*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
"Lo gak bohong kan Meli?" Tanya Rusmi menatap Meli.
"Gue gak bohong, yang ngambil rapor gue tadi kan mamanya Bagas," jawab Meli menyampirkan rambutnya yang berada di wajahnya.
"Gue masih gak percaya," ujar Rusmi tak habis fikir.
Tiga minggu telah berlalu, ujian semester telah usai seminggu yang lalu, dan hari ini adalah hari penerimaan rapor, ketujuhnya duduk di taman sekolah menunggu perwakilan mereka mengambil rapor mereka.
"Lo kok gak bilang sama kita Meli?" Tanya Lusi di samping Rusmi.
"Gue gak berani bilang, orang tua Bagas gak ngizinin gue ngasih tau siapa pun soal pernikahan gue sama Bagas," jawab Meli.
"Kapan lo nikah Meli?" Tanya Elina.
"Seminggu yang lalu, saat kita selesai ujian."
"Gak nungguin lo selesai sekolah dulu?" Tanya Rusma.
Meli menggelengkan kepalanya. "Lo tau kan omongan orang-orang kayak gimana, gak mungkin gue tinggal di rumah Bagas tanpa ada ikatan sama sekali."
"Lo bisa tinggal sama gue Meli," ujar Sinta di angguki oleh Elina.
"Perjodohan gue sama Bagas udah ada sejak lama, setelah kepergian bokap gue, mamanya Bagas yang langsung ngambil gue, gue gak bisa nolak karna saat itu gue gak punya apa-apa lagi," ujar Meli sedikit lirih.
Meli adalah anak tunggal, ibu Meli telah meninggal sejak Meli berusia sepuluh tahun, Ayah Meli adalah seorang tentara yang berjaga di perbatasan, lima bulan lalu Meli mendapat kabar bahwa Ayahnya meninggal saat bertugas. Empat bulan tinggal kemudian rumah kedua orang tua Meli di sita oleh pihak bank.
Kedua orang Bagas yang mengetahui kondisi buruk Meli segera mengambil Meli untuk tinggal bersama mereka, Meli tak berani menolak karna dirinya tak memiliki apa-apa lagi. Perjodohan keduanya akan di mulai saat Meli dan Bagas beranjak Dewasa namun karna insiden yang tak terduga membuat orang tua Bagas dan Meli langsung menikahkan keduanya.
"Meli masih punya kita, Meli gak sendiri," ujar Ayara duduk di samping Meli.
"Kita disini Meli, kalau lo ada masalah jangan sungkan buat bilang sama kita. Kita hadapin masalah itu sama-sama, jangan pernah bilang kalau lo sendiri. Kita semua ada untuk satu sama lain,'' ujar Elina di angguki oleh semuanya.
"Sorry, gue masih agak canggung buat bilang, kita kenal masih dua tahun. Gue malu," ujar Meli pelan.
"Yaampun Meli, lo wakil ketua osis otak lo cerdas tapi masalah kayak gini masih aja gak paham," Rusma menepuk jidatnya pusing.
"Meli, kita udah laluin semuanya, walau gak terlalu lama, tapi kita udah kenal satu sama lain, lo bukan lagi orang asing Meli. Kita semua sahabat atau anggap aja saudara deh, gak usah malu elah," ujar Sinta mencubit pipi Meli saking gemesnya.
Meli tersenyum. "Iya deh maaf gue baru bilang sekarang."
"Semuanya juga udah berlalu, dan Aya bersyukur Meli bisa sama Bagas," ujar Ayara membuat mereka semua menoleh.
![](https://img.wattpad.com/cover/279294681-288-k989350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Completed]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...