"Mungkin di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab semuanya terjadi karena suatu alasan."
***
Seorang gadis terlihat melangkah keluar lift di lantai 10 perusahaan Star moon, Park goeun gadis cantik ini melangkah anggun menuju ruangan Presedir perusahaan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantik bgt👌😁
Pintu ruangan Haein pun terbuka, Goeun dapat melihat Haein yang tampak sibuk dengan berkas-berkasnya. Goeun mengelengkan kepalanya tidak percaya bahwa Haein tidak pernah berubah dari dulu selalu saja gila bekerja, setelahnya wanita itu dengan pelan melangkah masuk dia ingin memberi kejutan kepada pria itu.
Pria itu benar-benar sangat fokus dengan berkasnya, bahkan sampai tidak menyadiri bahwa ada seseorang yang masuk ke dalam ruanganya.
"Ekhm..," Goeun berdehem pelan berharap pria itu menyadari kehadiranya. Namun pria itu masih saja tidak menyadari kehadiranya.
"Ekhm..!," kali ini gadis itu berdehem lebih keras.
"Letakan saja diatas meja Jisoo, oppa sedang sibuk, bukankah kau selalu meletakanya disana," lihat lah saking seringnya Jisoo datang untuk mengatarkan makan siang, pria itu sampai mengira bahwa orang yang diruanganya sekarang ini adalah Jisoo.
Kening gadis itu menyerinyit pelan, dia tidak salah dengarkan pria itu tadi menyebut nama Jisoo. Siapakah Jisoo itu dan sepertinya sangat dekat dengan Haein, tapi masa bodohlah Goeun tidak peduli sekarang tentang siapa Jisoo itu.
"Ekhm, nama saya Park goeun bukan Jisoo, Tuan Jung," gadis itu berkata sedikit keras dengan tangan yang menyilang didepan dada.
Kepala Haein pun otomatis terangkat saat mendengar suara gadis tersebut, pria itu tersenyum lebar dengan mata yang berbinar senang saat melihat gadis yang berjarak beberapa meter di hadapanya itu.
"Goeun-ah," Haein pun beranjak melangkah menuju gadis tersebut.
Sedangkan, gadis itu terlihat tersenyum sembari membuka lebar kedua tanganya untuk menyambut Haein dengan pelukan.
"Oppa, bogoshipeo..," ujar gadis itu saat sudah berada dalam pelukan Haein.
"Nado..," balas pria itu lembut, jujur saja Haein masih tidak menyangka gadis yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri ini berada dihadapanya.
