Bagian°33 ✔

62.5K 4.7K 625
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Dengan malu-malu matahari mulai menampakkan wujudnya dari balik awan. Burung berkicauan dengan merdu menyambut matahari yang terbit dari arah timur.

Tiga orang gadis duduk di taman belakang vila. Rusma, Lusi dan Rusmi yang tadinya akan mengajak Ayara dan Elina untuk lari pagi di kagetkan dengan kosongnya kamar kedua gadis itu. Di tambah lagi Meli dan juga Sinta tak ada di kamarnya.

Tisha mengatakan bahwa keduanya tidak datang ke kamar semalam dan hanya Tisha yang tidur di kamar itu. Kepanikan mereka bertambah saat mereka tidak juga menemukan keberadaan keempatnya di mana-mana.

"Ponsel mereka gak aktif," ujar Rusma mendesah pasrah.

"Mereka semua kemana? Kenapa pergi gak ngabarin kita?"

"Kita tanya ke Bagas aja? Siapa tau dia tau Meli kemana," ujar Lusi.

"Coba ajalah dulu," ucap Rusma.

"Mau kemana?" Meli datang bersama Sinta dengan wajah baru bangun tidur.

"Lo berdua dari mana aja? Kenapa dari semalam lo berdua gak tidur di kamar? Terus Ayara sama Elina sekarang dimana?" Tanya Rusmi bertubi-tubi.

"Satu-satu Rusmi, kita baru bangun ini, malah di bikin pusing," gerutu Sinta mengambil duduk di samping Lusi.

"Lo berdua tidur di mana semalam? Tisha bilang lo berdua gak masuk kamar semalaman."

"Gue sama Sinta tidur di kamar bawah," jawab Meli.

"Terus Ayara sama Elina kemana? Tidur di kamar bawah juga?" Tanya Rusma.

"Ayara sama Elina pergi."

"Pergi kemana? Lari pagi?"

"Elina sama Ayara pergi dari vila. Mereka berdua pergi ke Singapura," ujar Sinta.

"Jangan becanda deh, sumpah gak lucu banget," ujar Rusmi.

"Sinta beneran Rusmi, semalam gue sama Sinta bantuin mereka berdua keluar dari vila biar gak ketahuan sama para penjaga Rangga." Ujar Meli.

Sebuah keberuntungan Meli bisa menikah dengan Bagas. Dengan alasan ingin mengerjakan tugas Osis, Meli meminjam laptop Bagas untuk mengerjakannya dan Bagas dengan mudah memberikannya kepada Meli tanpa rasa curiga sedikitpun.

Meli mengotak-atik laptop Bagas, hingga gadis itu mendapatkan apa yang ia inginkan. Meli mengetahui tempat penjagaan yang Rangga simpan dan dengan mudah Meli mematikan CCTV di vila menggunakan laptop Bagas.

"Semua keinginan Elina, lo semua tau kan Elina kayak gimana. Apalagi saat menyangkut Ayara," Sinta terdengar lelah.

"Kenapa lo berdua gak ngajakin kita-kita?"

"Kalau kita rame-rame yang ada malah kita ketahuan karna berkeliaran malam-malam," jawab Meli.

"Ponsel Ayara sama Elina kenapa gak aktif?" Tanya Lusi.

"Ayara dan Elina gak bawa ponsel, kalau mereka bawa ponsel Rangga bisa dengan cepat nemuin mereka berdua," Meli mengeluarkan dua buah ponsel milik Elina dan Ayara.

"Sampai kapan mereka disana?"

"Gue gak tau pasti, Elina gak bilang kapan balik. Paling saat masuk sekolah nanti mereka udah pada balik."

"Nona, sarapan telah siap," ujar salah satu pelayan menunduk.

"Baiklah," Meli berdiri dari duduknya berjalan memasuki vila di ikuti oleh keempatnya.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang