*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Ayara memasuki gerbang sekolahnya sambil berlari kecil ke arah Rangga yang berada di parkiran sedang duduk di motornya bersama para sahabatnya.
"Rangga," sapa Ayara membuat Rangga yang sedang fokus pada ponselnya mengalihkan perhatiannya kepada sosok gadis yang sudah seminggu yang lalu menjadi tunangannya.
"Eh ada neng cantik, selamat pagi neng Ayara," sapa Daniel.
"Pagi juga Daniel," balas Ayara tersenyum manis.
"Eh buset senyumnya indah banget," ujar Daniel menatap Ayara dengan tatapan kagum.
"Lo bosan hidup Dan?" Tanya Rey di samping Daniel.
"Sorry paketu gak sengaja," cengingir Daniel menatap Rangga yang saat ini menatap tajam dirinya.
"Kenapa?" Tanya Rangga kini menatap Ayara.
"Aya tadi pagi buatin Rangga nasi goreng," ujar Ayara dengan semangat dan membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak bekal dan menyerahkannya kepada Rangga.
Rangga diam menatap kotak bekal yang di sodorkan oleh Ayara untuknya lalu menatap gadis itu.
"Gue bukan anak kecil," ujarnya lalu mendorong pelan kotak bekal itu kepada Ayara.
Mata berbinar Ayara berubah sendu menatap kotak bekal yang di tolak oleh Rangga.
"Aya udah pagi-pagi bangun untuk buatin Rangga nasi goreng, Rangga gak mau coba dulu?" Tanya Ayara berharap.
"Gak," jawab Rangga membuat mata Ayara berkaca-kaca.
"Kalau paketu gak mau, yaudah buat gue aja Aya," ujar Bagas mengambil kotak bekal dari tangan Ayara.
"Bagas gak malu? Nanti Bagas di kira anak kecil lagi," ujar Ayara mengingat ucapan Rangga tadi.
"Gue lebih baik malu Aya dari pada harus nahan gengsi," ujar Bagas seperti menyindir seseorang.
"Tapi bekal itu untuk Rangga," ujar Ayara pelan menatap Rangga yang kembali fokus pada ponselnya. "Tapi kalau Bagas mau ambil aja sebagai salam pertemanan dari Ayara untuk Bagas," ujar Ayara memaksakan senyumnya.
"Buat gue gak ada Ayara?" Tanya Gavin menunjuk dirinya.
"Lo gak perlu makan, di kasih batu aja pasti lo udah kenyang," ujar Dewa.
"Emang gue apaan makan batu," sewot Gavin.
"Buto ijo," balas Rey dan Daniel bersamaan.
Baru saja Gavin akan membalas namun di dahului oleh Bagas. "Lo ke kelas aja Ayara gak lama lagi bel," ujar Bagas.
"Yaudah Ayara pergi dulu, dadah Rangga," pamit Ayara, berharap Rangga akan membalas ucapannya malah cowok itu masih fokus pada ponselnya dan tak menanggapi ucapan Ayara, Ayara tersenyum simpul dan berjalan menjauhi parkiran.
"Giliran di tinggal nanti mampus lo, gue sumpahin entar lo nyesel." ledek Bagas kepada Rangga.
Rangga mengambil kotak bekal yang Ayara berikan kepada Bagas tadi, tanpa mengucapkan apapun cowok itu langsung pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang mencaci maki dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Completed]
FanficApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...