kotak makanan yang gadis itu bawa tadi, tapi langkahnya terhenti saat melihat pintu ruangan itu terbuka.

Cklek...

Mata Jisoo langsung bertatapan dengan sorot tajam Haein, Jisoo tertegun ditempatnya sembari terus menatap wajah tampan pria itu, kenapa wajah pria itu makin tampan saja pikir Jisoo.

Bukanya takut dengan tatapan tajam Haein Jisoo justru melangkah mendekati pria itu.

"Oppa, aku membawakanmu makan siang, aku memasak ini sendiri aku harap kau menyukainya," Jisoo mengangkat tinggi kotak makananya untuk dinujukan pada pria itu.

"Maaf, tapi saat ini sajang-nim tidak bisa makan, sajang-nim akan pergi bertemu klien sekarang," bukanlah Haein yang menjawab melainkan sekretaris pria itu.

"Ya!, aku bicara pada oppa bukan padamu, berhenti ikut campur urusan kami!, lagi pula oppa tidak akan menolak makan siang ini kok, ayo oppa kita masuk sekarang," Jisoo menarik tangan Haein untuk mengajak pria itu masuk kedalam, tapi pria itu hanya diam saja disana tanpa bergerak sedikit pun.

"Mian, aku harus bertemu klien sekarang, kau bisa pulang saja, dan berhentilah membawakanku makan siang, aku tidak menyukai makan siang," Haein langsung melangkah meninggalkan Jisoo yang terdiam ditempatnya.

"Tapi aku memasak ini sendiri!, tidak bisakah oppa makan sedikit saja untuk menghargaiku," suara gadis itu terdengar bergetar menahan tangisnya.

Sedangkan Haein terus melangkah tanpa memperdulikan Jisoo, sebab pria itu harus cepat-cepat menemui kliennya itu dan toh Haein juga tidak menyuruh Jisoo membuat makanan untuknya.

Jisoo dapat mendengar tawa kecil yang keluar dari mulut wanita disebelahnya, gadis itu mengepalkan tanganya seraya menatap tajam sekretaris wanita itu, tapi yang ditatap malah terus tersenyum mengejek kearahnya.

"Apa yang kau lihat jalang, kau pasti senangkan melihat oppa cuek kepadaku," Jisoo kesal dan rasanya ingin mencakar-cakar wajah menjijikan itu.

"Maaf, mungkin kemarin aku bisa memakluminya, tapi sekarang anda benar-benar sudah keterlaluan, berhenti memanggil saya jalang, saya bukan lah wanita seperti itu," mata wanita itu terlihat memerah bersamaan dengan tangannya yang mengepal.

"Hah? kenapa kau tersinggung?, bukan kah memang pantas kau itu dipanggil jalang?, jika tidak suka dipanggil jalang maka pakailah pakaian yang lebih sopan sedikit, supaya orang tidak mengagapmu seperti itu," Jisoo menunjuk pakaian yang dikenakan oleh wanita itu.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang