Bagian°26 ✔

52.6K 4.2K 435
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔

Suara riuh dari beberapa terdengar begitu jelas, suara sebuah mesin juga saling bersahutan membuat malam yang gelap ini semakin meriah. Beberapa orang berjejeran menyaksikan dua motor yang sedang berlaju begitu sangat cepat.

Salah satu motor melintasi garis finish, suara teriakan beberapa orang menyambut kemenangan seseorang tersebut. Tak lama setelah itu sebuah motor melintas mengikuti yang motor yang tadi.

"Lo menang lagi Ga, kayak biasa," ujar Dewa membawakan Rangga satu botol air.

"Lo bawa motor udah kayak orang kesetanan? Luapin emosi lo?" Ujar Gavin datang bersama yang lainnya.

"Selamat ya, lo tadi keren banget," ujar salah satu cewek yang berjalan kearah Rangga dan para sahabatnya.

Rangga mengabaikan ucapan dari cewek itu dan memilih melihat kearah yang lain. Merasa terabaikan, cewek itu berjalan lebih dekat ke arah Rangga.

"Gue Resa, nama lo pasti Rangga kan?" Ujar Resa terus mengajak Rangga berbicara.

"Perasaan gue gak pesen cewek deh," ujar Daniel menatap Resa dari atas hingga bawah. Penampilan Resa yang cukup terbilang sangat terbuka.

"Gue bukan cewek murahan ya," ujar Resa tak terima.

"Terus apa? Cewek gak tau diri?"

"Mending lo pergi aja," usir Gavin yang tidak menyukai keberadaan Resa.

"Kalau gue gak mau lo semua mau apa? Rangga aja gak masalah kalau gue ada disini kok," ujar Resa dengan tenang lalu tersenyum kepada Rangga.

"Ih Rangga liat gue kek," ujar Resa kesal saat Rangga tak pernah memandangnya.

"Rangga itu cuman liat bunga bukan bangkai kayak lo," ujar Rey.

"Resa! Lo ngapain disini?" Ujar seseorang dengan nada marah.

Cakra berjalan bersama bersama Dimas dan tentu saja ada Bayu dan Arya. Dimas menarik lengan Resa hingga gadis itu berada di dekatnya.

"Ternyata sang ketua suka main cewek?" Ujar Bayu mengejek.

"Itu bukannya lo? Oh gue jadi heran sekarang, semisal semuanya cewek itu bicara anak lo itu udah ada berapa," ujar Dewa membalas ucapan Bayu.

"Udah ada selusin kali, nah bisa tuh bikin regu sepak bola," timpal Daniel tertawa.

Bayu menahan emosinya saat dirinya di tertawakan apalagi saat identitasnya hampir di buka oleh anggota Filos.

"Resa, lo ngapain disini?" Tanya Arya kepada gadis yang berada di dekat Dimas.

"Gue di godain sama mereka kak," jawan Resa menundukkan kepalanya.

"Resa itu pacar gue bangsat!" Ujar Dimas marah menatap kearah Rangga.

"Suka godain cewek sana sini tapi gak mau ngaku, pantes jadi ketua?" Ujar Bayu terkekeh pelan.

Kelima sahabat Rangga tertawa berbahak-bahak, membuat kelimanya heran.

"Noh cewek lo yang duluan mau jual diri," ujar Rey.

Emosi Dimas tersulur, saat ingin menyerang Rey, Cakra terlebih dahulu menahannya.

"Gue fikir lo semua cukup berpendidikan buat liat keadaan. Lo liat cewek ini," ujar Gavin menunjuk Resa. "Dari pakaian dia aja udah ketebak dong siapa yang duluan?"

"Mau aja di kibulin sama otak udang, jadi cowok yang pinter dikit dong," ujar Rey.

"Lo ngapain pake baju kayak gini?" Tanya Dimas kepada Resa. Namun gadis itu tetap menundukkan kepalanya tanpa mau melihat Dimas.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang