Bagian°28 ✔

51.1K 4.3K 776
                                    

*****

Lo selalu mandang gue
dari satu sisi tanpa tau
sisi yang lain

RC~

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Rangga berjalan menaiki tangga sebuah gedung tua yang terbengkalai, membuka pintu kayu dengan pelan. Berjalan dengan tangannya yang berada di dalam saku jaketnya, angin malam mulai menerpa wajahnya. Rangga berjalan menuju seseorang yang saat ini memunggungi dirinya, menatap kota dari atas gedung.

Menyadari seseorang berada di belakangnya, seseorang itu menoleh dan melihat Rangga yang berjalan ke arahnya. Cakra terus menatap Rangga hingga Rangga berada tepat di hadapannya.

"Ada apa?" Tanya Cakra menatap Rangga.

"Sesuai perjanjian, lo harus nurutin apa yang gue suruh, right?" Ujar Rangga berdiri di hadapan Cakra.

"Gue bukan orang yang ingkar dengan janji yang udah gue buat," ujar Cakra kembali menatap pemandangan kota.

"Lo udah beberapa tahun sama dia, dan mungkin lo bakalan ngikutin dia," ujar Rangga juga menatap kedepan.

"Gue gak habis fikir."

"Itu kenyataannya," ujar Rangga.

"Apa yang harus gue lakuin?"

"Gue bilang nanti," ujar Rangga mendapat anggukan dari Cakra.

"Lo mau ketemu sama pacar lo yang pertama?" Tanya Rangga membuat Cakra menoleh kepadanya namun tetap diam.

"See, lo mirip sama dia," ujar Rangga tersenyum miring.

"Keadaan yang maksa gue harus kayak gini, kalau sejak awal lo bilang mungkin saat ini Cia gak akan pernah jadi pacar gue," ujar Cakra sedikit berteriak.

"Lo yang gak mau dengerin gue," ujar Rangga membuat Cakra terdiam.

"Gue salah," ujar Cakra mengaku.

"Lo milih dia?"

"Sejak awal di hati gue hanya ada dia," ujar Cakra.

"Cia, lo apain?"

Cakra terdiam, dia tak mungkin memilih keduanya, namun bohong jika ia tak mencintai Cia. Gadis lugu yang ia jadikan babunya namun kini telah masuk kedalam hatinya. Namun bagaimana dengan dia? Kekasihnya, pujaan hatinya yang selama ini Cakra inginkan kehadirannya.

"Dua minggu lagi, temuin gue dan tentuin pilihan lo," ujar Rangga beranjak pergi.

"Rangga."

Mendengar namanya di panggil, Rangga menoleh dan menaikkan satu alisnya bertanya.

"Kenapa lo mau nolongin gue?" Tanya Cakra.

Satu tahun ini Cakra begitu ambisius untuk menghancurkan Rangga, karena mengira Rangga telah membunuh kakak kandungnya. Namun kenyataan sebenarnya belum ada ujungnya, setelah apa yang ia lakukan kepada cowok itu, Rangga malah membantunya untuk menemui kekasihnya.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang